Sekujuh tubuh Taehyung terasa sakit ketika bangun dipagi hari. Dia tidak bisa mengantarkan dan menjemput kekasihnya itu. Dia bisa saja memaksakan dirinya tapi hasilnya pasti Sakura akan memarahinya dan kemudian menangis.
Setelah mendapat panggilan dari Taehyung, Sakura memutuskan untuk menumpang mobil bibinya untuk pergi kesekolah.
"Taehyung tidak menjemputmu?" Tanya Azura sambil menyetir.
"Sepertinya dia tidak enak badan."
"Kasihan sekali bocah itu. Sakit tapi jauh dari orang tuanya."
"Bibi. Bolehkan setelah pulang sekolah nanti aku menjenguk dia?"
"Apakah hari ini kau ada kelas tambahan?"
Sakura menggeleng.
"Kalau begitu kau ku izinkan tapi pulanglah sebelum jam 5 sore. Taehyung tidak bisa mengantarmu jadi kau harus pulang sebelum gelap."
"Terimakasih bibi Azura."
"Sama - sama keponakanku yang cantik."
Beberapa orang berbisik - bisik ketika melihat Sakura datang tidak diantar oleh Taehyung melainkan oleh bibinya. Tatapan mereka itu adalah tatapan yang dibenci Sakura.
"Aku rasa pacarnya kembali berkelahi dengan geng berandalan itu. Makanya dia datang diantarkan oleh bibinya."
"Cih aku tidak menyangka dia berpacaran dengan mantan geng berandalan." Cibir salah satu murid perempuan yang tidak Sakura kenal.
Sakura tidak mengerti mengapa semua orang senang sekali bergosip tentang dirinya dan Taehyung . Padahal mereka saja belum pernah berbicara atau bertemu personal dengan Taehyung . Mereka melihat Taehyung hanya ketika pria itu menjemput Sakura.
"Hai Sakura selamat pagi?" Sapa Chaeyeon satu-satu sahabatnya di sekolah.
"Pagi Chaeyeon." Sakura duduk dibangkunya yang berada dibelakang Chaeyeon.
Beberapa teman sekelasnya mengamati Sakura dan berbisik - bisik.
Chaeyeon tahu apa yang sedang anak murid lain perbincangkan yaitu mengenai kekasih Sakura, Kim Taehyung.
Salah satu murid dimana Sakura bersekolah pernah melihat Taehyung berkelahi dengan salah satu preman dan bertemu dengan Kyungsoo dari sanalah desas - desus perilaku buruk Taehyung berteberan. Kyungsoo tidak akan pernah meninggalkan Taehyung hidup dengan tenang.
Chaeyeon langsung membalikkan tubuhnya kebelakang kearah Sakura. Dia melihat Sakura sedang membuka buku pelajaran.
"Sakura kau baik - baik saja?" Chaeyeon mengamati wajah Sakura yang fokus dengan buku yang dibacanya.
"Jika yang kau maksud dengan apa yang mereka bicarakan, aku tidak perduli Chae. Mereka bisa mengatakan apapun yang mereka katakan. Aku tidak perduli."
"Kau terlalu baik." Chaeyeon kesal karena sahabatnya itu selalu saya seperti ini.
"Hei Sakura. Kudengar kekasihmu berkelahi lagi. Aku heran orang sepertimu berkencan dengan seorang berandalan." Ucap seorang murid perempuan yang di name tagnya bernama Sohee.
"Apakah sifat polosmu disekolah hanya kedok sebenarnya kau dan pacarmu itu sama." Tambah teman Sohee, Lee Kyung.
"Tidak kah kalian berdua bisa menutup mulut kalian." Sahut Chaeyeon.
"Aku tidak berbicara denganmu." Bentak Sohee.
Chaeyeon ingin mengeluarkan kata-kata dari muluhnya namun tangannya di pegang oleh Sakura.
"Terimakasih kalian sudah memperhatikan aku dan kekasihku. Semua yang dia atau aku lakukan tidak ada urusannya dengan kalian. Lebih baik kalian belajar dengan giat supaya masuk ke universitas pilihan." Sakura berkata tanpa memutus matanya dari buku.
"Dasar kau wanita jalang. Lain kali kau akan kuberi pelajaran." Sohee dan Lee Kyung meninggalkan Sakura.
"Kalian yang jalang." Teriak Chayeon.
"Chae hentikan. Mereka tidak pantas mendapatkan waktu kita."
"Mengapa kau tidak melawan mereka. Mereka itu selalu membully dirimu karena alasan yang sepele kau berpacaran dengan Taehyung. Mereka iri denganmu." Chaeyeon menggerutu kesal.
"Seperti yang aku katakan mereka tidak pantas mendapatkan waktuku. Waktuku terlalu berharga untuk mereka." Sakura tersenyum berusaha menenangkan sahabatnya.
Chaeyeon masih tidak mengerti mengapa masih ada orang sebaik sahabatnya itu di dunia yang jahat ini.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi Sakura langsung buru-buru memasukkan buku kedalam tasnya. Dia tidak ingin terlambat naik bus Karena butuh waktu 15 menit lagi untuk bus berikutnya datang dan jarak tempuh dari sekolah ke apartemen Taehyung sekita 35 menit.
"Chaeyeon aku duluan." Ucap Sakura dengan terburu-buru.
"Hati-hati."
Dan ketika Sakura ingin meninggalkan kelas Sohee menjegal kaki Sakura. Praktis saja Sakura langsung terjatuh.
Kepala sakura sedikit membentur ujung meja dan membuat keningnya memar serta tangannya ditambah lagi dengan lututnya.
Sakura meringis kesakitan. Dia ingin mencakar gadis itu tapi dia tidak ada waktu bermain-main dengan Sohee.
Chaeyeon menghampiri Sakura yang terjatuh dan dengan sekejap menampar Sohee.
Plak.
"Sialan. Mengapa kau menampar wajahku?" Bentak Sohee.
"Kau pantas mendapatkannya jalang."
"Aku akan melaporkanmu kepada kepala sekolah." Tunjuk Sohee kepada Chaeyeon.
"Silahkan. Aku juga akan melaporkanmu kepada ketua Yayasan supaya kau dikeluarkan dari sekolah ini."
Sohee langsung terdiam. Jika menyangkut nama yayasan Sohee tidak ingin terlibat pasalnya namanya sudah di cap buruk oleh yayasan sekolah karena ketahuan merokok oleh ketua yayasan.
Gadis itu langsung meninggalkan Sakura dan Chaeyeon.
"Biar kubantu." Chaeyeon membantu Sakura untuk berdiri.
Sakura menepuk-nepuk roknya yang sedikit kotor.
"Ayo aku akan membawamu ke klinik sekolah."
"Tidak Chae. Aku akan langsung pulang."
"Sakura lihat kening, tangan dan lututmu memar."
"Aku tahu. Aku akan mengobatinya nanti."
"Lakukan atau aku akan memarahimu."
"Aku akan Chae." Sakura berusaha meyakinkan gadis itu. "Aku pulang dulu." Sakura melambaikan tangannya kepada Chaeyeon yang masih kesal karena menolak ke klinik bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (Miyawaki sakura x Kim Taehyung)
FanficMereka berdua dipisahkan oleh sebuah tragedi yang memilukan. Semenjak tragedi pemerkosaan itu Sakura menjadi seperti robot yang bernyawa. Tidak tersenyum, marah, merasakan sakit, bahkan menangis saja tidak. Dia juga mengisolasi diri dari keluarganya...