PART 27

168 25 1
                                    

Sore hari Taehyung yang tidak sengaja duduk di sofa sedang menunggu orang suruhan ayahnya untuk mencari Sakura melihat siaran langsung kecelakaan kereta yang terjadi pagi hari ini menuju Busan.

Hampir sebagian penumpang dalam kereta meninggal karena tabrakan antar dua kereta yang sangat vatal. Awalnya dia tidak menyadari hingga. Dia membaca salah satu penumpang yang belum ditemukan jasadnya. Nama Sakura tercantum didalam daftar itu. Tangan Taehyung bergetar semakin hebat. Dia segera meraih ponsel yang dia letakan di meja samping sofa. Mencari berita tentang kecelakaan kereta yang terjadi pagi ini.

Dia kembali melihat nama Sakura didalam list. Ponselnya langsung jatuh seketika. Wajahnya langsung berubah menjadi pucat. Tidak mungkin Sakura menjadi korban dalam kecelakaan kereta itu.

Taehyung langsung menghubungi Azura dan ternyata Azura sudah berada di stasiun. Dia sudah tahu Sakura berada dalam list korban. Taehyung bergegas langsubg menuju stasiun. Semoga aoa yang dia baca salah.

Di stasiun, Azura dan ayah Sakura menunggu kepastian tentang keadaan Sakura.

Petugas mengatakan tidak mungkin ada orang yang selamat. Sekujur tubuh ayah Sakura bergetar. Dia kehilangan anak perempuannya.

Beberapa menit kemudian Taehyung sampai di stasiun pos penanggulangan korban. Dia beberapa kali mengajukan pertanyaan yang sama dengan ayah Sakura dan jawabannya sama.

Sepertinya lelaki itu tidak bergeming. Beberapa kali Taehyung menghampiri stasiun sampai akhirnya pemerintah membuat pengumuman korban meninggal dan tidak bisa dindetifikasi. Sakura adalah salah satunya korban yang tidak bisa diindetifikasi karena waktu itu dia duduk di gerbong paling depan yang mengalami kebakaran paling parah.

Sakura dikuburkan tanpa jasad di pemakaman umum. Semua orang datang. Teman-teman sekolah Sakura namun Taehyung tidak terlihat. Sampai semua orang meninggalkan pemakaman Taehyung datang dengan wajah kusut dengan memakai pakaian yang sama terkahir dia berada di stasiun.

Taehyung berjongkok dan menutup wajah kemudian menangis sambil terisak. Air mata bercucuran membasahi telapak tangannya.

"Aku minta maaf. Aku benar-benar menyesal. Tolong maafkan aku." Taehyung masih belum berhenti menangis. "Kenapa kau tidak memberikanku kesempatan. Apa yang harus aku lakukan sekarang."

Dikediaman rumah Azura. Suasana berduka masih terasa. Azura duduk di sofa ruang tamu sambil termangu. Adik Sakura yang masih kecil masih bingung dengan situasi yang ada.

"Ayah. Kakak dimana?" shouchiro menarik celanan ayahnya.

Ayah Sakura berjongkok. "Kakak telah pergi ke surga dia bahagia bersama ibu sekarang."

"Apakah aku bisa menemuinya nanti?"

"Nanti jika sudah waktunya." Ayahnya tersenyum. "Sekarang kembalilah kekamar. Kau bisa bermain dengan PC kakakmu."

Anak kecil itu bahagia. Ayah Sakura hanya bisa tersenyum Sakit. Kemudian ponselnya berdering.

"Selamat siang Tuan Miyawaki. Kami menghububgimu karena anda belum melengkapi data untuk klaim asuransi kematian anak anda Miyawaki Sakura." Salah satu petugas asuransi kecelakaan yang ditunjuk oleh perusahaan kereta api menghubungi.

"Aku tidak berniat mengambil uang itu."

"Maafkan kami tuan tapi keluarga korban berhak mendapatkan ganti rugi."

"Jika aku meminta ganti rugi nyawa, apakah kalian bisa memberikannya."

Petugas itu terdiam.

"Aku mohon berikan saja uang itu kepada orang lain atau simbangkan saja. Aku tidak berniat mengambilnya." Panggilan dimatikan.
Suasana kembali menjadi hening. Tidak ada lagi suara tangis.

Sekembalinya ke apartemen Taehyung langsung menuju kamarnya. Wajahnya yang pucat dan kondisinya teelihat lemah. Entah berapa hari dia tidak makan.

Memejamkan matanya di ranjang tapi pikirannya melayang-layang. Dia kembali menitikkan air mata tanpa dia sadari.

Seminggu setelah kepergian Sakura semuanya nanpak sama saja. Masih terliputi kesedihan. Ayah Sakura dan adiknya kembali ke Jepang. Sedangkan Azura lebih sering dirumah. Keadaan yang sama dirasakan oleh Taehyung. Mungkin keadaan ini lebih berat dirasakan oleh Taehyung. Bagaimana tidak dia melihat kekasihnya diperkosa dan kemudian menginggal karena kecelakaan fatal.

Satu bulan semenjak kejadian naas itu keadaan Taehyung aemakin parah. Dia tidak pernah keluar dari kamarnya sehingga membuat orang tuanya sangat khawatir. Dia bertibdak seolah-olah Sakura pergi karena salahnya dan kini membuat imajinasi jika Sakura masih hidup hanya saja Sakura sedang marang dengannya.

Ibu Taehyung masuk kedalam kamar anaknya. Dia melihat Taehyung selalu melihat ponsel miliknya.

"Taehyung. Sakura tidak akan meneleponmu. Jadi kau tidak perlu menunggu panggilan telepon darinya." Ibu Taehyung duduk disamping Taehyung.

"Tidak bu. Aku tahu dia marah denganku jadi dia mengabaikan diriku. Dia pasti akan kembali padaku."

"Taehyung, aku mohon sadarlah Sakura sudah meninggal." Ibu Taehyung sedih melihat keadaan anaknya.

"Kenapa kalian selalu bilang jika Sakura sudah meninggal. Bahkan kalian saja tidak bisa menemukan jasasnya." Taehyung seketika marah.

"Begitu banyak mayat yang tidak bisa diidentifikasi oleh tim SAR. Sakura afalah salah satunya."

"Aku akan menganggap Sakura sudah meninggal ketika aku melihat mayatnya sendiri. Aku mohon bu. Aku mohon aku hanya tidak bisa mengakui dia sudah pergi meninggalkanku selamanya. Tolong mengertilah." Taehyung menutup wajahnya dan menangis. Entah berapa kali dia menangisi Sakura.

BROKEN (Miyawaki sakura x Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang