🌻🌻🌻
"Hai anak tampan, mau ikut dengan ahjumma?."
Sosok anak kecil berekspresi murung itu menatap wanita paruh baya yang sedang duduk bertumpu pada lututnya agar sejajar dengan sang anak lelaki.
"Ahjumma punya banyak permen dan juga makanan, ayo ikut."
Sang anak kecil melihat kekiri dan kanannya "Tapi-umm aku sedang tersesat ahjumma, aku ingin bertemu dengan abojie dan eomma ku."
Wanita paruh baya itu tersenyum simpul "Kau ingin bertemu mereka?." Anak kecil itu mengangguk "Ayo nanti ahjumma antarkan."
.
"Diamlah!." Sosok wanita paruh baya itu memasang wajah menyeramkan dan membentak anak lelaki itu."Ahjumma kenapa hiks! Kenapa mengikat ku-hikss abojie!!." Anak lelaki itu menangis sesenggukan.
Wanita paruh baya itu mencubit perut sang anak lelaki dengan kuat "Diam di sini! Sekarang kau adalah anak ku."Setelah nya wanita itu pergi dan tertawa senang meningalkan sang anak kecil yang menangis ketakutan.
Jeno membuka kedua mata sipitnya dan lantas menjauhkan wajahnya dari wajah Renjun dan langsung berusaha mengontrol nafasnya.
Renjun yang tidak merasakan nafas hangat Jeno yang menerpa mukanya pun lantas membuka mata nya secara perlahan dan menemukan Jeno sudah berdiri terlebih dahulu.
"Kajja Seungwan-ssi." Ajaknya lalu meninggalkan Renjun yang menatap punggung lebar itu sedikit kecewa.
Renjun tertawa miris "Apa yang kau harapkan Renjun." Ucapnya lalu berjalan di belakang Jeno.🌻
🌻
🌻
Renjun menatap bangunan di depannya dan juga melirik Jeno yang sedang membuka sabuk pengaman nya.
Sibuk dengan kegiatan menatap ke dalam bangunan kafe yang ada di depannya Renjun tidak sadar bahwa Jeno sudah membukakan pintu untuknya.
"Seungwan-ssi?."
Renjun menatap Jeno yang sedang menatapnya seakan bertanya 'Ada apa?'
"Eung." Renjun mengangguk dan keluar dari mobil.
Renjun menarik nafas dan menelisik kedalam, Renjun takut, bukan apa-apa saat ini Jeno mengajak nya untuk bersantai di kafe yang bertuliskan Haru and One Day-tempat ia dan ibu dari Jeno bertemu.
Renjun hanya berharap agar ia tidak bertemu dengan seseorang yang akan membuatnya mati berdiri saat menikmati harinya bersama dengan Jeno yang hanya tinggal hitungan jam.
"Seungwan-ssi ingin memesan apa?." Tanya Jeno usai menarikan kursi untuk Renjun.
Renjun tersenyum, ahhh perlakuan manis Jeno tunjukan lagi untuk nya. "Umm aku ingin cheesecake dan juga teh hangat mungkin pilihan yang tepat."
Jeno tersenyum "Baiklah tunggu di sini aku akan mengantarkan pesanan mu Nona."
Renjun tertawa kecil mendengar nya "Baiklah akan ku tunggu dengan duduk manis disini."
Jeno menunjukan jari jempol nya lalu berjalan menuju etalase di mana jajaran kue manis nan lembut berada di sana dan tak lupa memesan dua cangkir teh untuk nya dan Renjun.
Tak lama kemudian Jeno kembali membawa pesanan keduanya dan dengan senyuman ia meletakkan nampan di tangannya.
"Seungwan-ssi bisa kau atur, ku rasa aku harus segera menuju ke toilet." Jeno memasang wajah konyol nya karena menahan dorongan yang akan keluar dari saluran pembuangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Boy
FanfictionHuang Renjun, seorang gadis yang harus hidup terlilit hutang karena keluarga nya mengalami kebangkrutan di tambah sang ayah yang suka berjudi membuat hidupnya semakin melarat. Sebuah ide gila membuatnya terjebak dalam situasi yang menyulitkan. Berpu...