Yohan melepaskan pelukannya dari Yena. Gadis itu sudah lebih tenang meskipun tatapannya entah ke mana saat ini. Yohan masih memegangi bahu Yena, lalu dengan sedikit membungkukkan tubuhnya dia melihat wajah Yena yang terdapat air mata di pipinya.
"Maafkan aku," ucap Yena sesaat setelah Yohan membersihkan air matanya dengan tangannya.
Gerakan Yohan terhenti.
"Aku tidak bisa menerimamu sebagai peran utama," sambung Yena.
Yohan tidak bisa mengatakan apapun.
"Kau adalah peran utama di dalam hidupmu, kau tidak perlu menjadi pasangan untuk figuran seperti aku," ucap Yena.
"Siapa bilang kau figuran? Kau juga peran utama dalam hidupmu," bantah Yohan.
"Yohan kau sepertinya melupakan fakta kalau aku ini bukan manusia, aku hanyalah karakter fiksi buatan manusia, kau sangat luar biasa berhenti menyukai karakter fiksi sepertiku," kata Yena.
"Oh yang benar saja kenapa kau terus membahas ini," keluh Yohan.
"Dia benar," Hyunjin tiba-tiba muncul di belakang mereka.
Pria berambut gondrong itu berjalan mendekati mereka.
"Manusia tidak boleh jatuh cinta pada karakter fiksi seperti dia, hidupmu itu nyata dan dia hanyalah sebuah imajinasi yang diwujudkan dalam sebuah media gambar," kata Hyunjin.
Yohan terdiam, apa yang dikatakan Hyunjin itu benar. Tapi bagaimana mungkin Yena itu tidak nyata di saat Yohan bisa melihatnya sendiri bahkan menyentuhnya.
"Berhenti menahannya, aku harus segera mengembalikan dia," ucap Hyunjin.
Yohan menarik nafasnya. Baiklah sepertinya ini saatnya merelakan Yena meskipun sulit. Tapi demi Yena dan Yena manusia, dia tidak mungkin terus menjadi egois dan hanya semakin mengacaukan keadaan.
"Aku... , Mengerti," ucap Yohan sambil menunduk.
Hyunjin mengangguk, "ayo Yena," pria itu meraih tangan Yena.
Yena mengangguk, namun langkahnya sedikit berat saat melihat wajah sedih Yohan. Laki-laki itu pasti hatinya tengah hancur saat ini.
Hyunjin menariknya menjauh dari Yohan, namun tiba-tiba Yena melepaskan tangannya dari tangan Hyunjin dengan paksa.
"Hei Yena!" Panggil Hyunjin.
Yena berjalan cepat menghampiri Yohan. Pria itu kini kembali menatap Yena dengan tatapan penuh tanya karena gadis itu tiba-tiba kembali.
"Aku tidak benar-benar pergi dari tubuh Yena, aku akan selalu ada di sini karena Yena membuat karakterku berdasarkan dirinya," kata Yena.
Meskipun Yohan tahu Yena hanya berusaha untuk menenangkannya, tapi dia akan tetap memercayainya. Sehingga yang bisa dia lakukan saat ini adalah mengangguk. Yena tersenyum melihatnya, lalu Yena melangkah mendekati Yohan lagi. Tangan gadis itu meraih wajah Yohan, dan dengan kaki berjinjit Yena mencium bibir Yohan.
Yohan tentu saja tidak menolaknya, laki-laki itu menutup matanya dan membalas ciuman Yena. Setelah beberapa detik, Yena melepaskan ciuman itu.
"Terima kasih sudah membuatku menjadi peran utama meskipun hanya sesaat," ucap Yena lalu berbalik menuju Hyunjin.
Yohan melihat mereka dari jarak beberapa meter. Terlihat Yena yang kembali meraih tangan Hyunjin. Gadis itu menutup matanya, dan hanya dalam selang waktu beberapa detik. Tubuh Hyunjin menghilang dari sisi Yena lalu tubuh Yena jatuh ke tanah.
"Yena!" Changbin muncul dari belakang dan langsung berlari menghampiri Yena yang tidak sadarkan diri.
Changbin mengangkat tubuh Yena sehingga gadis itu bisa bersandar ke bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was In The Lead Role || Choi Yena
RandomCOMPLETED Choi Yena mengetahui kalau selama ini dunia tempatnya hidup adalah dunia webtoon, dan naasnya dirinya hanyalah seorang pemeran pendukung yang tidak terlalu di perhatikan oleh para pembaca. Hingga suatu hari keajaiban muncul dan membuatnya...