Tak selang berapa lama kemudian, pria itu kembali.
"Ayo cepat kita harua pergi. Anak buah Kwangsoo sudah kubereskan."
Taehyung mengangguk kemudian membopong Sakura yang tak sadarkan diri. Mereka bertiga langsung menuju mobil. Entah dari mana pria itu mendapatkan kunci mobil ini. Taehyung tidak peduli akan hal itu. Menurutnya yang lebih pentung adalah nyawa Sakura.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit Sakura tidak sadar sama sekali. Nyawa gadis cantik itu seperti terpisah dari tubuhnya. Taehyung semakin khawatir. Dia cemas jika sesuatu yang buruk terjadi pada Sakura.
Setelah menempuh waktu 45 menit mereka sampai disebuah rumah sakit. Taehyung yang membopong Sakura dalam kedaan linglung, lusuh dan ada beberapa memar di wajahnya. Sedangkan Sakura lebih parah. Tidak usah ditanyakan lagi betapa parahnya kondisi gadis itu.
Perawat yang melihat keadaan itu langsung menangani Sakura dan menelepon polisi. Dapat dipastika bahwa mereka adalan korban. Kini Taehyung dan pria itu menubggu di luar ICU.
"Tenanglah. Dia akan baik-baik saja." Ucap pria itu.
"Tuhan, aku takut. Aku takut dia meninggalkan aku."
"Dia adalah wanita yang kuat." Pria itu menepuk pundak Taehyung.
"Terimakasih banyak. Berkat dirimu kami berdua bisa lolos."
"Sebenarnya aku juga sudah muak dengan pria itu. Aku lebih kuat dari dia. Alasanku bergabung hanya karena dia terus mengancam adikku. Aku ingin balas dendam."
"Bolehkah aku tahu namamu?" Tanya Taehyung.
"Aku Chaeyeol."
Kemudian dari kejauhan terlihat seorang suster bersama beberapa polisi.
"Aku harus pergi. Aku tidak ingin terlibat dengan polisi." Chaeyeol bersiap untuk pergi.
"Terimakasih. Sekali lagi terimakasih.
Chaeyeol hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
Setelah Chaeyeol pergi, polisi datang. Polisi mengintrogasi Taehyung. Taehyung menceritakan kejadian sebeebarnya dan polisi bergegegas menuju TKP.
Taehyung berjalan menuju meja resepsionis disana dia meminjam telepon untuk menghubungi kakaknya. Seluruh keluarganya Taehyung histeris di ujung telepon. Dia pun meminta keluarganya untuk menghubungi keluarga Sakura karena dia tidak hapal nomor ponsel Azura dan tidak mungkin menibggalkan Sakura sendiri di ruang ICU.
Ketika keluarga Taehyung datang. Ibunyalah yang paling pertama memeluk Taehyung. Ibunya menangis dengan cukup keras. Sehingga perawat sempat menegurnya.
"Sayang, ibu bawakan kau baju. Gantilah. Ibu dan ayah akan menunggu Sakura."
Taehyung hanya mengangguk.
Bergegas ke toilet. Taehyung mengganti pakaiannya. Kini dia terlihat sedikit bernyawa. Membasuh bawahnya dengan air dan melihat refleksi wajahnya di cermin. Dia membenci dirinya sekarang.
Ketika Taehyung keluar dari toilet, Azura sedang berbicara dengan ibunya. Wajah Azura tidak bisa dilukiskan lagi. Matanya bengkak dan pucat.
Azura melihat Taehyung sebentar kemudian mengalihkan pandangannya kembali.
Taehyung merasa seakan dunianya mulai runtuh sedikit demi sedikit. Azura membencinya. Itulah yang dia rasakan. Bagaimana tidak karena dirinya Sakura menderita seperti ini.
"Bibi, bisa kita bicara sebentar." Tanya Taehyung kepada Azura.
Azura hanya mengangguk dan berjalan beberapa meter dari ICU.
"Aku benar-benar minta maaf. Bukan maksudku untuk menyakiti dirinya. Ini semua salahku. Kau bisa menyalahkan aku." Taehyung menangis dengan wajah babak belur.
"Ini bukan salahmu. Semua yang terjadi pada kalian bukan salah kalian. Aku tidak menyalahkanmu."
"Aku tahu kau kesal padaku karena aku tidak bisa menjaga dirinya."
"Hei, kau adalah seorang pria. Kau tidak boleh menangis."
"Aku minta maaf."
"Sudahlah. Sakura membutuhkan kita."
Taehyung menjadi sedikit tenang.
Berapa lama kemudian dokter keluar.
"Maaf disini. Siapa keluarga pasien?" Tanya dokter.
"Saya." Azura bangkit dari duduk dan menghampiri dokter.
Taehyung mengikuti Azura dari belakang.
"Maaf sebelumnya. Kondisi fisik pasien agak buruk. Sepertinya pemerkosaan yang dialami pasien telah melukai organ intim dan itu juga mengakibatkan demam yang cukup tinggi. Setelah bangun kami akan memeriksa kesehatan mentalnya. Kami harap keluarga bersabar."
Azura menangis ketika mendengar hal itu. Dia benar-benar tidak siao mendengar berita ini. Belum lagi dia dipanggil oleh polisi dan menjelaskan jika keponakannya itu diperkosa oleh tiga orang secara bergantian. Azura semakin stress dan tidak bisa menerimanya.
Orang tua Sakura yang datang juga di beritahu kondisi Sakura. Sang ibu terus menyalahkan dirinya. Azura memluk kakannya itu yang terus menangis. Taehyung melihat adik lelaki Sakura yang masih berumur 10 tahun dengan tatapan kosong yang tidak mengerti bertanya pada ayahnya.
"Ayah. Kakak kenapa? Apa kakak sakit? Apakah kakaku baik-baik saja."
"Kakakmu baik-baik saja." Sang ayah tersenyum.
Dengan mata merah Taehyung tidak bisa menahan amarah pada dirinya sendiri.
3 hari kemudian Sakura bangun dari tidurnya. Namun pandangan matanya berubah. Matanya terlihat kosong tanpa nyawa.
Semua orang yang berada di dalam ruangan menatap dengab pandangan sedih.
Sakura menarik selimut kemudian menutupi seluruh bagian tubuhnya. Dan meringkuk seperti anak kucing.
Taehyung melihat hal itu mengepalkan tangannya. Dia sudah tidak tahan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (Miyawaki sakura x Kim Taehyung)
FanficMereka berdua dipisahkan oleh sebuah tragedi yang memilukan. Semenjak tragedi pemerkosaan itu Sakura menjadi seperti robot yang bernyawa. Tidak tersenyum, marah, merasakan sakit, bahkan menangis saja tidak. Dia juga mengisolasi diri dari keluarganya...