Jungwoo menunggu Jaehyun yang sedang di panggil ke ruang guru. Dia sih ga mau ikut kesana, Jungwoo paling anti ke ruang guru karena rata-rata penghuni ruang tersebut guru-guru killer yang sekali tatap langsung membuat bulu halus berdisko, beda tatapannya kalau bertemu Jaehyun. Udah kaya kucing garong liat ikan segar.
"Selalu begini akhirnya, aku menunggu lagi." gumamnya, "Jaehyun lama banget. Ngantuk nih!"
Ia kembali sibuk menge-check social media-nya. Dan ia membuka instagram, melihat snapgram Orang-Orang dengan ketukan yang cepat.
Kemudian ia melihat banyak post dari teman-temannya yang memamerkan kedekatannya dengan sang kekasih. Jungwoo penasaran, dan ia mulai iseng mencari tau dengan mengetikkan hastagh pacaran. Dan dalam sekali sentuh icon pencaharian, ia sudah mendapatkan banyak foto dan video yang terkait dengan hasil pencariannya.
Namun tak lama, perhatiannya teralihkan saat ada video kucing sedang bermain, dan ia lebih memilih melihat video kucing bermain ketimbang mencari hal yang ingin dia ketahui.
"Ih gemes, pengen punya satu. Nanti bilang ke Abang deh,"
Tuk!
Jungwoo mengadahkan kepalanya dan ia menemukan seseorang sedang menyentuh bahunya, "Hey, kita ketemu lagi. Tapi kali ini, kamu jangan kabur ya,"
Xiaojun duduk disebelah Jungwoo, dan ia tampak keren dengan jaket bomber-nya.
Auranya menyilaukan, batin Jungwoo.
"Oh, kamu yang tadi pagi! Maaf ya, aku ga bermaksud ninggalin. Tapi ada harimau lepas tadi pagi, jadi aku kabur dari pada diterkam," cerocos Jungwoo, rambutnya bergerak seiring dirinya berbicara.
Ugh, Xiaojun merasa gemas dan ingin mengusap rambut itu.
Xiaojun mengeluarkan ponselnya, dan menyerahkan kepada Jungwoo. "Boleh aku minta nomor kamu?"
"Buat apa?"
"Menghubungi kamu, soalnya aku ga yakin kita bakal sering ketemu kaya gini."
"Kita satu sekolah, sudah pasti ketemu kok, jadi sepertinya tidak perlu minta nomorku," tolak Jungwoo.
"Ini rumit," gumam Xiaojun. "Aku ingin menjadi temanmu, bolehkah ku mendapatkan nomormu?"
Jungwoo mengambil ponselnya, dan mengetik nomornya disana. "Oh yaudah, sini aku ketik,"
Setelah selesai ia memberikan ponsel itu kepada Xiaojun. Dan Pemuda itu menyimpan nomor Jungwoo dengan nama 'Si Gemas' pada ponselnya.
Xiaojun merasa pedekatenya akan lancar.
"Jun! Buruan balik, keburu hujan lebat nih, takut banjir dijalan!" teriak salah satu teman Xiaojun yang sudah bersiaga diujung lorong.
Jungwoo menunjuk dengan dagunya, "Kamu pulang gih, udah di tungguin tuh sama temenmu."
Xiaojun beranjak dari tempat duduknya. Kemudian mengusap kepala Jungwoo, kemudian merapihkannya kembali. "Baiklah, sampai jumpa besok, ah tidak. Secepatnya,"
Jungwoo tidak mengiyakan, namun hanya memperhatikan Xiaojun yang melangkah meninggalkannya sendirian di lorong sekolah.
Jungwoo merasa Jaehyun benar-benar lama, dan akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Pemuda itu.
Drrt!
Jungwoo hampir saja menjatuhkan ponselnya saat mendengar suara nada dering ponsel Jaehyun sangat dekat dengannya.
Suasana mendadak terasa horror, dan perlahan ia berbalik badan ke arah suara itu berasal dengan gerakan kaku.
Jaehyun berada disana dengan kedua tangan yang sudah bertengger terlipat didepan dadanya, dengan tatapan sangat tak ramah kepada Jungwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile | Jaewoo
Любовные романы[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ ✨ Baper 24/7, Nangis, Emosi ✨ [ S I N O P S I S ] Jaehyun dan Jungwoo sudah bersahabat sejak TK, persahabatan merek...
