Waktu telah menunjukkan pukul 02.45 WIB. Pemuda itu tampak tak tenang dalam posisi duduknya, kedua kaki yang tertekuk dia peluk dengan gundah. Pernyataan Jaehyun membuatnya susah tidur, dan berakhir begadang sembari duduk didekat jendela kamarnya.
Jungwoo tak mengerti dengan perasaannya saat ini, semua terasa menyenangkan saat dirinya mengetahui jika Pemuda itu mempunyai rasa yang sama dengannya. Tetapi, disatu sisi Jungwoo sadar, sahabat kecilnya tersebut sudah di jodohkan dengan Anak salah satu teman Ibunya.
Kecil kemungkinan mereka bisa bersama seperti yang mereka harapkan.
Pintu kamarnya diketuk, Pemuda itu menoleh. Mendapati sang Kakak berada di daun pintu kamarnya dengan segelas susu hangat, "Abang boleh masuk?"
Pemuda itu mengangguk, "Boleh."
Sehun masuk ke dalam kamar, tak lupa menutup pintu. Sehun takut jika ketahuan oleh Mommy jika belum tidur bersama si bungsu.
Sehun memberikan segelas susu hangat yang dia bikin khusus untuk Jungwoo, "Dek, buat kamu."
Pemuda itu segera menyambar gelas tersebut, rasa hangat segera menyapa kedua telapak tangannya. Jungwoo menggenggam erat gelasnya, "Terima kasih Abangku tersayang."
Jungwoo malas bergeser ketika Abangnya duduk disebelahnya. "Abang, duduknya jangan dekat-dekat. Disana juga masih muat tuh."
"Enggak, disana dingin. Kalau dekat Adek tuh anget-anget gimana gitu."
Sehun enggan pindah, Kakak satu-satunya itu memang senang sekali menempel pada Jungwoo seperti yang sering kali Jaehyun lakukan kepadanya. Lagi-lagi tanpa sengaja Jungwoo kembali memikirkan Jaehyun, bahkan senyumnya pun terbayang meskipun Pemuda itu tak berada disekitarnya.
Sehun mengusap helaian hitam lembut milik sang Adik, "Abang siap mendengarkan curhatan Adek, kapan pun itu. Abang akan selalu ada buat Adek."
Jungwoo menaruh gelas tersebut diatas meja, kemudian memainkan ujung jaket Sehun dengan jemarinya. "Jaehyun juga suka sama aku, Bang. Aku bahagia karena perasaanku selama ini terbalas olehnya. Tapi aku sadar, dari dulu Jaehyun sudah di jodohkan sama Bunda. Dan kita engga mungkin bersama dengan melawan keinginan Bunda, aku ga mau buat Bunda sedih."
"Dek, kebahagiaan Orang tua adalah tujuan utama bagi Anaknya. Tapi, engga semua keinginan Orang tua bisa kita turuti dengan mengorbankan perasaan dan kenyamanan kalian berdua. Dan kalian juga punya hak untuk menyuarakan keinginan kalian, kamu sama Jaehyun juga sudah dewasa. Kalian pasti sudah tau mana yang terbaik untuk kalian."
Jungwoo mem-pout-kan bibirnya, "Jadi, aku harus apa Bang?"
Sehun gemas, wajah murung adiknya terlihat menggemaskan, namun ia tahan karena tak mau mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Jungwoo. "Kita harus sabar, Dek. Kalau Jaehyun memang buat kamu. Serumit apapun yang terjadi pada kalian, dia pasti akan tetap jadi jodoh kamu."
Jungwoo mengangguk, kemudian merentangkan kedua tangannya. "Aku boleh peluk Abang?"
Sehun segera mendekap sang Adik, berkali-kali melabuhkan ciuman dipucuk kepala Jungwoo. Mengusap punggung Jungwoo dengan lembut, "Jangan terlalu dipikirkan, semua yang kamu pikirkan belum tentu terjadi, jadi jangan takut. Abang ada di sini,"
Pelukan kasih sayang dari Kakaknya membuat rasa cemas Jungwoo terkikis sedikit demi sedikit, perlahan rasa kantuk datang padanya. Pemuda itu menutup rapat kedua matanya, dan tak lama kemudian tertidur dipelukan Sehun.
Sehun mengeluarkan ponsel miliknya dari kantung jaket yang dikenakan olehnya, sambungan telepon tersebut masih menyala.
"Jungwoo udah tidur, Bang?" tanya Jaehyun yang cemas menunggu diseberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile | Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ ✨ Baper 24/7, Nangis, Emosi ✨ [ S I N O P S I S ] Jaehyun dan Jungwoo sudah bersahabat sejak TK, persahabatan merek...