07 Tamu?

6.3K 983 60
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun (26)
- Park Chanyeol (28)

Boy x Boy
Boys' Love
Chanbaek
Yaoi
M-Preg (18+)

~My Handsome Bodyguard~

Kantuk belum kunjung menyerang. Yang ia lakukan justru senyam–senyum seorang diri selama dua jam penuh selepas bekerja. Siapapun mereka pasti berperilaku sama seperti Baekhyun yang mengingat kilasan tadi pagi, terus terputar seperti movie. Menayangkan seorang Park melemparinya pujian, meski ditilik sebenarnya ia berhak untuk murka. Dia pria tulen, tapi dipuji cantik oleh lelaki lainnya sudah jelas mencoreng hakikatnya. Tapi pengecualian bila berkaitan dengan sosok si jangkung. Kapan lagi Baekhyun bisa diberi bonus cuma–cuma seperti ini?

"Oh Park Chanyeol, cintaku, sayangku." Ia memeluk erat gulingnya seraya memberi kecupan berulangkali seolah–olah pria dalam imajinasinya berada dalam dekapannya.

"Kau membuatku gila. Pangeranku yang tampan," pujinya girang, kian mempererat belitan lengan pada gulingnya.

Di sisi lain ruangan, Chanyeol terus meremat bagian kiri dadanya. Merasakan sendiri detak kencang jantungnya seolah mendesak ingin keluar dari istana abadinya. Masih segar diingatan kejadian beberapa jam lalu, dimana mulut kurang ajarnya mengatakan hal tidak seharusnya. Dia sempat berpikir kenapa dirinya bisa diluar kendali seperti itu?

"Yakh Park Chanyeol! Kenapa kau bisa mengatakan hal seperti itu, eo? Kau mempermalukan dirimu! Apa kau ingin dipecat dari pekerjaanmu! Aish!" gumamnya frustasi.

Anggota badannya bergerak acak, pusing sendiri memikirkan tindakannya yang sangat lancang terhadap majikannya sendiri. Bagaimana bisa Park Chanyeol berkata demikian? Terlebih, mengatakan Baekhyun cantik padahal dia tau sendiri majikannya adalah seorang pria asli? Chanyeol gila.

Dua orang adam berbeda ruangan masih betah untuk tidak memejamkan mata. Barangkali menghirup sedikit udara malam bisa meredam gejolak aneh pada diri mereka. Memberi sedikit ketenangan agar keduanya bisa menjemput alam mimpi.

Tidak ada cahaya apapun selama mata memandang menelusuri. Kaki–kaki mereka bergerak mengendap, seperti seorang pencuri. Mereka tidak ingin seseorang memergoki, sekaligus tidak ingin mengganggu orang–orang yang lebih dulu mengarungi dunia mimpi.

Taman dirasa menjadi area sesuai untuk berlabuh. Ada air mancur dan tanaman hias berbagai jenis disana, pasti bisa menjadi penawar dari rasa frustasi dan gelenyar aneh yang menggerayangi diri. Tapi sepertinya Tuhan memang selalu saja memiliki rencananya sendiri. Lihat saja, sepasang mata mereka bertemu pandang dalam keterkejutan. Tidak percaya niat mereka untuk mengenyahkan kejut–kejut menyenangkan itu, berakhir kandas ditengah jalan.

Nasib mereka sungguh malang. Sekarang bukannya mereda, malah kian menjadi–menjadi. Apa daya, semua sudah terlanjur terjadi. Mereka sudah sejauh ini untuk membuang waktu dan tenaga, bertandang ke taman belakang.

Dengan canggung mereka mendekatkan diri. Sekali–kali mereka mencuri pandang dan saat saling memergoki, keduanya mencampakkan pandangan setelahnya. Aigoo, manis sekali.

"Ekhm, a–anda kesulitan untuk tidur juga tuan?" tanya Chanyeol basa–basi sekalian meruntuhkan keheningan di antara mereka.

Baekhyun mengiyakan lewat anggukan. "N–Nde," ia juga berdehem singkat sebelum bertanya, "A–Apa kau juga begitu?"

Perbedaan tinggi badan mereka yang amat jauh memaksa Baekhyun untuk mendongakkan kepala. "Begitulah tuan," sahut Chanyeol, terkekeh kikuk setelahnya.

"K–Kenapa begitu?"

Well, kalau Baekhyun menduga–duga sepertinya Chanyeol tak jauh berbeda dengannya. Yakni dilingkupi perasaan asing yang mengganggu ketenangan mereka untuk tidur terlelap.

My Handsome Bodyguard [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang