19

4K 268 8
                                    

"Kita muali belajaran, hari ini masuk semua kan?"

"Iya, ustadz ada murid baru juga," kata salah satu murid membuka suara.

"Ya, Saya sudah lihat tadi."

"Kita mulai pelajaranya,"

"Apa ada yang tau contoh Aqidah?" Tanya Ustadz Arul, Lili mengakat tanganya.

"Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya."

Ustadz Arul mengangguk lalu kembali berduara "

"Aqidah islam itu apa saja?"

"Ayu mengakat tanganya?"

"semua rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan iman kepada Qada dan Qadar,"

Ustadz arul kembai menganngguk.

"Baik, satu lagi sebelum memulai pelajaran, kalau waktu sekolah dulu mendengarkan pasti tau, karena ini pasti kelian tau."

"Apa beda aqidah dan akhlak?"

Hening, Reva sedang mengingat, dia pernah mendengar saat dia di sekolah sebelumuya, karena sekolah sebelumya mengutamakan keagamaanya.

Setelah mengingat Reva mengakat tangan ketika tidak ada yang mau mengakat tangan.

"Aqidah merupakan akar atau pokok Agama, sedangkan Akhlak merupakan sikap hidup atau kepribadian manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh Aqidah yang kokoh." Jawab Reva tampa ragu, ia ingat saat di sekolah sebelumya membahas tentang Akhlak dan Aqidah.

Kembai menganguk. "Oke, kita lanjutkan pelajaran."

"Aqidah mempelajari sesuatu yang diyakini dengan hati, mengatakan dengan lisan yaitu bersaksi/berikrar, dan mengamalkan dengan perbuatan," Ustadz arul membuka suara utuk menjelaskan.

"Kalian tau, apa mangfaat Aqidah?" Tanya Ustadz Arul, dan semua hanya diam.

"untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar serta dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah sehingga hidupnya mendapat rida Allah swt."

**
Tak terasa dua jam mereak dalam kelas yang menurut mereka sanagt hening.

Dan pelajarn salanjutnya adalah Ekonomi, mereka mendengarkan guru yang ada di depan, dan kali ini tidak semenyeramka tadi, dan guru yang sedang mengajar saat ini bukan Ustazah disini, guru yang di deoan hanay guru Biasa dan hanya akan bertemu sekolah.

Tapi mereka tetap menghargai, mendengarkan walau mereka berbicang ke teman bangku atau teman yang berada di belakangnya.

"Ngantuk banget," gumam Reva yang terus mmenguap.

"Kita pulang jam berapa?"

"Ini pelajaran terahir, terus pulang,"

"Syukur lah."

"Capek, pengin tidur."

"Terserah kamu, yang penting nanti habis Asyar harus ada di madrash." Kata Lili yang di sampingnya.

"Tau ah," gumam Reva

**
Reva sudah membaringkan tubuhnya di kasur. "Ganti dulu, besok di pakai lagi kan sragamnya," tegur Ayu.

"Iya Nati,"

Sekarang, terus Sholat Zduhur dulu baru boleh tidur."

"Nati ngapa."

"Gak ada nanti-nanti, cepat!" Tegas Ayu, Reva mengrutu dan beranjak dari tempat tidurnya.

Jam satu, sekarang Reva sudah kembali ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur.

Temaya hanya mengelengkan kepalanya, tak Lama pintu terbuka dan ada Siska yang memasuki kamarnya.

Siska duduk di kursi tempat belajar. "Kenapa tuh Reva?"

"Biasa lah," jawab Reva.

"Sis, kamu bener mau boyong?" Tanya Ayu membuka suara.

"Iya, orang tua aku udah jodohin akau, tau kan aku udah mau ke 23, jadi ya harus terima."

"Tapi kamu kan masih pengin mondok kan?"

"Mau gimana lagi, orang tuaku udah gak sabar pengin liat anaknya nikah."

"Terus kapan?"

"Besok."

"Apa Besok!" Terianya membuat Reva telonjak kaget.

"Ada apa, ada apa kata Reva dengan mata merah."

"Eh, gak ada apa-apa, sorry bikin kaget kata Lili.

"Loh, ada mb Siska."

"Iya nih, pengin main," kata Siska sambil tersenyim. Jujur mereka hampir tetawa melihat Reva tadi, menurut mereka Sangat lucu.

Reva duduk, ikut menrimbung, pembicaraan, apa lagi ketika ada kata boyong membuat Reva menyengit.

"Apa itu boyong?"

"Yang jelas Mb Siska gak mondok di sini lagi."

"Apa! Kok bisa!" Teriak Reva syok.

"Aku di jodohin."

"Apa! Kok bisa!"

"Ya bisa lah!" Jawab mereka kompak membuat Reva mengaruk kepalanya.

CINTANYA GUS TAMPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang