Yena kesulitan untuk menelan makanannya, alasannya tidak lain karena empat laki-laki yang kini duduk dengannya. Mark yang tidak paham situasi terus menerus mengoceh di samping Yena, Changbin yang hanya fokus pada makanannya dan sesekali menanggapi ucapan Mark, sedangkan Yohan dan Joochan entah kenapa mereka berdua terus menyebarkan aura tidak menyenangkan di sini.
Tidak bisa, Yena tidak bisa diam dengan keadaan ini. Sebaiknya Yena kabur sebelum mereka berulah lagi.
Yena meletakkan sumpitnya kalau berdiri sambil membawa tempat makannya. Tanpa mengatakan apapun dia pergi meninggalkan meja itu.
"Mau kemana?" Tanya Mark.
Yena tidak menjawab, dan langsung kabur begitu saja.
***
"Haaa... . Aku tidak suka situasi seperti ini," keluh Yena kini duduk di kelas.
"Tapi aneh sekali, kenapa aku merasa tidak asing dengan semua yang terjadi selama ini? Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana?" Tanya Yena sendirian.
Kepalanya terus bekerja untuk mengingat semua yang dia alami di dunia nyata. Misalnya seperti kejadian di kantin barusan, ciuman Yohan, dan beberapa peristiwa yang dia alami lainnya. Entah kenapa Yena merasa kalau semua ini tidak asing. Bahkan sepertinya Yena bisa menebak kejadian yang akan terjadi setelah ini. Perasaannya mengatakan kalau Joochan akan masuk dan mengatakan sesuatu yang membuat Yena merasa tidak nyaman lagi.
"Choi Yena!"
Yena mendongak dan benar saja sosok Joochan kini sudah berada di dalam kelas dan menghampiri Yena. Gadis itu secara refleks berdiri.
"Yena ah... ."
"Tidak!" Potong Yena sebelum Joochan mengatakan sesuatu.
"Tapi... ."
"Diam," ucap Yena, "benar Hyunjin, aku harus menemukan dia, dia pasti tahu sesuatu," Yena langsung berlari meninggalkan Joochan di kelas.
"Yena! Choi Yena! Dia terus menghindariku sejak kejadian pagi ini,"
***
Yena pergi ke atap untuk memanggil Hyunjin. Tapi dia sendiri tidak tahu bagaimana cara memanggilnya. Haruskah Yena berteriak? Atau membuat keributan? Ah tidak Yena sudah pernah melakukan semua itu. Hyunjin muncul secara random, tapi ini sudah lama sekali sejak terakhir kali dia muncul.
"Bagaimana sekarang?" Gumam Yena.
Lalu tiba-tiba muncul ide di kepalanya. Gadis itu merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel miliknya.
"Kalau dia karakter webtoon, akan kucari di judul mana dia berada," ucap Yena lalu mengetikkan sesuatu, "webtoon dengan karakter bernama Hwang Hyunjin,"
Tidak lama kemudian hasil pencariannya muncul. Sebuah webtoon yang cukup populer berjudul Run Away muncul. Yena membukanya dan mulai membacanya.
Benar saja Hyunjin adalah karakter utama di dalam webtoon itu. Karakter Hyunjin digambarkan sebagai putra presiden yang hobi memberontak, dan menjadi biang kerok di sekolah.
"Waaah dia benar-benar biang masalah," ucap Yena sambil menggelengkan kepalanya, "eh tapi kalau webtoon ini masih berjalan, itu berarti Hyunjin ada di dalam sana,"
Yena terdiam sambil terus menatap layar ponselnya yang kini menampakkan wajah Hyunjin dalam bentuk webtoon. Bukankah Yena juga karakter webtoon sebelumnya? Dan Yena keluar dari versi cetaknya, sekarang Yena jadi penasaran dengan versi webtoonya.
Dia mencoba mengetikkan judul webtoonya.
"Ada!" Yena mencoba membuka chapter pertama.
Mulutnya terbuka saat mengetahui siapa penulis dari webtoon yang sebelumnya adalah dunianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was In The Lead Role || Choi Yena
RandomCOMPLETED Choi Yena mengetahui kalau selama ini dunia tempatnya hidup adalah dunia webtoon, dan naasnya dirinya hanyalah seorang pemeran pendukung yang tidak terlalu di perhatikan oleh para pembaca. Hingga suatu hari keajaiban muncul dan membuatnya...