"Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan di dunia dan dimulainya kehidupan di akhirat. Pada hari kiamat, seluruh umat manusia akan dibangkitkan dan diadili oleh Allah SWT atas perbuatannya di dunia."
Malam ini seperti biasa, ada kajian setelah Sholat isya, dan hari ini Jadual dari ustadz Arul, di karenakan Gus Alvi ada panggilan di luar pesantren bersama Abinya.
"Hari kiamat merupakan rukun iman kelima dalam Islam."
"Hari kiamat juga dikenal dengan istilah yaumul qiyamah dalam bahasa Arab, yang artinya 'hari dimusnahkannya seluruh kehidupan."
**
"Semoga kita semua tidak sampai menjumpai hari kiamat ya," kata Reva pada temanya ketika mereka sedang menuju kamar."Aamiin,"
"Kita gak bisa bayangin gimana dunia dan seisinya hancur." Kata Ayu.
"Bayak-banyak berdo'a, jauhi sesuatu yang membuat kita terjrumus ke neraka," kata Lili.
Mereka mengangguk dan terus berjalan sambil membahas kajian yang baru saja mereka dengar.
**
Reva sedang mencatat pelajaran yang guru jelaskan, dan pelajaran kali ini pelajaran Bahasa indonesia, dan tentu mereka tidak seperti jika Ustadz Arul atau Gus Alvi yang mengajar, mereka mengobrol dengan temanya bangkunya."Oke, saya minta kalian mencoba menulis surat Lamaran pekerjaan."
Semua mengeluh ketika di beri tugas seperti itu.
"Bu, gak ada yang lain?" Kata siswa yang duduk di barisan nomor 2
"Gak ada, ibu kasih waktu 15 menit sampai bel berbunyi.
"Ingat! Harus rapi tidak boleh ada coretan atau yang lainnya."
"Kok gitu bu!" Protesnya.
"Jangan protes!" Tegasnya
"Tempat dan tanggal penulisan surat." Katanya, "jangan samapi lupa." Lanjut guru memperingati
"Kalian perlu memperhatikan aturan penulisan huruf kapital dengan baik dan benar," guru yang bernama Ratna kembai mengingatkan.
Dan mereka fokus membuat. Beberapa anak terus menyobek beberapa kali gara-gara salah menulis.
Ada yang kesal gara-gara tidak jadi-jadi, hingga bel isirahat berbunyi.
"BU KITA BELUM SELESAI!" teriaknya panik ketika mendengar bel berbunyi.
Gurunya haya menghela napas. "Oke, kalian bisa kumpulkan besok, tapi jangan sampai lupa, karena ini tamban nilai buat kalian.
"Iya bu,"
**
"Susah juga ya buat lamaran pekerjaan," kata Ayu."Hem, segala jagan sampai ada coretan." Kata Lilis.
"Kalau kita mau lamar kerja, ya gak usah pakai tulis tanagn ribet," kata Reva yang di setujui mereka.
"Emang abis lulus kalian mau kerja?" Tanya Lili.
"Gak tau juga, jangan-jagan nanti langsung di nikahin," kata Ayu.
"Wah iya lagi," Lilis sependapat.
"Kok kalain kipikiran kesitu?" Tanya Reva.
"Soalnya sepupu aku kebanyakan gitu, langsung di nikahi, dari pada nanti kerja terus pergaulan bebas, yaa gitu lah," kata lilis yang ikut di setujui Ayu.
Reva dan Lili mengangguk.
"Oya Rev, soal kemarin kamu ikut Geng motor itu gimana ceritanya sih?" Kata Lili.
"Ssss, gak usah di bahas."
"Kita kan kepo," kata Ayu.
"Udah, jangan kepo-kepo," jawab Reva tampa dosa, dan temanya kesal. "Siap suruh bikin penasaran!" Kesal Lilis.
**
Saat mereka di kamar Reva meminta bantuan lagi menyimak hafalanya, ia takut nanti saat tiba malah lupa, temannya pun dengan senang hati membantu."Dah mulai, sebelum nanti kita berangkat Diniyah," kata Lilis.
"Diniyah?" Tanya Reva.
"Maaksudnya, madrasah kaya sore kemarin," jelas Lilis, Reva mengngguk.
"Hari ini siap aja ustadznya."
"Ustadz Arul, sama Gus Alvi."
"Dua kali? Perasaan kemarin cuma satu?" Tanya Reva.
"Kemarin Ustadzah Rifa gak datang, izin karena anaknya sakit," Reva hanya mengangguk lagi.
"Kenapa harus mereka berdua yang ngajar hari ini, kan ngeri." Gumamnya. "Apa lagi kepergok sama mereka saat di pohon lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTANYA GUS TAMPAN
RomanceIni bakal berubah semua alurnya, yang pernah baca pasti tau yaa Di sebuah pesantren ada seseorang Gus yang tampan Idaman para kaum hawa, banyak sekli yang mendekti tetapi begitu banyak yang mendekti tidak ada satupun yang bisa menaklukan hati Gus ta...