Mereka berdua pergi ke rumah Jaehyun untuk mengemas pakaian Jaehyun, walaupun Jaehyun terlihat pemberani diluarnya. Tetapi, ia sangat takut sendirian, apalagi jika ia ditinggal dirumahnya sendiri. Sudah pasti ia akan mengungsi ke rumah Jungwoo yang notaben-nya si pemuda manis itu tak akan kemana-mana dan juga ditemani oleh Abangnya.
Sementara Jaehyun sibuk mengemas pakaiannya di kamar, Jungwoo berjalan-jalan disekitar rumah Jaehyun yang sepi. Dia melihat banyak foto masa kecil Jaehyun dan Jaemin yang sangat menggemaskan, Jungwoo memfotonya diam-diam untuk dia simpan sendiri.
Dan Jungwoo melihat foto-foto itu, ada rasa aneh yang membuncah di dadanya. Ia mencoba menghalau rasa gundah tersebut, namun yang terjadi ia semakin memikirkannya.
Bagaimana jika suatu saat nanti mereka tak bisa seperti ini, menghabiskan waktu mereka bersama-sama seperti biasanya, entah bertemu langsung atau lewat chat. Atau bagaimana jika suatu hari nanti, Jaehyun memiliki kekasih dan komunikasi mereka semakin sedikit, bahkan kemungkinan terburuknya adalah Jaehyun melupakannya. Apakah Jungwoo bisa melakukannya jika hari itu tiba?
"Inilah alasan aku benci menjadi tua, intensitas kebersamaan kita akan berkurang meskipun kita ini sudah bersama sejak kecil, huft." gumamnya pelan.
Tak lama kemudian Jaehyun datang menghampirinya, "Yuk, aku udah selesai. Habis ini mau lanjut kemana?"
Jungwoo menyembunyikan kegelisahannya dengan senyuman, "Langsung pulang aja ya?"
Jaehyun bingung, "Bukannya tadi mau jajan dulu, kok sekarang jadi pengen cepet pulang?"
"Aku capek, Jae. Pengen cepet pulang dan ketemu kasur aja, aku rindu guling dan bantalku." ujar Jungwoo kemudian pergi duluan meninggalkan Jaehyun yang masih bingung dengan apa yang terjadi dengan Jungwoo.
Jaehyun pun menyusul Jungwoo, tak lupa mengkunci rumahnya dan juga mengembok pagarnya agar tidak ada maling. Sementara itu, Jungwoo sudah memakai helmnya sembari duduk diatas jok motor Jaehyun dengan tampang yang murung.
Jaehyun pun naik, namun Jungwoo misuh-misuh sendiri.
"Tasmu kena muka aku, Jae!"
"Yaudah tas doang kok, bukan yang lain."
"Tapi sakit tau,"
"Yaudah aku cium biar sembuh, mau?"
"Engga deh, udah buruan pulang aja. Aku pengen tidur,"
Walau ribut sebentar karena wajah Jungwoo terkena tas ransel Jaehyun yang bunting karena tumpukan bajunya, ia pun akhirnya memilih diam.
Jungwoo badmood.
Akhirnya Jaehyun pun memutuskan untuk segera pergi daripada berada disana lebih lama lagi, selama diperjalanan Jungwoo hanya diam saja. Bahkan tak mengatakan apa-apa, tak seperti biasanya ia selalu berbicara panjang kali lebar nam7n tak pernah membuat Jaehyun lelah mendengarkannya.
Jaehyun memutuskan untuk berhenti didepan Koreamaret.
"Kenapa kita berhenti ditempat ini?" tanya Jungwoo, masih dalam mode kesal.
"Aku mau ke kamar mandi dulu, kamu tunggu sini. Kalau ada yang godain, teriak aja. Nanti aku datang," pesan Jaehyun yang segera masuk ke dalam Koreamaret.
Jungwoo memainkan ponselnya, dan sibuk membalas pesan teman-temannya.
Sementara itu Jaehyun sedang sibuk belanja didalam Koreamaret. Ia mengambil beberapa kotak susu, cokelat, hingga biskuit kesukaan Jungwoo. Isi keranjangnya merupakan makanan dan minuman favorit Jungwoo, ia sengaja membelinya untuk meningkatkan mood Jungwoo yang down entah karena apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile | Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ ✨ Baper 24/7, Nangis, Emosi ✨ [ S I N O P S I S ] Jaehyun dan Jungwoo sudah bersahabat sejak TK, persahabatan merek...
