"Bibi. Aku sedikit gugup." Kini Sakura sudah berada didepan gedung dimana tempat dilakukannya ujian masuk universitas.
"Dengarkan bibimu ini kau pasti lulus."
"Terimakasih bibi. Aku menyayangimu." Sakura memeluk Azura dengan erat.
"Masuklah."
Sakura mengangguk dan melambaikan tangannya kepada Azura.
Ketika Sakura memulai ujiannya. Dia merasa sedikit gelisah namun dia berhasil menyelesaikan ujiannya dengan baik.
Taehyung sedang bersiap-siap untuk menjemput Sakura namun ponselnya berbunyi. Dia melihat Kwangsoo memanggilnya. Pertama dia mengabaikan panggilan itu namun kemudian lelaki itu mengirimkan foto Sakura dimana disana terlihat Azura sedang mengantarkan Sakura tadi pagi.
"Temui aku di tempat biasa jika kekasihmu tidak ingin ku sakiti sekarang juga."
"Brengsek." Batin Taehyung ketika membaca pesan dari Kwangsoo. Mau tidak mau dia harus menemui Kwangsoo terlebih dahulu.
Sesampai disana Taehyung dengan kesal dan cemas menunggu Kwangso datang. Berulang kali dia melihat jam di tangnnya. 30 menit lagi Sakura akan selesai ujian. Dia pasti terlambat.
Sudah 15 menit berlalu tapi Kwangsoo belum juga tiba. Tidak berhenti Taehyung memaki.
"Berhenti memaki aku datang." Kwangsoo datang dengan seorang wanita.
Kwangsoo dan wanita itu pun duduk di hadapan Taehyung.
"Apa kau sudah menungguku lama." Kwangsoo berbasa-basi.
"Apa yang kau inginkan?" Taehyung kesal.
"Bersantailah sebentar Taehyung. Kita sudah lama tidak mengobrol seperti ini."
Kwangsoo memanggil pelayan lalu memesan minuman.
"Aku mengajukan perdamaian dan aku tidak akan mengganggumu lagi."
"Apa yang membuatmu seperti ini. Apakah kepalamu itu terbentur dengan keras ketika kau bangun tidur."
"Kau tidak berubah. Masih saja bermulut tajam."
"Katakan apa maumu." Taehyung menekankan kalimatnya.
"Kembalilah padaku. Aku berjanji tidak akan mengganggu kehidupan percintaanmu lagi."
"Sudah kubilang aku keluar." Taehyung sedikit membentak.
"Jangan khawatir kau masih bisa berkencan dengan gadis manapun. Jika kau mau gadis disamping ini bisa menjadi milikmu."
Gadis disamping Kwangsoo melihat Taehyung dengan pandangan malu-malu.
"Kenalkan dia Tzuyu. Dia cantik bukan. Bahkan lebih cantik dibandingkan dengan kekasih mungilmu itu."
"Hai, aku Tzuyu." Gadis itu mengulurkan tangannya.
Drngan jijik Taehyung melihat gadis itu lalu membuang muka.
"Kau ingin menyogokku dengan gadis ini." Taehyung mengangguk ke arah Tzuyu
"Jika kau ingin mengatakannya demikian, teserah. Tapi yang pasti dia lebih baik dari kekasih mungilmu itu."
"Kau ingin memberikan dia padaku. Apa matamu tidak salah lihat." Taehyung tersenyum jijik. "Sifatnya bahkan tidak mendekati Sakura sedikitpun. Jika kau berpikir aku akan terpengaruh dengan kecantikan wanita disampingmu itu, kau salah. Aku sama sekali tidak menyukai gadis yang mendekati pria yang sudah mempunyai kekasih."
"Ayolah Taehyung. Dia ini sempurna dan cantik."
"Cih, Kekasihku jauh lebih cantik dari dia."
Tzuyu menunduk. Dia sedikit sakit hati dengan ucapan Taehyung.
"Lihatlah dia sakit hati dengan ucapanmu."
"Lalu apakah kekasihku tidak sakit hati ketika mendengar kekasihnya dijodohkan dengan orang lain." Sindir Taehyung.
"Apa yang gadis itu berikan sehingga membuatmu seperti ini?"
"Apa maksudmu?" Taehyung menyipitkan matanya.
"Maksudku adalah seperti seks atau lainnya."
"Jaga mulutmu jika kau tidak ingin wajahmu yang masih sedikit lebam itu kubuat kembali lebam."
"Sadarlah Taehyung semua pria menyukai seks."
"Kau bodoh. Tentu semua pria menyukainya dan wanita juga tapi aku mengencani Sakura bukan karena seks. Jika aku ingin aku bisa mendapatkan wanita dengan mudahnya hanya untuk one night stand."
Di depan gedung tempat ujian universitas dilakukan sudah terlihat sepi pasalnya semua peserta ujian sudah meninggalkan lokas. Mungkin sekarang hanya tinggal Sakura sendiri.
Sakura beberapa kali mengirimkan pesan namun lelaki itu tidak juga membalas pesannya. Sudah hampir satu jam dia menunggu bamun Taehyung tidak juga datang.
Akhirnya dia memanggil Taehyung. Butuh waktu lama untuk Taehyung mengankat panggilan darinya.
"Kau dimana? Aku sudah menunggumu dari tadi." Akhirnya panggilannya tersambung.
"Halo ini siapa?" Terdengar suara wanita."
Jantung Sakura berpacu dengan cepat. Siapa wanita ini?"
"Kau siapa? Mengapa ponsel Taehyung ada bersamamu?"
"Aku kekasihnya." Jawab gadis itu.
Sakura ingin menangis sekarang juga. Mendengar gadis itu mengatakan bahwa dia adalah kekasih Taehyung. Tanpa basa-basi Sakura langsung mematikan panggilannya dan pergi meninggalkan gedung.
"Berengsek. Apa yang kau lakukan." Taehyung mengambil dengan paksa ponselnya dari tangan Tzuyu.
Gadis itu dengan sengaja menganggat panggilan Sakura ketika ponsel Taehyung tergeletak di meja.
"Jika ada sesuatu buruk yang terjadi. Aku akan mencarimu." Taehyung menunjuk Tzuyu.
Gadis itu langsung ketakukan. Kwangsoo bisa melihat ketakutannya Tzuyu namin dia tidak bisa berbuat apapun. Tidak ada yang bisa menenangkan Taehyung jika dia sudah marah.
"Taehyung tenanglah. Dia tidak sengaja."
"Persetan dengan kau. Jangan pernah menemuiku lagi dan menjauhlah dari Sakura atau akau akan membuat perhitungan denganmu." Taehyung meninggalkan Kwangsoo dan Tzuyu.
Kini Kwangsoo harus berpikir kembali bagaimana caranya menarik lagi Taehyung kedalam genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (Miyawaki sakura x Kim Taehyung)
FanficMereka berdua dipisahkan oleh sebuah tragedi yang memilukan. Semenjak tragedi pemerkosaan itu Sakura menjadi seperti robot yang bernyawa. Tidak tersenyum, marah, merasakan sakit, bahkan menangis saja tidak. Dia juga mengisolasi diri dari keluarganya...