🌻 Day 10 Alcohol 🌻

2.9K 447 86
                                    

Good Morning
--- Kassy ---


🌻🌻🌻

Renjun duduk termenung di meja kerjanya.

"Anda datang Presdir." Sapa Renjun saat tahu Jeno datang.

Jeno hanya mengangguk sekilas, lalu berjalan masuk ruangan nya.

"Mwoya, apa aku membuat kesalahan." Renjun jadi pusing sendiri di buat Jeno. Sejak insiden makan siang bersama di restoran itu membuat Jeno, jadi berubah.

"Apa seharusnya aku mengatakan bahwa dia tidak cocok dengan Haechan." Renjun menatap pintu ruangan Jeno.

Renjun hanya bisa duduk dan menghela nafas, Jeno telah kembali seperti saat peristiwa salah penyebutan nama itu terjadi.

Renjun memilih untuk tetap pokus pada pekerjaan. Ia mulai membuka laptop miliknya.

Tak lama kemudian Renjun menatap jam tangan yang melingkari pergelangan tangan nya. Sudah menunjukkan pukul sepuluh itu artinya Jeno ada pertemuan di luar bersama orang dari perusahaan jasa iklan.

Renjun kemudian bangkit dari duduk nya dan memakai blazer miliknya, ia berjalan menuju ruangan Jeno, tak lupa pula mengetuk pintu sebelum masuk kesana.

Jeno sedang duduk di sana sambil menatap ke arah iPad, sepertinya sang Presdir sedang melakukan uji coba pada game yang tengah dalam proses upgrade.

Renjun berjalan mendekat ke meja Jeno, ia menunduk hormat "Presdir sudah jam sepuluh anda ada pertemuan di luar bersama perusahaan iklan."

Jeno menghentikan aktivitas uji coba nya, ia meletakkan iPad nya lalu mengambil jas nya yang tergantung. Kemudian setelah selesai urusan dengan jas nya Jeno kembali membawa iPad nya dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Renjun.

Hari ini Jeno yang akan menghadiri pertemuan di luar, bisanya Mark yang akan hadir jika pertemuan di adakan di luar kantor, tapi karena sudah dua hari ini Mark pergi ke Amerika untuk urusan lain, maka jadilah Jeno yang harus hadir, toh Jeno sudah sembuh dari traumanya.

Jeno dan juga Renjun telah sampai di kafe pertemuan bersama dengan bisa kita sebut dengan klien.

Di sana sang klien melambaikan tangan kepada Jeno dan juga Renjun untuk memberitahu dimana meja mereka berada.

Sampai di sana sang klien berdiri dan menjabat tangan Jeno. "Senang bertemu dengan anda Presdir Lee."

Jeno menerima uluran tangan lelaki itu "Yaa senang juga bisa bertemu dengan anda." Jeno ikut tersenyum, senyum andalan dalam berbisnis tentu saja.

"Anda bisa pesan terlebih dahulu, saya ingin memesankan, tapi takut tidak sesuai dengan keinginan anda." Sosok lelaki yang berada di depan Jeno dan Renjun itu memberikan buku menu kepada keduanya.

Kemudian pelayan datang untuk mencatat pesanan mereka. Jeno memesan ice cappucino dan Renjun yang memesan hal favorit nya.

"Strowberry ice cream juseyo." Renjun mengucapkan pesanan nya dengan semangat, Renjun itu sangat suka makan manis terlebih itu adalah ice cream.

"Selera mu seperti perempuan saja." Bisik Jeno pada Renjun.

Dan Renjun hanya tertawa canggung, ia ingin membalas perkataan Jeno, tapi di depan nya ada sosok makhluk lain, jadi ia biarkan saja, toh Jeno ada benarnya juga kan karena dia memang seorang perempuan sayang nya Jeno tidak tahu akan hal itu.

I Am Not Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang