Mungkinkah Aku Akan Lenyap?

82 24 7
                                    

"Kenapa diam saja? Aku bilang aku menyukaimu," Ucap Yohan menyadarkan Yena dari lamunannya.

"Aku, tidak menyukaimu," balas Yena meskipun sebenarnya dia sendiri berdebar.

"Kau bohong," kata Yohan dengan wajah serius.

"Aku bersungguh-sungguh,"

"Bagaimana mungkin perasaanmu berubah secepat itu? Aku sudah memikirkannya cukup lama dan aku tidak mungkin salah, surat cinta yang kau bilang bukan darimu itu ternyata memang darimu bukan?" Tanya Yohan.

"Heeeh, lagi-lagi kau membahas surat cinta bodohmu itu lagi," Ucap Yena padahal sebenarnya dia sendiri juga tahu kalau surat cinta itu adalah dari Yena manusia.

Alasan kenapa tulisan di surat dan di buku berbeda adalah karena Yena manusia adalah seorang penulis webtoon yang berarti dia baik dalam menggambar. Sehingga Yena yakin gadis itu akan dengan mudah mengubah gaya tulisannya untuk menyatakan perasaannya pada Yohan karena tidak ingin laki-laki itu tahu kalau surat itu darinya.

"Jangan berusaha mengelak, aku tahu itu darimu, kau sengaja merubah tulisanmu untuk menghindari kejadian semacam ini bukan?" Tanya Yohan.

Yena terdiam.

"Kalau kau memang menyukaiku kenapa kau sekarang bertingkah seperti ini? Bukankah seharusnya kau senang karena berhasil membuatku merasakannya juga?" Ucap Yohan lagi.

"Kita bicarakan ini nanti saja," kata Yena berusaha untuk menghindar dari masalah.

Yohan menahan tangan Yena sehingga gadis itu kembali berbalik.

"Kalau kau memang Choi Yena, jawab aku jangan bertingkah seakan-akan surat itu ditulis oleh orang lain," ucap Yohan kini menurunkan suaranya.

"Tapi surat itu memang bukan aku yang menulisnya," balas Yena.

Dia benar kan? Surat itu memang bukan Yena yang menulisnya. Melainkan Yena manusia yang melakukannya.

Yohan membuang nafasnya, sepertinya Yena memang tidak ingin mengaku. Baiklah Yohan akan mengalah untuk masalah ini.

"Baiklah anggaplah itu bukan darimu, tapi apa kau yakin kau benar-benar menyukai Hong Joochan?" Tanya Yohan lagi.

Yena terdiam cukup lama. Jujur awalnya Yena memang sangat menyukai Joochan. Namun setelah dirinya menyadari kalau tubuh ini bukan miliknya, perasaan Yena dan Yena manusia mulai tercampur. Otak Yena mengatakan kalau dirinya menyukai Joochan, namun hatinya terkadang berbeda. Bahkan hanya karena Yohan memegangi tangannya seperti ini, sudah membuat jantung Yena berdebar dan pipinya memerah.

***

Yuqi berjalan lima langkah di depan Mark. Mereka berdua sama-sama tidak peduli dengan mengumpulkan stempel untuk mendapatkan hadiah. Yang Yuqi lakukan hanya ingin melarikan diri dari kerumunan, sedangkan yang dirasakan Mark hanyalah perasaan canggung yang mencekik lehernya karena berduaan di hutan bersama primadona sekolah.

"Issh, seharusnya aku melarikan diri tadi," gumam Mark.

Tiba-tiba Yuqi menghentikan langkahnya sehingga Mark dengan refleks ikut berhenti. Yuqi berbalik lalu berjalan mendekati Mark dengan tangan yang dia lipat di depan dada.

"Ja... Jangan menatapku seperti ini, kau membuat suasana semakin aneh," ucap Mark tidak berani menatap mata Yuqi.

"Kau kalau mau pergi, pergi saja tidak perlu mengikutiku," ucap Yuqi setelah itu kembali berbalik untuk melanjutkan perjalanannya.

"Apa?" Mark masih terdiam di tempat sambil melihat Yuqi yang menjauh.

Mark sempat berpikir untuk kembali sendiri. Tapi bukankah Mark nantinya malah akan menjadi laki-laki brengsek yang meninggalkan seorang gadis berjalan sendiri di hutan?

When I Was In The Lead Role || Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang