🎶 Say Yes 🎶
--- Loco | Punch ---🌻🌻🌻
"Mungkin kita bisa berkenalan." Jeno tersenyum lalu mengulurkan tangannya "Lee Jeno." Ucapnya.
Renjun menatap uluran tangan itu kemudian menatap Jeno. Apakah harus ia kembali berkenalan dengan Jeno? Apakah harus ia menerima uluran tangan Jeno?.
Renjun terkejut ketika Jeno tiba-tiba menarik tangan nya.
"Lama, anggap ini sebagai bentuk terimakasih mu, Lee Jeno." Jeno tersenyum kepada Renjun.
Renjun membuka mulutnya dengan ragu "Son Seungwan." Ucap Renjun ragu dalam hati ia berkata maaf kepada sang ibu 'Eomma mianhae hanya nama eomma yang terlintas di kepala ku.'
"Senang berkenalan dengan mu Seungwan-ssi." Ucap Jeno tersenyum sambil mengayun-ayunkan jabatan tangan keduanya.
Renjun melepaskan jabatan tangan keduanya "Ehekm." Renjun berdehem pelan untuk menormalkan detak jantungnya 'Oh tuhan, kenapa lelaki di depan ku ini semakin tampan saja.' batin Renjun tidak tahan untuk tidak menjerit melihat penampakan Jeno yang semakin tampan saja.
"Nee, kalau begitu aku permisi." Renjun menundukkan kepalanya sedikit lalu berlalu dari sana.
Tapi, sebelum Renjun berlalu jauh dari Jeno, tangan Jeno sudah menahan pergelangan tangan Renjun.
"Seungwan-ssi, ini sudah cukup malam, biar aku temani." Ucap Jeno yang sudah kembali berdiri di samping Renjun.
Renjun menggigit bibir bawahnya, Renjun tidak bisa lama-lama bersama lelaki ini. Jika ia terus bersama dengan Jeno, maka semakin banyak kebohongan yang akan ia buat. Renjun tidak ingin banyak menabung kebohongan nya terhadap Jeno.
"Aniya, gwenchana Jeno-ssi, aku bisa pulang sendiri, kalau begitu permisi." Sekali lagi Renjun yang ingin pergi kembali diurungkan oleh Lee Jeno.
"Tapi, tadi kau terjatuh Seungwan-ssi, jika tidak ada aku entah bagaimana nasib mu." Ucap Jeno sambil tersenyum.
Renjun mengerutkan dahinya "Chogiyo Lee Jeno-ssi, kau tahu mengapa alasan aku terjatuh?." Jeno menggeleng dan Renjun mendengus "Itu karena Jeno-ssi mengikuti ku di belakang, makanya aku berlari lalu terjatuh!!." Renjun jadi sedikit kesal, memang kenyataannya karena Jeno lah ia berlari dan berakhir terjatuh.
"Kau berlari karena kau takut padaku?." Tanya Jeno.
Renjun menghela nafas "Nee, jadi biarkan aku pergi."
"Aniya Seungwan-ssi, sebagai permintaan maaf ku karena telah membuat mu takut aku akan mengantarmu."
Jeno dengan kekerasan kepalanya sungguh tidak bisa di pisahkan. Heol bagaimana bisa Jeno masih saja sama. Suka memaksa dan bertindak seenaknya. Pikir Renjun.
"Andweyo Jeno-ssi, appa ku adalah orang yang—umm." Renjun berpikir "Galak, yahh appa ku galak, ia akan memukulimu nantinya jika melihat kau pulang bersama ku."
"Jinjja-?."
Renjun tersenyum kikuk dan mengangguk 'Aniya appa ku hanyalah appa pabo' batin Renjun mengatakan yang sebenarnya.
"Sedikit menyeramkan, tapi aku akan tetap mengantarmu, hanya saja mungkin saat Seungwan-ssi sudah mendekati rumah aku hanya akan mengawasi." Jeno menganggukan kepalanya tanda ia juga menyetujui idenya yang tiba-tiba keluar dari kepalanya.
Renjun memijat pelipisnya 'Aish Lee Jeno benar-benar.' "Dengar, Jeno-ssi, kenapa kau sangat memaksa ingin mengantarkan ku, apa kau ini seorang maniak." Renjun sebenarnya mengatakan nya asal, mungkin dengan cara itu Jeno bisa saja tersinggung lalu pergi dari hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Boy
FanfictionHuang Renjun, seorang gadis yang harus hidup terlilit hutang karena keluarga nya mengalami kebangkrutan di tambah sang ayah yang suka berjudi membuat hidupnya semakin melarat. Sebuah ide gila membuatnya terjebak dalam situasi yang menyulitkan. Berpu...