🌻🌻
🌻
Renjun menatap foto ibunya yang ada di layar ponselnya "Eomma, apakah Injun harus melakukan ini? Apa tidak apa-apa?". Renjun menatap sendu foto sang ibu yang sedang tersenyum, ia rindu sekali dengan ibunya, pasti ibunya akan memeluk dirinya dan pasti tidak akan mengizinkan nya mengambil keputusan ini.
Helaan nafas keluar dari mulut gadis itu, ia menatap ke arah jendela bus. Bus? Tunggu bukan kah tadi Renjun berada di apartemen milik Jaemin?. Tadinya, setelah menyelesaikan rangkaian idenya Renjun memilih untuk pulang dari pada menjadi seekor nyamuk di sana, lebih baik pulang ke rumah bukan?.
Renjun kembali melangkahkan kakinya setelah turun dari bus, Renjun berhenti di depan supermarket tempat ia bekerja, ya Renjun bekerja hanya dari jam enam pagi sampai ke jam enam sore karena supermarket itu buka selama dua puluh empat jam dengan sistem kerja bergilir, maka dari itu gaji nya tak seberapa.
Renjun melangkahkan kakinya masuk kesana lalu berjalan menuju rak ramen. Huh? Ramen?. Renjun rasa ia harus mengisi perutnya dengan ramen agar ia bisa mendapatkan energi besok, ya seperti itu lah Renjun menurut nya setelah makan ramen ia akan mendapat kan energi berkali lipat, entahlah menurut nya ramen itu makanan yang luar biasa.
"Injun!". Sapa sang kasir yang tentu saja mereka saling mengenal.
"Eoh Dejun oppa". Renjun tersenyum lalu mengulurkan cup ramen yang ingin ia makan hari ini.
"Bos bilang kau mengundurkan diri?". Tanya lelaki yang dipanggil Renjun-Dejun. Renjun hanya membalasnya dengan anggukan kepala karena Renjun sedang menatap lemari kaca yang berisi ayam goreng yang sangat menggiurkan.
"Wae? Kau sudah dapat pekerjaan baru?". Tanya Dejun setelah mengscan harga pada cup ramen.
"Eoh, aku akan bekerja di perusahaan yang besar". Renjun tersenyum lalu menunjuk ayam mengisyaratkan agar Dejun membungkus ayam bagian dada untuk nya.
Denjun pun mengambilkan ayam untuk Renjun dan memasukkan nya ke plastik khusus "Wahh itu kabar yang baik, dimana kau akan bekerja?".
Renjun menyerahkan uang pembayaran nya "Umm__ ku rasa aku tidak bisa memberi tahu mu maaf oppa".
Dejun tersenyum maklum "Tidak apa Injun, sepertinya ini perusahaan yang besar dan posisi mu seperti nya penting".
"Umm terimakasih atas pengertian oppa, aku akan memasak ini". Setelahnya Renjun beranjak dari kasir dan berjalan menuju ke tempat khusus memasak ramen.
"Wahh terlihat sangat enak". Mata Renjun berbinar-binar menatap ramen di hadapan nya. Ia duduk di tempat yang telah di sediakan di sana. "Sruuupp___ah jinjja ramen dan ayam goreng memang yang terbaik". Renjun berhenti sejenak menyeruput mie nya, ia menggulung rambut coklat panjang nya "Kau sangat menggangu makan ku". Setelah selesai dengan urusan rambut nya, Renjun kembali makan dengan satu kakinya ia angkat ke kursi. Duduk dengan gaya seperti gengster.
🌻
🌻
🌻
"Huh hah". Kepala yang sedang tertelungkup di antara tangan nya yang berada di meja itu bergerak gelisah sambil sesekali berucap "Tolong aku huh hah!".
"Pak Presdir" panggil seorang pria paruh baya pelan "Pak Presdir!". Ia sedikit mengguncang tubuh itu.
"Hah!". Lelaki itu terbangun dengan nafas yang tidak beraturan serta keringat yang mengucur pada pelipis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Boy
FanfictionHuang Renjun, seorang gadis yang harus hidup terlilit hutang karena keluarga nya mengalami kebangkrutan di tambah sang ayah yang suka berjudi membuat hidupnya semakin melarat. Sebuah ide gila membuatnya terjebak dalam situasi yang menyulitkan. Berpu...