"Kau bodoh. Kau hamil atau tidak, aku akan menikahimu. Kenapa kau selalu berpikir ini adalah salahmu Mengapa kau tidak memberikan aku kesempatan untuk memperbaikinya. Apakah kau sangat kecewa padaku sehingga kau pergi." Taehyung menangisi surat terakhir dari Sakura.
Kemudian Taehyung mengelap air matanya dan melihat ada beberapa surat yang ditunjukan kepada ayah, bibi dan adik Sakura. Mengambil semua surat itu lalu menemui Azura yang masih panik di lantai bawah.
"Sakura pergi. Dia meninggalkan surat ini." Taehyung memberikan satu buah surat kepada Azura kemudian pergi.
"Kau mau kemana?" Tanya Azura.
"Aku akan mencari Sakura."
Azura melihat Taehyung meninggalkan rumah. Kemudian dia membaca surat yang ditinggalkan Sakura untuknya.
Bibi yang kusayangi.
Sebelumnya aku minta maaf karena aku selalu merepotkan dirimu. Aku tahu kau akan menangis sekarang. Tolong jangan menangis lagi. Aku sangat menyangimu. Bahkan mungkin aku lebih menyayangimu dibandingkan dengan ibuku. Aku pergi karena aku ingin membangun hidupku lagi. Aku tidak bisa memperbaiki hidupku jika aku berada disekitar kalian. Tolong katakan pada ayah dan adikku. Aku minta maaf. Aku membuat dia kehilangan orang yang dia cintai dan adikku menjadi piatu.
Aku tahu, hubunganku dengan ayahku tidaklah begitu dekat tapi aku menyayangi ayahku. Aku menghormati dia. Aku ingin menjadi seperti dia. Seorang dokter yang dikagumi semua orang. Ayah adalah seorang yang sosok yang sangat kukagumi walaupun aku tahu dia lebih menyayangi adik lelakiku dibandingkan diriku. Mungkin dia sekarang membenciku. Tolong sampaikan permintaan maaf dariku. Tolong jangan ceritakan apa yang menimpaku kepada adikku. Aku takut dia malu karena mempunyai kakak seperti diriku. Tolong katakan padanya aku mencintai dia sangat banyak.
Jaga diri kalian. Aku akan pastikan diriku akan baik-baik saja. Selamat tinggal.
Sakura.
Azura terdiam. Dia tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi. Sakura menyalahkan dirinya atas segala yang terjadi di keluarganya.
Sepanjang jalan Taehyung yang panik tidak berhenti menyusuri setiap jalan dan setiap tempat yang pernah Sakura kunjungi. Hasilnya tetap saja nihil. Sakura tidak terlihat dimanapun. Sakura menghilang seperti angin.
Dia tidak berhenti sampai tengah malam. Taehyung masih tidak bisa membayangkan Sakura meninggalkannya dengan cara seperti ini. Semua karena kesalahan yanh dia perbuat dan membuat orang yang dia cintai menanggung semua bebannya.
Taehyung menghentikan mobilnya dipinggir jalan. Meletakkan dahinya diatas kemudi dan terisak.
"Kau dimana. Aku mohon biarkan aku menemukanmu. Aku ingin mejelaskan. Ini bukan semu salahmu. Kau tidak perlu menanggung semua ini. Biar kita berdua yang menanggungnya." Taehyung menangis dengan sangat keras. Dia menghancurkan kehidupan gadis yang dia cintai.
Keesokan paginya. Sakura berdiri didepan gerbang sekolah. Dia berdiri disana pukul 6 pagi menggunakan celana jeans panjang dengan sweater dan topi yang menutupi wajahnya sambil menggendong tas ransel yang sedikit penuh.
"Selamat tinggal masa depanku yang cerah." Sakura meninggalkan sekolahnya.
Sepanjang jalan Sakura menundukkan wajahnya dan menurunkan sedikit topinya. Menghindari seseorang mengenali dirinya. Kemudian dia beehenti disebuah toko penggadaian. Disana dia menjual ponsel miliknya dan anting yang dia kenakan. Untuk menunjang hidupnya nanti.
Setelah dari sana, Sakura menuju stasiun yang menuju Busan. Beberapa kali Sakura melirik tiket kereta yang ada di tangannya. Dia meyakinkan dirinya tidak akan menyesali langkahnya kali ini.
Kereta berhenti dan Sakura bergegas naik kedalam kereta. Selamat tinggal Seoul.
Taehyung tiba di apartemen miliknya di pagi hari. Dia tidak berhenti mencari Sakura. Dia tidak bisa berhenti.
Ayah dan ibunya menunggu di dalam apartemen dengan khawatir.
"Taehyung. Mengapa kau baru pulang sepagi ini." Tanya ibunya.
Taehyung mengabaikan ibunya langsung menuju kamarnya dengan wajah kacau. Membuat Nyonya Kim semakin cemas.
Di dalam kamar Taehyung mengambil tas dan memasukkan beberapa pakaian kedalam tas. Ibunya semakin bingung dengan apa yang dilakukan Taehyung.
"Taehyung, apa yang kau lakukan?"
"Aku akan mencari Sakura. Dia meninggalkan rumah. Aku yakin dia belum jauh. Aku harus mencari dirinya."
"Apa maksudmu dia meninggalkan rumah."
"Dia pergi karena aku bu. Aku harus mencarinya. Ini semua salahku. Jika aku mendengarkan dia dan tidak berbuat ulah. Semua tragedi ini tidak akan terjadi. Tidak akan pernah."
"Kau tidak boleh pergi. Aku tidak ingin kehilangan anakku." Ibu Taehyung mulai menangis dan tangisannya membuat ayah Taehyung datang.
"Taehyung, apa yang terjadi ini?"
"Taehyung kau tidak boleh pergi. Biarkan ayahmu yang membantu mencarinya. Biar ayahmu mencari dengan koneksi yang dia miliki."
"Tapi." Taehyung berusaha membantah.
"Tolong dengarkan ibumu kali ini Taehyung. Aku yakin Sakura juga menginginkannya. Ayah akan membantumu."
Taehyung akhirnya menyerah. Dengan bantuan ayahnya Pencarian Sakura dimulai.
Sementara ayah Sakura yang baru saja tiba di Seoul dan membaca surat yang Sakura buat untuk Azura. Hanya terdiam. Dia sangat shock. Dia telah kehilangan anak perempuan yang selama ini jarang diperhatikan olehnya. Dia kehilangan lagi satu wanita dari hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (Miyawaki sakura x Kim Taehyung)
FanfictionMereka berdua dipisahkan oleh sebuah tragedi yang memilukan. Semenjak tragedi pemerkosaan itu Sakura menjadi seperti robot yang bernyawa. Tidak tersenyum, marah, merasakan sakit, bahkan menangis saja tidak. Dia juga mengisolasi diri dari keluarganya...