Menemukan Peran Utama Pria

140 29 9
                                    

Setelah cukup lama berdiri di depan ruang musik, Yena akhirnya masuk.

"Wah, permainan yang bagus," ucap Yena.

"Oh? Choi Yena? Tumben sekali datang kesini," joochan bangkit dari kursi pianonya dan menghampiri Yena.

"Umm, aku hanya mendengar seseorang bermain piano lalu aku masuk dan ternyata itu kau," kata Yena.

"Kau bisa mendengarnya dari luar?" Joochan memiringkan kepalanya tidak yakin, "aneh sekali, seingatku tempat ini kedap suara."

"Huh?"

Dalam hati Yena mengutuk dirinya yang bodoh, ayolah mana ada ruang musik yang tidak kedap suara? Ternyata dunianya nyata tidak seindah dunia webtoon.

"Pintunya terbuka tadi," ucap Yena mencari alasan.

"Aaah, kau benar. Aku lupa tidak menutupnya,"

"Tapi, ngomong-ngomong apa menjadi anggota klub musik menyenangkan?" Tanya Yena.

"Hm, apa kau ingin mendaftar?"

"Eoh!" Jawab Yena semangat, "tapi aku tidak bisa memainkan alat musik," tambah Yena.

"Tidak apa-apa, lagipula disini kita semua belajar,"

"Hah? Benarkah? Gomawo Joochan ah,"

"Hm," Joochan mengangguk sambil tersenyum melihat wajah antusias Yena.

***

Yena kembali ke kelas, yang ternyata hanya beberapa siswa ada disana termasuk Yohan dan Changbin yang tengah mengobrol. Tanpa permisi Yena menyingkirkan Yohan dari tempatnya.

"Seo Changbin, kau produser kan?" Tanya Yena heboh.

"Yak! Aku sedang bicara dengannya!" Protes Yohan dengan kesal.

"Aku hanya suka membuat lagu, itu saja," jawab Changbin santai.

"Benarkah? Tapi itu sudah cukup, ajari aku dasar-dasar bermain piano," ucap Yena.

"Hah? Piano? Jangan bilang kau bergabung dengan klub musik demi Joochan?" Potong Yohan tepat sebelum Changbin menjawab.

"Kalau sudah tahu kenapa bertanya, ini termasuk dari gerak cepat ku seperti yang kau katakan."

"Heol,"

"Sssstt, diamlah Changbin mau bicara, mau ya?" Pinta Yena.

"Tidak," Jawab Changbin pendek berhasil mengundang gelak tawa dari Yohan.

"Aaah, wae?" Rengek Yena.

"Aku sibuk, apalagi mengajarimu yang selalu mengulang penilaian musik, hah itu sama saja aku mengajari seekor anjing bicara," jawab Changbin.

"Yak! Aku tidak seburuk itu," omel Yena.

Yohan tertawa mendengar ucapan Changbin barusan.

"Tapi daripada menunjukkan dirimu yang pandai bermain musik, bukankah akan lebih bagus kalau kau tidak bisa melakukannya? Nanti biar Joochan yang mengajarimu," ucap Changbin.

Yena terdiam, benar juga apa yang dikatakan Changbin. Kalau Yena tidak bisa melakukan apapun nanti Joochan yang akan mengajarinya bukankah itu sangat romantis.

"Kau benar, astaga kenapa tidak terpikirkan olehku," ucap Yena dengan heboh.

"Astaga dia mulai lagi," Yohan menggelengkan kepalanya.

***

Jam olahraga,

Yena berdiri di samping Yohan, kini mereka berada didalam aula sekolah. Gadis itu masih sibuk menatap Joochan yang sedang mempersiapkan bola. Dia terlihat sangat dewasa dan perhatian, membuat Yena semakin menyukainya.

When I Was In The Lead Role || Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang