🌻 Day 11 A Goodbye 🌻

2.9K 424 54
                                    

🎶 Where the sea sleeps 🎶
--- Day6 ---

🌻

🌻

🌻

Renjun membulatkan matanya saat merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Dan dapat Renjun cium bau alkohol yang sangat kuat. Jeno mencium nya. Lee Jeno mencium nya!!!.

Renjun tersadar saat merasakan beban pada bahunya. "J_Jeno-yaa, yaa! Lee Jen_o."

Renjun rasanya hampir saja jatuh bukan karena terkejut saat Jeno dengan tidak tahu diri mencium dirinya, tapi karena dia harus membawa Jeno yang dalam keadaan mabuk ke basement, meskipun Renjun juga terkejut karena ciuman itu juga, tapi Renjun harus segera mengantarkan lelaki ini ke rumahnya.

"Hyunjin-aa!." Renjun memanggil Hyunjin saat Renjun mengenali punggung Hyunjin yang berjalan sambil tertunduk.

Hyunjin membalikan tubuhnya dan menatap Renjun dengan kikuk "Eoh Injunie."

"Bisa bantu aku, Jeno sangat berat." Renjun meringis karena harus menahan berat badan Jeno yang dua kali lebih berat darinya.

"Eoh?____ahh baiklah." Hyunjin mendekat pada Renjun lalu mengambil alih tubuh Jeno, setidaknya sesama lelaki lebih manusiawi dari pada Renjun yang tubuhnya kecil dan terlebih Renjun seorang perempuan yang tenangnya tidak sekuat lelaki, meskipun Renjun cukup kuat, tapi untuk menahan badan Jeno, Renjun tidak begitu kuat.

"Gomawo Hyunjin-aa." Renjun mengucapkan terimakasih pada Hyunjin saat mereka telah tiba di lantai basement dan Jeno yang telah mereka dudukan di dalam mobil.

"Kau sudah menghubungi sopir pribadi Presdir Lee?." Tanya Hyunjin.

"Tidak, sopir pribadi Presdir sudah pulang, jadi aku yang akan mengantarnya, aku pergi dulu." Renjun masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil milik Jeno, meninggalkan Hyunjin yang memiliki ribuan pertanyaan diotaknya.

"Bagaimana caranya masuk kerumah Presdir Lee, jika Presdir Lee saja mabuk." Gumam Hyunjin seorang diri, lalu lelaki itu memilih masuk kedalam untuk mengambil barang-barang nya dan mengangkut teman nya Felix yang mungkin sekarang tidak sadarkan diri karena terlalu mabuk.

"Aishh dasar Lee Jeno, kau itu makan apa sih berat begini!." Renjun menghempaskan tubuh Jeno pada sofa ruang tamu di rumah Jeno, Renjun tidak mungkin membawa lelaki itu kekamarnya, sedangkan kamar Lee Jeno itu berada di lantai atas.

Renjun memijat leher dan bahu nya yang terasa lelah karena harus membawa Jeno dari garasi mobil ke rumahnya. Renjun menghela nafas lalu bangkit dari duduknya, ia mendekati Jeno dan membenarkan posisi lelaki itu.

Renjun dengan hati-hati melepas jas yang melekat pada tubuh Jeno dan mengendurkan dasi pada leher Jeno, tak lupa ia letakkan bantal sofa di bawah kepala Jeno. Setelah nya Renjun dengan perlahan membuka sepatu pantofel milik Jeno. Setelah selesai Renjun kembali menatap Jeno yang sedang tidur. Jika di lihat lebih seksama ternyata Jeno lebih tampan dari yang Renjun kira.

Renjun duduk diatas karpet bulu dan menatap wajah tidur Jeno dalam diam. "Bagaimana seorang lelaki bisa memiliki bulu mata sepanjang ini." Gumam Renjun dengan berbisik takut jika Jeno akan terbangun mendengar suaranya.

Renjun mencoba untuk mengusap pelan kepala Jeno dengan tangannya, perlahan Renjun mengangkat tangan nya kearah kepala Jeno.

Renjun mendiamkan tangan nya sesaat telah menyentuh rambut hitam milik Jeno, dengan ragu pada akhirnya, Renjun menggerakkan jemarinya lembut mengusap kepala Jeno.

Renjun menghentikan usapannya saat Jeno bergerak, tapi lelaki itu bukan nya terbangun malahan sekarang tengah berbalik arah dimana Renjun yang sedang duduk berada.

I Am Not Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang