🌻 Day 18 Be There For U 🌻

3.2K 438 24
                                    

🎶 Be There For You 🎶

--- NCT Dream ---

🌻🌻🌻

Renjun terdiam menatap lelaki di depannya ini

Mulutnya begumam "Lee Jeno?"

Dia hampir tidak mempercayainya, lelaki itu Lee Jeno keluar dengan menggunakan cardigan berwarna biru muda dan celana jeans datang menemuinya ke gunung Naksan.

Dia hampir tidak mempercayainya, lelaki itu Lee Jeno keluar dengan menggunakan cardigan berwarna biru muda dan celana jeans datang menemuinya ke gunung Naksan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeno?" Ucapnya sedikit lebih kencang.

"Ya, ini aku" Jawab Jeno sedikit kencang juga karena jarak mereka yang sedikit berjauhan.

Renjun ingin mendekati Jeno, namun ia masih lah ingat lelaki itu tidak bisa ia dekati begitu saja.

"Jeno-yaa untuk apa kau kemari?" Renjun sedikit ragu untuk bertanya.

Jeno menatap Renjun tepat dimatanya meskinya jarak mereka sekarang berjauhan. Ia ingat mata anak kecil itu, mata sang anak yang menyelamatkannya. Mata rubah itu persis mata Renjun. Kenapa bisa ia tidak sadar akan hal itu?.

"Mark Hyung bilang kau ada di sini. Bisakah kau jelaskan padaku alasan mu itu?" Jeno berbicara dengan wajah datarnya. Jujur sebenarnya dia masih marah dan kecewa dengan Renjun, tapi ia butuh penjelasan. Ia tidak ingin kehilangan sosok perempuan itu.

Renjun menghela nafas "Baik akan ku jelaskan bisakah kita duduk?"

Dan di sini lah keduanya sekarang duduk di bangku kayu, memandang lampu-lampu kota yang terlihat. Duduk dengan jarak yang cukup jauh.

Renjun menatap Jeno yang menatap lurus ke depan "Kau ingat saat aku bilang padamu bahwa Appa ku di tipu?"

Jeno berdehem pelan "Hum"

Renjun menerawang seakan dia kembali ke masa lalu "Appa terlalu banyak pikiran sampai ia di tipu, ia tidak bisa berpikir jernih. Setelah aku lulus kuliah manajemen Appa mulai menemukan jalan lain dengan berjudi. Itu terjadi ketika ia mendapatkan lumayan banyak uang untuk membayar semester akhir kuliah ku." Renjun menghela nafas "Awal nya aku tidak tahu, sampai seorang rentenir datang kerumahku dengan mengedor-ngedor pintu rumah. Kemudian polisi menelepon memberitahu bahwa Appa ditangkap dan membebaskannya dengan memberikan uang jaminan."

"Aku bahkan tidak sempat mencoba untuk melamar kerja di sebuah perusahaan, aku hanya berpikir harus mendapatkan uang secepatnya, ya dengan cara kerja paruh waktu."

"Aku bekerja, lalu Appa berjudi dan kemudian aku yang membayar semua kerugiannya, sampai di titik aku sudah merasa lelah dan utang keluarga Huang semakin banyak, tidak ada satupun yang membantu kami."

Jeno terdiam, ia akan mendengarkan cerita Renjun, ia harus memahami segalanya dari sisi Renjun.

"Sampai akhirnya ide gila itu datang, aku meminta Mark oppa untuk mencarikan pekerjaan, tapi ia bilang perusahaannya tidak memerlukan karyawan wanita, lalu aku harus apa, aku membutuhkan gaji yang besar untuk melunasi semua hutang."

I Am Not Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang