Mereka keluar dari kelas, mereka telah menyelesaikan sekolah madrasah, mereka berjalan menuju kamarna.
"Mb Siska beneran mau keluar ya?" Tanya Reva pada Ayu.
"Iya."
"Kenapa dadakan?" Tanyanya kembali.
"Sebenarnya gak dadakan, Mb Siska udah bicara ini minggu lalu, sebelum kamu masuk ke pesantren."
Reva mengangguk, mereka langsung duduk dan kembai mengobrol.
"Rev, waktu kamu mmasuk pesantren gimana?" Tanay Lilis.
"Em gimana ya, gak betah, gak bebas gitu lah."
"Terus, sekarang gimana?" Tanya Lili.
"Sebenarnya masih gak betah, tapi mau giman lagi," jawab Reva lesu.
"Pebdapat lo tidur di kamar kaya gini gimana?" Tanya Ayu.
"Biasa aja gak gimana-gimana."
Mereka mengangguk. "Ada keniatan buat kabur?"
Reva terdiam sebentar mendengar pertanyaan Ayu.
"Ada, tapi aku gak mau lakuin, mungkin orang tua aku pengin aku ya sedikit-sedikit beruba "
Tok tok
Mereka berempat saling pandamg, penasaran siapa yang ngetok, kalu Siska sudah tentu langsung masuk tidak ketok-ketok dulu.
Ayu membuka pintu, ada dua perempuan yang sedang berdiri.
"Kenapa?"
"Maaf, saya di minta memanggil ukty Reva ke dalem,"
Reva yang mendengar namanya di sebut langsung berdiri mendekat.
"Ada apa?'
"Di suruh Umi ke dalem, katanya ibunya Telepon," Reva mengangguk
"Iya, Saya segera kesan."
Reva akan mmenggunakan Aku Kamu kepada orang yg kebih dekat, jika hanya
kena biasa ia menggunakan Saya Kamu.Reva berpamitan pada temanya, lalu di angguki temanya.
**
"Assalamualikum,"Salam Reva di sambut salam oleh orang yang duduk di ruang tamu.
"Sini nak duduk," Kata Umi Fatma mrnyuruh Reva duduk.
"Iya Umi,"
"Tadi, Bunda kamu tlepon, dan katanya uang bulanan kamu udah di tranver, kamu nanti atau besok bisa di ambil ya."
"Kalau enggak nanti anak umi yang ngambil, terus besok siang kamu ngabil kesini."
"Gak usah repot-repot umi,"
"Gak papa, soalnya mesin di pesantren lagi rusak, lagian anak umi juga sekalian mau ngambil pesanan abi di luar."
"Makasih ya Umi, maaf juga udah ngrepotin."
"Enggak, kok, ya udah siap-siap, bentar lagi mahrib, mau ke Masjid kan."
Reva mengangguk, dan berpamitan menyalami umi Fatma.
Saat dekat pintu berpapasan dengan Gus Alvi, Reva mengangguk permisi, di balas snggukan Gus Alvi, Reva terus berjalan tanmpa menoleh ke belakang, sadangkan Gus Alvi menoleh, dan langsung mengeleng dan menghampiri uminya dan menyalaminya.
"Assalmualaikum umi."
"Waalaikumussalam,"
"Tadi bgapain itu umi."
"Owh Gak ngapa-ngapain."
"Oya besok ambil pesanan abi, sambil ambilkan uang tranferan orang tua Reva Ya nak."
"Emag mesin di pesantrn gak bisa?"
"Lagi rusak, jadi gak bisa di pakai dulu."
Alvi mengangguk. "Iya, insya'Allah Alvi ambilin."
"Ya udah umi, Alvi mau kekamar, mau bersih-bersih bentar lagi mahrib."
Umi Fatma menangguk, dan membiatkan anaknya kekamar untuk membersihkan badanya, ya apa yang tadi bilang juga, sebentar lagi memasuki waktu mahrib.
Umi Fatma pun branjak dari duduknya untuk kekamar sebentar, untuk siap-siap ke masjid juga.
**
"Tadi kamu ngapain aja di dalem."Reva hanaya jawab seadanya, yang dapat uang tranferan, dan besok bisa di ambil uangnay.
"Emang lagi rusak mesinya, jadi kalau mau ambil uang harus keluar." Kata Lili.
"Kakak aku juga, tadi sebelum ngasih aku uang, keluar buat ambil," lanjut lili.
"Semoga gak lama-lama deh."
"Jangan banyak ngobrol, cepat masuk masjid," tegur Gus Alvi membua mereka kaget dan langsung mepercepat langkahnya.
***
Jangan luoa vote dan tinggalkan jejak kalan, biar up cepet hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTANYA GUS TAMPAN
RomanceIni bakal berubah semua alurnya, yang pernah baca pasti tau yaa Di sebuah pesantren ada seseorang Gus yang tampan Idaman para kaum hawa, banyak sekli yang mendekti tetapi begitu banyak yang mendekti tidak ada satupun yang bisa menaklukan hati Gus ta...