Yohan dan Yuqi berdiri berhadapan di tengah koridor dengan beberapa siswa bergerombol melihat mereka, termasuk Yena dan Mark. Ayolah mereka adalah manusia paling populer di sekolah, semua orang berekspektasi tinggi saat melihat mereka bertemu. Misalnya seperti apa mungkin salah satu dari mereka akan menyukai lawannya? Atau mungkin mereka akan berakhir seperti pasangan yang ada di novel atau webtoon romantis.
Yohan menatap Yuqi dari atas kebawah. Begitupula Yuqi yang melihat Yohan dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Kau menghalangi jalanku," ucap Yohan.
"Ck! Kau yang menghalangi jalanku," balas Yuqi.
"Apa kau anak SD yang ingin memperdebatkan masalah kecil seperti ini?" Tanya Yohan.
"Seharusnya kau tidak mulai, menyingkir dari hadapanku dasar orang narsis," ucap Yuqi.
"Apa narsis? Seharusnya kau mengaca terlebih dahulu sebelum bicara seperti itu, kau sendiri selalu bertingkah seperti aktris di sekolah padahal kau hanya seorang pemandu sorak,"
"Jangan membuatku marah Kim Yohan!" Ucap Yuqi menutup matanya seakan sedang menahan amarahnya.
"Ada apa ini?" Suara Changbin muncul membuat Yena menoleh kebelakang.
Ternyata Changbin tidak sendiri, dia bersama dengan Joochan.
"Kenapa mereka menghalangi jalan hanya untuk melihat Yohan dan Yuqi?" Tanya Changbin sambil melepaskan earphonenya.
"Seperti biasa bintang di sekolah ini selalu menjadi pusat perhatian," ucap Mark dengan santai.
"Haah, dasar berlebihan," Changbin berjalan menerobos kerumunan tanpa peduli dengan apa yang terjadi.
"Joochan ah," panggil Yena sebelum Joochan melewatinya.
"Hmm, Yena,"
"Ayo ke kelas bersama," ucap Yena.
Joochan mengangguk lalu membiarkan Yena berjalan mensejajarinya. Tanpa mereka sadari ternyata Yohan sudah melihat mereka, dia bahkan sejak tadi mengabaikan Yuqi yang tengah marah-marah padanya.
Tepat saat Yena lewat di samping Yohan, laki-laki itu menahan tangannya. Yena dan Joochan berhenti, sedangkan Yuqi yang tadinya sedang memarahi Yohan terdiam melihat mereka berdua.
"Yak! Apa yang kau lakukan?" Tanya Yena dengan suara pelan karena dirinya kini menjadi pusat perhatian bersama Yohan.
"Masuk kelas denganku," Yohan menarik tangan Yena.
"Apa-apaan sih, aku tidak mau," Yena melepaskan tangannya dari Yohan, namun Yohan tidak melepaskannya.
Melihat Yohan yang memegang tangan Yena terlalu keras. Joochan kini menarik bahu Yena sehingga tangan Yohan terlepas.
"Tidak baik mengabaikan orang yang sedang bicara Yohan ah, kalian lanjutkan dulu," Joochan meletakan lengannya di bahu Yena dan membawa gadis itu pergi.
"Issh!" Desis Yohan sambil melihat Joochan yang berjalan menjauh meninggalkan dia.
"Dasar payah!" Ucap Yuqi dengan nada meremehkan.
Yohan menatap gadis itu, lalu memutar bola matanya dengan jengah.
"Orang ini mengacaukan segalanya," ucap Yohan sambil menatap Yuqi kesal, lalu berjalan melewati Yuqi sambil menabrak bahu gadis itu.
"Apa masalahnya? Kenapa dia seperti ini padaku?" Ucap Yuqi tidak percaya sekaligus kesal.
***
Yena dan Joochan sudah tiba di kelas. Changbin yang sejak tadi sibuk menulis sesuatu di kertas langsung menatap mereka. Dia cukup terkejut melihat Joochan yang masuk sambil merangkul Yena. Tidak seperti Joochan yang biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was In The Lead Role || Choi Yena
RandomCOMPLETED Choi Yena mengetahui kalau selama ini dunia tempatnya hidup adalah dunia webtoon, dan naasnya dirinya hanyalah seorang pemeran pendukung yang tidak terlalu di perhatikan oleh para pembaca. Hingga suatu hari keajaiban muncul dan membuatnya...