Jungwoo mengemas buku-buku miliknya, pelajaran hari ini telah usai dan waktu terasa begitu cepat dan juga kosong baginya. Jaehyun menghindarinya, sejak insiden semalam. Pemuda itu menghindarinya, Jungwoo sudah berusaha mengajaknya berbicara dengan topik lain namun Jaehyun memiliki segala cara agar menjauh.
Jungwoo memaklumi sikap Jaehyun kepadanya, ia memang pantas menerima semua itu. Namun ia tidak bisa menerima Jaehyun yang memilih pindah untuk duduk bersama Hye Soo.
Sejak pagi hingga jam pelajaran usai, Jaehyun tak pernah melewatkan untuk berbincang dengan Hye Soo. Gadis itu tampak bisa menghibur Jaehyun, berbeda dengan Jungwoo. Pemuda itu membuat Jaehyun merasakan sakit hati kerenanya.
Jungwoo mengambil tas kecil yang di bawa, hari ini ada latihan ekskul basket untuk pertandingan antar sekolah yang di adakan minggu depan. Jaehyun melupakan pakaian olahraga, dan juga sepatu kesayangannya. Jadi, Jungwoo berinisiatif membawanya tanpa sepengetahuan Jaehyun.
Jungwoo beranjak dari kursinya, ia berjalan menuju meja Hye Soo dan yang sekarang juga telah di isi oleh Jaehyun.
Jungwoo meletakkan tas tersebut di atas meja mereka, keduanya berhenti berbincang dan menatap Jungwoo yang tampak canggung dengan mereka, “Hari ini ada latihan, dan kau melupakan barang-barangmu.”
Jaehyun mengambilnya, “Thank's, tapi lain kali gausah di bawa. Biar aku aja yang ambil, aku bisa sendiri.”
Kedua tangan Jungwoo terkepal erat di sisi tubuhnya, respon Jaehyun membuat Jungwoo sedih. “Iya, aku paham.” jawabnya.
“Jungwoo mau menonton latihan basket bareng ga?” tawar Hye Soo, gadis itu tampak senang.
Jungwoo menggeleng, ia tidak ingin membuat hubungan baru mereka menjadi kacau karena kehadirannya. “Aku tidak bisa, ada kegiatan yang harus aku hadiri. Sampai jumpa besok,” ujarnya dengan senyum terpaksa.
Jungwoo melangkah cepat ke luar kelas sembari memegang erat tasnya tanpa menoleh ke arah Jaehyun dan Hye Soo, ia tak tau jika semuanya akan berakhir seperti ini. Jaehyun berbohong kepadanya, dia mengingkari janjinya yang akan bersikap biasa saja setelah putus.
“Pembohong.”
Jungwoo benci menjadi cengeng seperti saat ini, menangis dengan mudahnya karena Jaehyun.
✨ S E L E N O P H I L E ✨
Beban di dadanya terasa sedikit lebih ringan setelah Jungwoo menghabiskan beberapa jam menangisi seseorang yang saat ini sedang sibuk latihan basket.
Pikirannya selalu tertuju kepada Jaehyun.
Bohong jika Jungwoo tak mencintainya, dia sangat mencintai Pemuda itu. Dan semua itu sudah berlangsung sejak dirinya masih duduk di bangku SD, ia menyadari semuanya lebih awal di bandingkan Jaehyun yang menyadarinya beberapa hari belakangan ini.
Selama ini Jungwoo berbohong kepada Jaehyun dan semua Orang, berpura-pura tidak mencintai sahabatnya, dan berperan menjadi sahabat bagi Jaehyun.
Semua itu ia lakukan karena perjodohan, Jungwoo mengetahuinya langsung dari Bunda Jaehyun sendiri ketika ia tak sengaja mendengar obrolan Mommy-nya bersama Bunda Jaehyun sewaktu dirinya naik ke kelas enam SD, Bunda Jaehyun telah menjodohkan Jaehyun dengan Anak temannya yang ia yakini sangat cocok bersanding dengan Jaehyun.
Jungwoo mengubur dalam harapannya untuk bisa bersama Jaehyun seperti Dad dan Mom, dia sadar. Jika ia memberitahu perasaan yang sesungguhnya mungkin Jaehyun akan membencinya dan menjauhinya sejak lama, tapi ia bersyukur tak pernah memberitahukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile | Jaewoo
Любовные романы[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ ✨ Baper 24/7, Nangis, Emosi ✨ [ S I N O P S I S ] Jaehyun dan Jungwoo sudah bersahabat sejak TK, persahabatan merek...
