🌵 T w o 🌵

1.2K 182 59
                                    

Jungwoo sibuk memandang ke kanan dan ke kirinya, kini dirinya sedang berada di kantin. Menunggu Jaehyun datang dengan pesanan yang sedang ia beli.

Jungwoo sebenarnya malas pergi ke kantin, hari ini ia ingin menghabiskan waktunya lebih banyak dikelas untuk tidur tetapi si Jaehyun memaksanya untuk pergi ke kantin, mau tidak mau, Jungwoo menemaninya meski matanya sudah siap untuk merem. Demi sahabat tersayangnya, apa saja dia akan lakukan.

Dari kejauhan ia melihat sosok Jaehyun yang digilai oleh para siswi dan para uke disana. Jungwoo tak habis pikir dengan Jaehyun, dia tampan tapi tidak peka.

Banyak yang menyukainya, sebut saja Kakak kelas mereka si original visual, Bae Irene. Sudah beberapa kali ia menyatakan cinta, tetapi Jaehyun menolaknya dengan alasan ingin fokus belajar padahal kenyataannya dia sibuk memikirkan mie goreng dan kuah favoritnya, juga kegiatan yang paling sering dia lakukan, tidur.

Dan ada juga dari yang sepantaran mereka, ada Rośe, Lisa, Jisoo, Jennie, Joy, dan masih banyak lagi. Belum lagi banyak dedek gemes yang semakin hari semakin bertambah banyak.

Tetapi Jaehyun seolah tak peduli dengan semua itu.

Jungwoo tak masalah sih kalau banyak yang menyukai Jaehyun, tapi Orang-Orang yang menyukai Jaehyun selalu mengusiknya dengan meminta bantuan agar si Jaehyun mau berkencan dengan mereka. Jungwoo sebal, memangnya dia cupid apa sampai para fans Jaehyun meminta bantuan dia?

Mengingatnya saja membuat Jungwoo kesal setengah mati.

Jaehyun yang telah selesai jajan pun menghampiri Jungwoo yang berdiri sendirian dekat pohon kantin yang katanya angker. Jaehyun jadi ngeri, apalagi sekarang Jungwoo sedang melamun. Ia takut sahabat satu pemikirannya kesambet setan penghuni sekolah.

Baru saja hendak menghampiri Jungwoo, tiba-tiba saja ada yang muncul dan mengajak Jungwoo berbicara.

Jaehyun hanya bisa memandang dari jauh ketika salah satu adik kelas bertanya kepada Jungwoo. Bahkan Jungwoo memamerkan senyuman yang Jaehyun kira senyuman itu hanya miliknya.

Tak mau Jungwoo sampai mengalihkan seluruh atensinya ke gadis itu, akhirnya Jaehyun menghampiri keduanya dengan senyuman palsu.

Jaehyun menyodorkan botol minuman ke pipi kanan Jungwoo, "Nih, biar adem."

Jungwoo menerima botol itu dengan senang hati, kalau kata Jungwoo sih rezeki ga boleh ditolak. "Thank you, Jae."

Gadis itu masih memperhatikan Jungwoo, bahkan Jungwoo juga memperhatikan gadis itu.

Ugh, Jaehyun jadi sebal.

"Berarti minggu depan bisa dimulai ya Kak?"

"Iya bisa, kamu udah minta izin Abang kamu belum?"

"Udah kok,"

Dan akhirnya ia memulai aksinya, yaitu mencoba membuat si Adik kelas terpesona olehnya.

"Temannya Jungwoo ya?" tanya Jaehyun.

Sementara Jungwoo kaget saat Jaehyun mencoba langkah awal, ia kira Jaehyun menyukai gadis itu.

"Iya, aku juga tetangganya Kak Jungwoo. Kak Jaehyun 'kan?"

"Tau dari mana?" tanya Jaehyun bingung.

"Aku sering liat Kak Jaehyun bareng sama Kak Jungwoo terus, Kak Jaehyun juga famous disekolah ini, ya kali aku ga tau. Oh ya. Kak Jungwoo dan Kak Jaehyun, aku pergi dulu ya, sampai ketemu nanti,"

"Hati-hati ya Dek Winter, jangan mau dideketin buaya darat ya!"

"Iya Kak!"

Gadis itu pergi menelusuri selasar sekolah. Jaehyun masih tak menyangka jika jurus miliknya tak berhasil, dia semakin waspada. Ia tak mau atensi Jungwoo diambil alih oleh sosok tadi.

Selenophile | JaewooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang