23

3.7K 239 10
                                    

Saat ini Reva sudah berada di kelas, sedari dadi temanya terus terusan menayakan semalam ia kemana, ia tunggu samapi jam 10 malam belum datang, dia menyusul ke dalem pun tidak ada.

"Kenapa gak jawab?" Tanya Lilis.

"Gak kemana-mana."

"Tapi kita susul kamu gak ada loh," kata Ayu.

"Aku cuma ke kamar mandi, tiba-tiba habis dari dalem perut aku sakit."

"Yang bener?" Tanya Lili.

Reva meyakinkan temaya, bahwa ia tidak bohong, dia berusaha untuk telihat jujur.

"Bener, lagian buat apa aku bohong sama kalian." Jawab Reva.

"Sebenarnya mau kamar mandi deket kamar, tapi karena gak tahan ya gak disitu," lanjutnya agar temanya percaya.

"Aku juga tleponya lama, minta di cariin gamis juga yang bagus nanti di kirim oagi ini."

"Gamis?" Tanya Ayu.

"Iya, gamis buat Mb Siska, nanti siang kan mb Siska perginya."

Mereka menangguk untuk jawaban.

"Kenapa kita gak cari sendiri aja?" Tanya Lilis.

"Emang ada waktu buat kita cari gamis hari ini?"

"Betul juga, kalau kita cari sendiri gak bisa, kita kalu buat keluar paling nanti pulang sekolah," kata Lili. "Sedangkan Mb Siska pergi abis sholat Zuhur."

"Iya juga." Timpal Ayu.

"Harga berapa?" Kata Lilis.

"Belum tau, nanti lihat aja kalau udah datang."

**
Gus Alvi sudah siap-siap untuk ambil pesana abinya, dan tak lupa mengabil tranferan uang Reva.

Dan memang, tempatnya tidak jauh, dan juga masih milik pesantren, jadi jika Di pesantren tidak ada masih ada toko yang berada di luar pesantren, mungkin jika menggunakan kendaraan hanya kurang lebih 15 menit.

"Jangan lupa Transferan milik Reva," Umi Fatma meperingati kembali anaknya.

"Iya umi, Alvi ingat."

Ravi berpamitan dan mengendari motornya kelaur dr gerbang pesantren

Disisi Lain, Ustadz Arul dapat Telpon dari seseorang, yang tak lain adalah Gus Ilham, ia memberitahu jika akhir bulan ini akan pulang, tapi ia di larang memberi tahu umi dan abinya.

"Iya Gus, saya akan rahasiakan."

"Terimakasih."

"Apa gus Alvi tau?"

"Tadi saya mencoba menleponya tapi gak di angakt, jadi Saya tlefon kamu."

Ustadz Arul menangguk. "Yauda saya matikan Ustad."

Gus Ilham mengucap salam dan di balas Ustadz Arul, lalu mematikan sabungan tlefonya.

**
Di kelas, Reva dan temanya sedang melakukan pelajaran, beberapa kali Reva menguap karena ngantuk.

"Rev, tutup mulutnya kalau nguap," tergur Lili.

"iya, sorry."

Dan Akhirnya bel istirahat berbunyi, dan mereka berhmburan kekuar ketika guru yang mengajar sudah keluar lebih dulu.

Sedangkan Reva malah merebahkan kepalanya ke meja dan tertidur. "Kamu gak mau kekantin?" Tanya Lili.

Reva mengeleng. "Gak laper?" Tanya Lilis. Lagi-lagi hanya mengeleng.

"Mau titp?" Tanya Ayu.

"Gak, kalian aja, aku gak mau apa-apa."

Gus Alvi sudah kembali, membawa bebapa barang.

"Loh, Alvi kamu bawa apa aja."

"Owh,  ini umi, pesanan abi, dan tadi pas di gerbang ada satpam yang niti barang, katanya Milik Reva,"  jawab Gus Alvi, menaruh barang di atas meja dan menyalimi uminya.

"Abi keman umi?" Tanya Gus Alvi.

"Abi lagi pergi ke pesantren sahabtnya, katanya ada urusan."

"Umi gak ikut?"

"Gak, urusan kerjaan jadi umi gak ikut."

Gus Alvi mengangguk.

"Tranferan dari ibunya Reva kamu ambil kan?"

Gus Alvi mengangguk dan memberikan uangnya untuk nanti uminya kasih jika Reva datang.

CINTANYA GUS TAMPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang