My Handsome Bodyguard [Completed]

21 Mengidam🔞

Main Cast
- Byun Baekhyun (26)
- Park Chanyeol (28)

Boy x Boy
Boys' Love
Chanbaek
Yaoi
M-Preg (18+)

~My Handsome Bodyguard~

Denyut di kepala tidak membantu konsentrasinya untuk singgah menatap jejeran kalimat di atas kertas. Memaksa tangan kirinya menapak pada pelipisnya yang didera rasa pusing tidak berkesudahan. Ditambah, kedatangan beberapa dokumen ke ruangannya seolah tak bosan-bosannya meminta penuh perhatiannya. Genap seminggu lamanya Junmyeon mengambil sementara tampuk kekuasaan mega perusahaan milik keluarga Byun. Menggantikan sang adik sepupu yang ia suruh beristirahat di rumah untuk sementara waktu.

"Apa ada lagi laporan yang harus aku periksa dan tanda tangani?" Junmyeon menaruh atensi pada asisten pribadinya yang berdiri tidak jauh dari meja ia bekerja.

"Hanya tersisa satu lagi, tuan. Setelahnya, tidak ada lagi dokumen yang harus anda kerjakan," sahutnya.

Junmyeon bisa bernafas lega. "Fiuh, syukurlah kalau begitu." Ia menghempas punggungnya ke lidah kursi sembari menggerutu, "Setidaknya aku bisa menghirup udara bebas walau besok aku harus kembali ke dalam siksaan neraka ini!"

Tanpa sadar si asisten meringis tidak enak hati. Wajar bila tuan-nya mengeluh setiap hari. Si penguasa sebenarnya belum boleh bekerja untuk beberapa hari ke depan. Katakan saja rest total. Mengingat tuan muda bermarga Byun tengah membawa seorang calon buah hati di rahimnya. Sehingga dokter kepercayaan mereka menganjurkan agar Baekhyun, untuk sementara waktu tidak diperkenankan mengambil banyak pekerjaan. Atau resikonya adalah janin di dalam perutnya bisa dalam bahaya besar.

"Ngomong-ngomong, aku ingin mengetahui perkembangan dari kinerja anak buah kita." Tiba-tiba topik teralih, cukup mampu menyentak lamunan sang asisten.

"N-Nde?"

"Penyelidikannya. Aku ingin tau sudah sejauh mana penyelidikannya." Junmyeon menegaskannya sekali lagi.

Barulah si asisten mengerti kemana pembicaraan ini akan bermuara. "A-Ah.. I-Itu... Maksud saya.. I-Itu.. Penyelidikannya.. Hmmm.. Tuan.. Itu..."

"Ck! Bicara yang benar, Jongin!" ucapnya, intonasi suaranya sedikit meninggi saat menyebut nama si asisten.

Di tempatnya berdiri, pemuda berpangkat asisten pribadi Junmyeon yang bernama Kim Jongin gelagapan. Didera rasa gugup meluruhkan seluruh pusat fokusnya untuk menata kata-kata di dalam daya pikirannya. Diam-diam ia membatin, Apa yang harus katakan sekarang? Tidak mungkin jika Jongin harus mengatakan hal sebenarnya kepada lelaki berstatus tuan baginya. Bisa-bisa nyawanya dicabut didetik itu pula setelah membeberkan fakta kebenarannya.

"Kim Jongin...!"

Tetapi peluang untuk selamat dari amukan tuannya semakin menipis di setiap detik waktu berlalu bagi Jongin bila setia menutup rapat-rapat bibir seksinya. Sementara tuannya tak sabaran menunggu jawaban atas pertanyaannya yang tadi ia ajukan kepadanya. Tidak ada pilihan lain lagi selain mengakui apa saja telah anak buah mereka dapat selama proses penyelidikan kasus yang menimpa sepupunya itu.

"Aku menunggu..."

"M-Maafkan saya tuan."

Kerutan di dahi menandakan Junmyeon tidak mengerti maksud dari ucapan Jongin. "Maaf?"

Jongin mengangguk lemah sambil menyahut, "Nde. U-Untuk penyelidikan kasus tuan Byun, s-sejauh ini b-belum menemukan titik terangnya, tuan. Terutama dalang dibalik penculikan ini yang belum diketahui keberadaannya."

"Sial!" Bibirnya mendesis tajam saking tidak terima atas hasil yang baru saja dijabarkan oleh asistennya.

Tiap hitungan menit serasa mencekam, merengkuh kedua tubuh disana yang hanya membisu tanpa ada gerak berarti, maupun bunyi apapun. Entahlah, mereka hanya tengah terlarut ke dalam tiap dugaan yang sekiranya bisa menjadi secercah harapan untuk menemukan sosok yang telah tega menyakiti Baekhyun.