🎶 The Road 🎶
--- Wendy ---
🌻
🌻
🌻
Matahari bersinar cerah di musim dingin.
"Hmm matahari cerah." Renjun tersenyum menatap begitu cerahnya langit hari ini.Renjun memasuki toko tempat ia bekerja dengan semangat. Ya, setelah ia memutuskan untuk tidak menerima ajakan kencan Jeno di saat itulah Renjun memilih untuk mencari tempat kerja ... benar-benar menjauhkan dirinya dari hadapan Jeno.
Bahkan, Renjun sekarang memilih untuk pindah ke Gangnam bersama sang ayah, mungkin dengan begitu Jeno akan dengan lebih sulit untuk menemukan dirinya. Perlahan tapi pasti Renjun sendiri ingin melupakan perasaannya terhadap Jeno.
"Semuanya telah usai" kata yang setiap hari Renjun ucapkan saat hati dan pikirannya tidak sejalan.
Renjun menatap sapu tangan pemberian Jeno yang selalu ia bawa di dalam tasnya. "Apa kabar Lee Jeno? Kau baik kan? Apa kau sudah mendapatkan seorang teman?"
'— teman hidup mu mungkin?'
Tidak ada jawaban untuk pertanyaan yang Renjun lontarkan. Renjun meletakkan tasnya pada loker dan bersiap untuk berganti pakaian dengan seragam pegawai toko. Sebelum dering ponsel menghentikan niatnya.
"Ya, Nana?" Renjun mengerutkan keningnya karena Jaemin meneleponnya di jam yang menurutnya masih terlalu pagi untuk sang sahabat menghubungi. Sesuatu yang penting ... Pikir Renjun.
"Injunie bisakah kau datang ke apartemen ku nanti malam?"
"Nanti malam?"
"Hmm ... Ada sesuatu yang ingin ku beritahu dan itu jika kau sempat jika tidak, kita bisa bertemu di akhir pekan."
"Baiklah, nanti setelah toko tutup aku akan ke apartemen mu."
"Hmn baiklah, selamat dan semangat bekerja Injunie!!."
Renjun tersenyum "Umm kau juga. Sampai jumpa nanti malam."
Renjun menatap ponselnya dengan bingung. Otaknya sedang berpikir hal apa yang akan Jaemin bicarakan kepada dirinya hingga mengharuskan untuk datang ke apartemen milik perempuan itu.
Renjun meletakkan ponselnya kembali di loker lalu berjalan menuju ruang ganti baju. Yah Renjun harus bekerja terlebih dahulu saat ini.
🌻
🌻
🌻
Cklek
Pintu dibuka dan Renjun langsung mengangkat katung plastik yang ia bawa kehadapan sang pemilik apartemen.
"Masuklah." Jaemin membukakan pintu apartemen untuk Renjun. Ya sesuai dengan apa yang mereka bicarakan tadi pagi. Malam ini keduanya berada di apartemen Jaemin.
"Eung? Mark oppa ada di sini?" Tanya Renjun pada Jaemin saat matanya rubahnya melihat keberadaan sepatu pantofel lelaki dan itu tak mungkin sepatu milik orang lain.
Jaemin tersenyum "kau akan tahu. Sini berikan kepadaku."
Renjun mengangguk lalu memberikan Katung plastik bersi taebokki yang ia beli di pinggir jalan.
"Annyeong oppa, lama tidak bertemu."
Mark meletakkan gelas kopinya diatas meja "Eoh annyeong Injunie, apa kabar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Boy
Fiksi PenggemarHuang Renjun, seorang gadis yang harus hidup terlilit hutang karena keluarga nya mengalami kebangkrutan di tambah sang ayah yang suka berjudi membuat hidupnya semakin melarat. Sebuah ide gila membuatnya terjebak dalam situasi yang menyulitkan. Berpu...