15

4.4K 302 4
                                    

Reva saat ini sudah berada di masjid, dan seperti biasa sehabis sholat ada kajian yang akan di laksanakn.

Dan seperti yang di katakn tadi, gus Alvi yang akan mengisi kajian malam ini, karena orang tuanya sedang keluar.

"Seperi janji saya kemari, para santi, jika peremuan saya kembali saya akan mengisi kajian dengan judul 'Akhlak'

Gus Alvi membuka suara sebelum memulai rutinitas kajiannya.

"Allah telah menciptakan manusia di alam ini dan mengutamakan bagi mereka di -atas hewan-hewan dengan akal, agama, lisan dan akhlak."

Alvi mulai bersuara, dan parasantri hanya diam tidak bersuara jika belum di persilahkan.

" Dan Islam menjelaskan kepada kita dua cara perlindungan dari kerusakan akhlak."

Alvi terdiam, dan menatap para santri.

"Apa ada yang tau salah satunya?" Tanya Gus Aalvi kepada para santri.

"Jika ada bisa tunjuk tangan."

Para santri terdiam, mereka saling pandang kepada teman dekatnya.

Reva yang melihat dan tidak ada yang tunjuk jari, iya mencoba mengakat jarinya, ia inget betul saat masih SMP dulu pernah ada pelajaran seperi ini.

"Iya ukhty, silahka."

"Mengharamkan ketiga sumber kejahatan, yaitu khamar, berjudi, dan Zina."

Jawab Reva dengan sedikit ragu, karena dia cuma itu yang dia ingat, dan jawaban itu di jawab anggukan Gus Alvi, dan bahakn oara santri tak percaya Santri baru itu bisa menjawab.

"Yang kedua?" Tanya gus Alvi.

Reva terdiam karena dia tidak terlalu ingat

"Maaf, saya lupa gus."

Gus Alvi mengangguk dan bersuara untuk menjawab yang ke-2

"Yang kedua 'Mewajibkan amar makruf dan nahi munkar' maksusnya dengan artian 'menyuruh berbuat kebajikan dan melarang berbuat kemungkaran'

Mereka mengangguk, dan terus mendengarkan tidak ada yang berisik.

"Kita sebagai manusia harus memiliki Akhlak yang baik, jika tidak kebih baik mati dari pada hidup, As-Syafi’i radhiyallahu “anhu berkata.

Reva terdiam, dia pernah mendengar, tapi dia tidak begitu meperhatian saat sekolah dulu pun terkadang Reva sering membolos

"Sesungguhnya akhlak ini dari Allah. Maka barangsiapa ingin diberi kebaikan oleh Allah, maka ia pun diberiNya akhlak yang baik. Dan barangsiapa yang ingin diberi keburukan oleh Allah, maka ia pun diberi-Nya akhlak yang buruk."

***
Mereka sudah menyelesaikan kajianya, dan menuju kamarnya.

"Rev, lo tau sama kajian tadi?" Tanya Lili.

"Em ... gak begitu tau, cuma waktu SMP pernah denger tapi lupa, bahakn tadi aku jawabnya agak ragu."

"Tapi jawaban kamu bener loh," kata Lilis buka suara.

"Mungkin kebetulan kali,"

"Tapi kamu keren sih," kata ayu memberikan dua jempolnya dan di angguki para remanya, ada-ada aja kalian.

"Kalan mah lebay."

Reva hampir saja jatuh jika tidak ada Ayu yang menagkap, dan Lilis langsung mendorong orang yang dengan sengaja meabraknya.

"Heh! Via maksud kamu apa nabrak Reva," ketus Lilus menatap tak suka Via.

"Bilangin sama temen kamu tuh, gak usah caper jadi orang!"

"Caper?" Reva menaikan satu alisnya.

"Saya tau ya, kamu caper sama Calon suami aku!'

"Apa kamu bilang? Saya caper sama calon suami kamu, emang siapa calon suami kamu?!

"Gus Alvi! Dia calon sumi saya, kenapa emang!" Tantang Via.

Reva menatap Via dari atas samapi bawah. "Yakin Gus Alvi mau sama kamu? Kamu aja kaya tante-tante " jawab Reva membuat Teman Reva tertawa, dua teman Via ingin tertawa namun mereka tahan, kalau mereka tertawa bisa-bisa mereka habis."

"Kamu." Via menunjuk Reva, dan Reva langsung menghempaskan tanganya.

"Gak usah nunjuk-nujuk, mau Saya patahin tekujuk kamu, saya gak takut sama kamu sedikitpu," Reva tersenyum miring.

"Karena," Reva berbisik di telinga

"Saya bukan orang baik, dengan sekali jentikaan nyawa kamu udah gak ada."

Via terdiam membisi, membuat semuanya terdiam apa yang di bisikan Reva hingga Via terdiam.

"Yuk, kita lanjut ke Kamar," ajak Reva ke pada temanya.

CINTANYA GUS TAMPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang