Jungwoo turun dari jok dengan ekspresi kebingungan, seharusnya Jaehyun membawa dirinya pulang ke rumah Pemuda itu namun tanpa diduga Jaehyun membawanya ke sebuah tempat yang belum pernah Jungwoo singgahi. Terdapat sebuah jalan setapak yang mengarah ke atas, Jungwoo penasaran apa yang ada diatas sana. Mungkinkah pasar malam, atau tempat menarik yang bisa dijadikan tempat baru untuk keduanya singgah dari penatnya tugas sekolah dan kehidupan.
Namun kini Jungwoo merasakan aura menyeramkan dari balik pepohonan pinus besar berjejer disisi kanan dan kirinya, tiba-tiba saja Pemuda itu mendapatkan pikiran buruk tentang mengapa Jaehyun membawanya ke tempat asing itu.
Jungwoo memberikan deathglare kepada Jaehyun, “Kamu ga berniat buruk ditempat ini bukan?”
Si pemilik motor tertawa saat menaruh helmnya, “Iya, aku mau melakukan hal buruk ke kamu. Udah siap buat aku bawa pulang ke rumah?”
Jungwoo tulang belakangnya merinding, Jaehyun menyebutkan 'pulang ke rumah' namun pikiran Pemuda itu sudah meliar kemana-mana.
Jungwoo menggeleng pelan, kemudian merogoh ponselnya dan mengetik nama sang Abang kesayangan. “Aku ga mau 'pulang ke rumah' yang kamu sebut itu, aku telepon Abang buat jemput sekarang.”
“Yakin?” tanya Jaehyun, “Gimana kamu bisa minta tolong ke Kak Sehun buat jemput, kamu aja ga tau ini ada dimana.”
“Gampang, aku bisa sharelock ke Abang.”
“Bukannya Kak Sehun lagi sengaja ga aktifin data seluler gara-gara mager di spam chat mantannya?”
Jungwoo memicing sebal, Pemuda itu kembali tergelak tawa setelah berhasil membuat Jungwoo skakmat. Jungwoo menyimpan ponselnya kembali, namun saat Jaehyun hendak melepas helmnya. Jungwoo secara terang-terangan menolak, “Nye nye nye, terus kita mau ngapain disini, Jae?”
“Kita mau masak-masak, sini lepas dulu helm kamu.”
“Kamu ga bakal dorong aku ke jurang atau ninggalin aku disini sendirian karena dendam kemarin bukan?”
Jaehyun melepas helm Jungwoo dengan kepalanya yang bergerak ke kanan dan ke kiri, Jaehyun tak habis pikir dengan hal-hal aneh yang dipikirkan Jungwoo sejak tadi.
“Sayang, kayanya kamu kebanyakan nonton sinetron indonesia deh, jadinya halu dan bikin ngelantur ga jelas kaya gini.” Jaehyun meletakkan helm Jungwoo diatas motornya, “Emang paling bener kamu nonton kartun jepang sama aku, Yang. Tapi yang delapan belas tahun keatas, hehe.”
“Pervert!”
Jaehyun meringis pelan sembari mengusap lengannya, “Ganas amat sih, Yang. Sama pacar sendiri tuh lembut dong, kaya gini, atau engga di cium gitu loh.”
Jaehyun menuntun tangan Jungwoo untuk mengusap rambutnya, namun lagi-lagi Jungwoo menarik pelan rambut Jaehyun yang membuat Pemuda itu bergerak maju, “Astaga, Sayang.”
“Sayang-Sayang, jadian juga engga. Seenaknya aja panggil Sayang.” sindir Jungwoo secara terus terang.
Jaehyun merangkul pundak Jungwoo, “Ya sudah, Park Jungwoo, ayo kita ke atas.”
Jungwoo melotot, “Heh! Sembarangan ganti nama Orang, namaku bukan itu.”
Jaehyun tersenyum jahil, “Terus kapan jadi Jung Jungwoo?”
Jungwoo mengalihkan pandangannya ke arah lain, selalu saja begitu, Jaehyun berhasil membuatnya merona karena rayuan yang tak terduga. Meskipun begitu, Jungwoo menyukainya meski yang dia tampilkan berbeda dari yang dia rasakan.
“Gombal aja terus, nanti kapan kita sampainya?” omel Jungwoo.
“Emang kamu udah siap buat pulang ke rumah?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile | Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ ✨ Baper 24/7, Nangis, Emosi ✨ [ S I N O P S I S ] Jaehyun dan Jungwoo sudah bersahabat sejak TK, persahabatan merek...
