Bukan Dunia Webtoon

165 31 2
                                    

Jam pulang sekolah.

Yena baru saja keluar dari jelas, dia langsung pergi menuju gedung olahraga. Seperti yang sudah direncanakan Yena dan Yohan akan bertemu sepulang sekolah. Meskipun Yena sendiri masih belum mengerti kenapa laki-laki itu ingin menemuinya, yang jelas tujuan Yena adalah untuk mengacaukan webtoon ini sekarang dengan melibatkan peran utama pria.

Yena melangkah masuk ke dalam, dan ternyata Yohan tengah melakukan pemanasan sebelum berlatih taekwondo. Sepertinya dia ingin pamer pada Yena betapa kerennya dia memakai pakaian taekwondo, pasti sudah itu alasannya.

"Masuklah." Panggil Yohan.

Yena masuk, "apa maumu?"

"Duduk di sana dan tunggu aku sampai selesai." Ucap Yohan.

"Hah? Duduk dan menunggumu? Ya! Kau pikir aku ada waktu untuk itu? Ada sesuatu yang harus ku lakukan." Yena mendekat pada Yohan.

"Tidak usah berpura-pura aku tahu kau menyukaiku. Selama ini kau kan yang menaruh surat cinta di lokerku." Ucap Yohan.

"Surat cinta? Haha yang benar saja, untuk apa aku menulis hal semacam itu untukmu." Bantah Yena.

"Jangan mengelak, kau sudah tertangkap olehku."

"Heeeeh! Ayolah aku sendang memiliki masalah yang lebih besar ini. Jangan membuatku kesal dengan membahas kehidupan percintaanmu." Yena mengacak rambutnya frustasi. "Astaga kenapa adegannya tidak pernah muncul? Kalau seperti ini bagaimana caraku memanggil di gondrong itu?"

"Adegan? Apa yang kau bicarakan?" Tanya Yohan.

"Dijelaskan pun kau tidak akan percaya."

Yena harus segera menemukan si gondrong itu untuk meminta penjelasan tentang semua yang terjadi padanya. Atau mungkin kekacauan tanpa adegan bisa memanggilnya juga? Sepertinya harus Yena coba.

Yena melepaskan tas gendongnya, lalu menurunkan celana training yang sejak tadi dia tekuk di bawah rok.

"Kim Yohan, ayo kita berkelahi." Ucap Yena.

"Huh? Apa berkelahi?" Yohan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Eoh." Yena melepaskan sepatunya. "Kau akan habis di tanganku. Yaaakk!"

Yena langsung menerjang Yohan untuk memukuli laki-laki itu. Namun sayang semua serangannya ditepis oleh Yohan.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yohan.

"Membuat masalah, hanya dengan cara ini Si gondrong itu akan muncul." Ucap Yena.

Yohan berhasil menahan kedua tangan Yena.

"Gondrong? Apa maksudmu?"

"Ck! Lepaskan aku!" Yena memberontak, namun tenaganya tidak ada apa-apanya dibanding dengan Yohan.

"Kau kenapa jadi aneh dan liar seperti ini?" Tanya Yohan.

Bukannya menjawab Yena malah membenturkan kepalanya ke wajah Yohan hingga akhirnya mereka jatuh bersama dengan posisi Yena di atas tubuh Yohan.

"Aw! Yak!" Bentak Yohan.

"Sssstt! Diamlah." Ucap Yena membuat Yohan terdiam.

Yena mendekatkan telinganya ke dada Yohan seakan tengah mendengarkan sesuatu. Matanya membulat saat mendengar detak jantung Yohan. Gadis itu kini membuka seragam taekwondo Yohan sehingga kini bagian tubuhnya terekpos. Yena kembali mendekatkan telinganya ke dada Yohan.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yohan.

"Kau berdetak." Ucap Yena tidak percaya sambil menatap mata Yohan.

When I Was In The Lead Role || Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang