3

5.8K 386 6
                                    

Reva masih berdiam diri di ruangan keluarga, dia bingung apa yang harus ia lakukan agar ia tidak jodohkan apa lagi kalu menolak harus ke Jerman

Menutut Reva tidak ada yang bagus, dia hanya ingin tetap Di rumah.

Ravi datang dan duduk di samping adiknya, Reva menatap sinis Kakaknya. "Ngapain lo pergi sana." Sinisnya menatap Kakanya tak suka.

"Dek, kita semua cuma mau kamu berubah den--."

"Dengan Dijodohon! Gitu?!

"Apa? J-jodohin, bukanya cuma ke Jerman?" Tanyanya merasa heran.

"Gak usah belaga gak tau deh bang!"

"Tapi emang Abang gak tau kalu soal Perjodohan itu."

"Abang cuma tau km akan di bawa ke Jerman itu aja."

Reva menatap sinis Kakanya. "Tapi gak mau ke Jerman, apa lagi di rawat sama Kalek sama nenek disana, gue gak mau!"

"Hey, jangan lupa mereka gak mau di panggil Kakek, nenek, mereka mau di panggi grandpa, Grandma."

"Bodo amat, Ayah bunda juga gitu kan."

"Pokoknya Gue gak mau, kenapa gak lo aja yang ke Jerman atau di Jodohin."

"Hay, ngaco banget, Abang kan masih kuliyah, dan abang belum kepikiran kesana, abang cuma pengin lihat kamu bahagia."

Ravi berucap dengan begitu lembut dengan adiknya.

"Lah gue masih sekilah, Kelas tiga SMA lagi!"

"Jadi gue masih mau bebas!"

"Kamu gak ingat beberapa bulan lalu, kamu hampir saja dilecehkan karena pulang larut malam."

Ravi mengingatkan adiknya beberapa bulan lalu, dimana Reva pulang larut malam, dan di hadang di jalan oleh beberapa laki-laki, untung saat itu Ravi berinisiatif mencari, jika tidak entah apa yang terjadi.

Walau adiknya pandai bela diri, dia tetap perempuan, dan pasti akan kalah, apa lagi lima lawan satu.

Reva ingay itu, dan itu sangat-sangat mengerikan jika di ingat, namum entah kenapa setelah kejadian itu dia tidak kapok, tetap pulang larut malam.

"Tapi jangan dengan cara di jodohin atau tinggal di Jerman."

"Gini aja, nanti Abang bakal bicara baik-baik sama ayah, barang kali ada cara lain, selain itu."

Reva menatap binar Abangnya, "Makasih abang, Love abang banyak-banyak." Reva memeluk kakanya

Ravi tetkekeh mendengarnya. "Love you banyak-banyak juga Adik Abang yang tersayang." Balasnya dan membalas pelukan adiknya dengan kasih sayang.

CINTANYA GUS TAMPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang