PART 24

253 26 2
                                    

Ketika semua orang pergi tinggallah Taehyung dan Sakura yang masih menutupi dirinya.

Taehyung berusaha menyentuh Sakura namun gadis itu berteriak.

"Jangan sentuh aku."

"Sakura ini aku. Taehyung. Aku tidak akan menyakitimu."

Kemudian Sakura berteriak lagi.

Akhirnya Taehyung pasrah menjauhi ranjang Sakura sambil menangis.

"Kondisi mental anak anda terganggu sekarang. Kami harap kalian terus menjaga dan memberikan perhatian pada dirinya. Di kondisinya yang sekarang ini dia bisa melakukan hal yang nekat." Sang dokter menjelaskan kepada orang tua Sakura.

Taehyung mendengarkan hal itu.

Azura yang menggandeng Shou menangis sambil menutup mulutnya.

Taehyung menghampiri anak kecil itu yang tidak tahu apapun.

"Shou. Apakah kau ingin ikut denganku kekantin. Aku sedikit lapar tapi aku butuh trman untuk menemaniku." Taehyung memasang wajah tersenyum.

"Ayo kak." Shou berjalan bersama Taehyung menuju kantin.

Suasana kantin tidak cukup ramai. Taehyung membeli sepaket bento dan membelikan camilan untuk Shou.

"Apa yang terjadi dengan kakaku, kak Taehyung ?" Shou bertanya dengan polos. "Ayah dan ibu hanya bilang kakak demam tinggi tapi mereka selalu menangis terutama ibu." Shou membuka kemasan roti yang ada di meja.

"Apa yang dikatakan oleh orangtuamu benar kakakmu hanya menderita demam. Bukankah dia sudah siuman."

"Aku tahu." Shou menggigit roti ditangannya. "Tapi ketika kakak sadar dia telihat aneh."

"Aneh bagaimana?"

"Aku tidak tahu. Aku tidak melihat kakak seperti biasanya. Ketika kakak sakit kakak tidak terlihat seperti itu. Kakak selalu memanggil ibu tapi sekarang tidak."

Taehyung mendengar perkataan anak kecil yang polos itu ingin menangis.

"Kakakmu sedang sakit dan dia tidak bisa berbicara untuk sekarang ini." Taehyung berpura-pura tersenyum.

"Apa benar kakakku baik-baik saja. Aku merasa kakakku sedang sakit parah. Apa kakak akan sembuh?"

"Dia pasti sembuh." Taehyung meyakinkan anak kecil itu.

Adik Sakura hanya terdiam. Entah apa yang dipikirkan anak kecil itu.

Setelah Taehyung dan adik Sakura kembali. Didepan kamar Sakura sudah ada dua orang pria yang memakai seragam polisi.

Ibu Taehyung melihat kedatangan Taehyung dan langsung menghampiri anaknya.

"Polisi ingin bertemu denganmu. Biar sho ibu yang menjaga."

Tanpa banyak bertanya Taehyung menghampiri polisi itu.

"Apa benar kau yang bernama Kim Taehyung." Tanya salah satu polisi yang betubuh tinggi namun kurus.

"Benar. Ada yang bisa ku bantu" Jawab Taehyung.

"Kami sudah menangkap pelakunya dan kami ingin memanggil mu untuk memberikan pernyataan di kepolisian. Beserta teman wanitamu."

Taehyung termangu mendengar penjelasan polisi bertubuh kurus itu. Dia ingin sekali membentak polisi itu.

Taehyung melirik kearah kamar pasien yang di tempati Sakura. Diasa dia melihat ibu dan ayah Sakura membujuk gadis itu untuk berbicara namun sekali lagi gagal. Gadis itu menyelimuti seluruh tubuhnya dan kaku seperti patung.

"Maafkan aku sebelumnya pak polisi tapi keadaan Sakura tidak memungkinkan untuk memberi pernyataan."

"Tapi kami harus mengintrogasi dia. Kami butuh kesaksian dari dia juga."

"Bukankah kau bisa lihat sendiri bagaimana kondisi Sakura saat ini. Tidak memungkinkan untuknya memberikan kesaksian."

Polisi betubuh kurus melirik kepada rekannya.

"Tolong pastika kau datang lusa untuk memberikan pernyataan. Untuk teman wanitamu tidak perlu. Kami mengerti kondisinya." Jawab rekan polisi itu.

"Terimakasih. Akan aku pastikan lusa datang."

Kemudian kedua polisi itu pergi.

Taehyung masuk kedalam kamar pasien. Dia masih nelihat Salura dalam kondisi yang sama.

"Paman, Bibi. Bisakah aku berbicara kepada Sakura?"

Kedua orang tua Sakura saling melihat kemudian mengangguk.

"Tolong jangan paksa dia mengatakan sesuatu." Ayah Sakura menepuk pundah Taehyung dan meninggalkan Taehyung bersama istrinya.

Taehyung melihat Sakura masih dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan menggunakan selimut. Dia tidak mengizinkan satu orang pun mendekatinya.

"Hei. Bagaimana kabarmu?" Tanya Taehyung dengan nada yang sedih. "Bisakah aku melihatmu?"

Tidak ada jawaban dari Sakura. Dia menunggu beberapa menit tidak juga ada jawaban.

"Apakah kau benar-benar membenciku saat ini." Mata pria itu kini sudah basah dengan air matanya sendiri. "Aku minta maaf. Aku tahu maafku saja tidak cukup. Kau bisa menghukumku atau memaki diriku tapi aku mohon jangan seperti ini. Aku tahu ini semua karena aku tidak pernah mendengarkan apa yang kau inginkan. Ketika kau berkata jangan berkelahi aku masih melakukannya. Ketika kau berkata jangan menemui dirinya aku juga masih menemuinya. Apapun alasanku itu karena keegoisanku. Kau selalu benar. Aku yang salah." Taehyung  akhirnya menangis. Dia tidak sanggup melihat gadis kecil yang dia cintai mengalami trauma karena kesalahannya sendiri.

"Tolong beritahu aku. Apa yang harus aku lakukan. Aku akan melakukannya. Tolong." Ini adalah pertama kalinya bagi pria itu menangis tersedu. Hatinya sakit dan hancur.

Sakura tidak bergeming dengan perkataan Taehyung bahkan dia tidak menoleh sedikitpun atau menurunkan selimut yang menutupi tubuhnya. Taehyung semakin putus asa melihat Sakura seperti itu. Apa yang yang dilakukannya supaya Sakura memaafkan dirinya.

BROKEN (Miyawaki sakura x Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang