🌻 Day 17 Really I love u 🌻

2.8K 457 99
                                    

🎶 I Loved You 🎶
Day6

🌻🌻🌻

"Bagaimana keadaannya?"

"Cukup baik" Jisung menjawab pertanyaan dari Mark sembari mengecek selang infus milik Jeno. Saat ini Jeno di rawat di rumahnya sendiri karena tidak mungkin baginya untuk di rawat di rumah sakit.

"Hyung yang memperkerjakannya. Huang Renjun." Lanjut Jisung yang berbicara tanpa menatap Mark dan sibuk menulis sesuatu diatasi clipboard yang tengah ia pegang.

"Semuanya salahku, seharusnya aku tahu." Mark menatap bersalah kepada Jeno yang saat ini tengah terbaring lemah.

Jisung meletakkan clipboard yang sedari tadi ia pegang lalu menatap Mark "Hyung tahu, pasien ptsd tidaklah sama dengan pasien alergi. Pasien alergi bisa di sembuhkan dengan obat, sedangkan pasien ptsd adalah masalah kejiwaan."

"Aku tahu, tapi Jeno juga harus tahu kebenarannya." Mark sudah tidak bisa menahan kebenaran ini, Jeno mungkin masih bisa di sembuhkan pikirnya.

"Kebenaran apa?" Jisung menatap Mark.

Mark kembali menatap Jeno lalu menatap Jisung "Masa kecil Jeno. Orang yang menolongnya."

"Kupikir, Haechan nunna?" Jisung mengernyit.

Mark menggeleng "Bukan, Huang Renjun. Dialah orang yang telah menyelamatkan Jeno."

Jisung menatap Mark tidak percaya "Tapi bagaimana bisa."

"Renjun adalah pemilik sapu tangan yang terikat di pergelangan kaki Jeno. Sapu tangan itu adalah hadiah dari ibunya Renjun. Ia tidak bisa mengingatnya karena mengalami kecelakaan yang cukup tragis yang membuat ia melupakan kenangan masa kecilnya dan kenangan ia bersama ibunya." Mark menatap Jisung ia tahu Jisung juga kebingungan mengenai hal ini "Aku menghubungi Haechan untuk menanyakan kejadian masa kecil mereka, tapi kau tahu Jisung-aa, Haechan bahkan sama sekali tidak ada di Korea."

"A—apa?"

"Shindong samchun telah membodohi kita semua. Haechan bahkan khawatir akan ada rencana busuk yang akan dilakukan Shindong samchun."

Mark telah menghubungi Haechan yang saat ini telah kembali ke Amerika karena ia begitu penasaran dengan semua kebenaran dari kisah masa kecil Jeno. Lalu dengan ragu Haechan memberitahu nya bahwa ada yang mencurigakan dengan ayahnya.

"Tapi, kita tidak bisa langsung memberi tahu Jeno Hyung. Hyung, Jeno Hyung pasti berpikir Huang Renjun adalah seorang penghianat. Dia tidak akan percaya." Jisung menatap sedih sang kakak yang harus terjebak dalam memori pahit masa kecil yang menakutkan.

"Aku akan memikirkan caranya, kau rawat saja Jeno dengan baik. Aku akan kembali ke kantor." Mark melihat ponselnya lalu mengernyitkan dahi.

"Baiklah, tapi Hyung harus melakukan diskusi dengan ku. Aku takut tindakan gegabah akan memperburuk kesehatan Jeno Hyung."

Mark mengangguk lalu menepuk bahu Jisung pelan sebelum beranjak pergi dari sana.

Mark mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh untuk segera sampai di kantor LJN entertainment. Setelah sekretaris nya menelpon mengabarkan ada yang tidak beres dengan kondisi perusahaan mereka.

"Manajer Lee!" Yuta dan tim nya langsung mengikuti Mark menuju keruang rapat. Semua anggota tim di panggil untuk melaksanakan rapat darurat mengenai kondisi perusahaan.

"Tolong jangan biarkan Presdir tahu apapun masalahnya, untuk saat ini aku yang akan memimpin perusahaan!." Mark menatap serius semua tim yang ada di ruang rapat.

I Am Not Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang