🌻 Day 3 Byuntae!! 🌻

4K 591 123
                                    


🌻🌻🌻

"Andwe!! Mundur !! Jangan di sentuh !!" Renjun melotot horor sambil menyilang tangan di dadanya 'Byuntae' batin Renjun.

"Hah! Apa kau sadar kau tadi telah melakukan kesalahan?". Lee Jeno atau biasa di panggil dengan Presdir Lee sang pemilik LJN ENTERTAINMENT.

"M_melakukan apa!".

"Kau tidak tau?". Tanya Jeno lagi dan Renjun menggeleng kan kepalanya "Kau barusan membentak bos mu , kau melakukannya dua kali".

"I_itu karena ulah anda". Jawab Renjun tergagap, oh ya tuhan Renjun melupakan kebiasaan mulut nya.

"Kenapa tidak ada yang aneh bukan? Aku laki-laki dan kau laki-laki?". Jeno menjauh dari hadapan Renjun lalu berjalan bersender pada meja kerjanya sambil melipat tangan nya di depan dada.

"Saya tidak sudi di sentuh oleh laki-laki dan saya lebih suka jika perempuan yang menyentuh saya, apa Presdir tidak merasa aneh menyentuh laki-laki?". Heol Renjun berbicara seakan dia adalah seorang lelaki yang suka bermain dengan seorang wanita jalang.

"Kau suka bermain dengan wanita jalang? Kau tidak tahu isu tentang seorang Lee Jeno yang memiliki wajah tampan bak pangeran tetapi menyukai sesama jenis?".

'Mwo? Lelaki setampan ini gay?' batin Renjun "Eiy isu hanya sebuah isu bukan? Saya tidak percaya".

"Hmm jadi kau tidak mau mempercayai isu itu, arraseo, tapi aku harap kau berhati-hati dengan ku__". Jeno menjedah kalimat nya lalu menunjuk Renjun dari ujung kaki sampai ke atas kepala "Hm kau memiliki tubuh yang mungil, tidak memiliki otot dan ahh wajah mu yang kelihatan manis itu point' utama nya". Jeno menganggukan kepalanya menyetujui ucapan nya barusan.

Renjun sibuk dengan pemikiran nya sendiri, jadi apakah memang benar manusia tampan di depan nya ini adalah seorang gay, heol~.

'Tok Tok Tok' 
Sebuah suara pintu di ketuk membuyarkan lamunan Renjun mengenai pemikiran aneh nya mengenai seorang Lee Jeno.

"Ahh Injun kau sudah di ruangan Jeno rupanya".

Renjun tersenyum mendapati sosok Mark yang berjalan mendekati nya dan juga Jeno.

"Manajer Lee bisakah kau panggil aku dengan sebutan Presdir, kita sekarang sedang berada di kantor jika kau lupa!". Jeno menatap sengit ke arah Mark.

"Ah maafkan aku Presdir, jadi bagaimana kau telah memberikan kontrak nya?". Tanya Mark pada Jeno. "Dengar Presdir Lee ini satu-satunya kandidat yang tersisa akan membutuhkan waktu lama untuk mencari yang lain sedangkan kau sangat membutuhkan seorang sekretaris untuk meninjau lapangan lusa nanti".

Jeno nampak berpikir lalu, ia mengambil lembaran kertas yang ada di meja kerjanya dan mengangkat nya dengan menggunakan satu tangan "Ini kontrak nya kau hanya perlu tanda tangan tanpa perlu banyak bertanya, karena orang yang cerdas akan langsung mengerti bahkan saat lirikan pertama".

Renjun maju lalu mengambil kertas yang Jeno sodorkan padanya "Nee!" Renjun menundukkan sedikit kepala nya lalu mundur dan mulai membaca isi kontrak yang tertera pada lembaran kertas tersebut. Pada tahap awal semuanya nampak normal ketika matanya menangkap beberapa point' terakhir, Renjun mengerutkan dahinya.

- Jangan menyentuh barang apa pun yang ada di ruangan Presdir.
- Melakukan survei lapangan sambil melakukan video call bersama Presdir.
- Jauhkan Presdir dari seorang PEREMPUAN.
- Datang saat di butuhkan apa pun situasi nya!.

Renjun merasa kontrak kerja yang tertulis di sini semakin bawah semakin menunjukkan betapa aneh nya seorang Lee Jeno ini. Selain aneh ia juga byuntae (Mesum).

I Am Not Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang