Kalian pernah nggak?
Marah gitu
Kesel sama seseorang
Tapi nggak bisa bilang ke siapa-siapa
Apalagi ke orangnya
Dan rasanya tuh... Sampe eneg tau nggak?
Sampe mual sendiri
Karena rasa bencinya terbelenggu
Pernah nggak sih ngerasain kayak gitu?
Ya... Pada dasarnya, menyimpan sesuatu yang harusnya nggak disimpan itu memang nggak enak
Sebagian orang bisa pake alesan, "ya kan demi kebaikan"
Mungkin memang gitu kali ya?
Hal baik memang sering terasa nggak enak
Dan sebaliknya
Hal yang enak mungkin bisa jadi nggak baik buat kita
Tapi ya... Kayaknya kalo harus selalu menyimpan yang namanya amarah, juga nggak baik sih
Walau memang... Kalo dikeluarin juga berbahaya
Tapi saya sendiri kebetulan udah tau banget, gimana rasanya berada di puncak
Yang saya udah nggak kuat untuk menyimpan semua marah itu sendirian
Ya... Nggak bisa aja gitu
Sampai seseorang nanya gini ke saya, "emang apa sih yang buat marah sampe segitunya?"
Terus saya diem
Duduk, mikir, berjam-jam, seharian
Rasanya tuh, isi kepala saya kayak lagi nyatetin hal-hal yang buat saya marah
Marah, kenapa ya?
Iya... Marah
Marah aja
Marah sama semua hal yang nggak pernah berubah
Marah sama dendam yang nggak pernah bisa dimaafkan
Marah sama jawaban yang nggak kunjung jelas keberadaannya
Marah sama semua masalah yang sebenernya bukan masalah saya
Marah sama masa lalu yang nggak pernah selesai
Marah sama semua perasaan bersalah yang bukan punya saya
Marah sama tanggung jawab yang bukan kepentingan saya
Dan udah cukup
Udah cukup saya selalu menyimpan marah itu sendirian
Hidup dengan landasan munafik karena saya harus menghancurkan kejujuran dalam diri saya sendiri
Untuk mengaku benci
Untuk pada akhirnya saya ingin mereka tau kalo saya marah
Saya pengen banget melempar semua hal yang ada di depan saya
Saya ingin memecahkan gelas, berteriak
Sebab saya sadar bahwa pada akhirnya perasaan lega ternyata juga ada harganya
Nggak tau ya
Makin dewasa saya semakin berusaha memahami apa makna dari maaf itu sendiri
Apa maaf cuma sebatas permulaan dari sebuah akhir buruk?
Atau cuma mengenal kembali hal-hal salah yang pernah dibenarkan?
Nggak tau
Apakah kata maaf menjanjikan sebuah tujuan?
Apakah ujung dari kesalahan adalah memaafkan?
Atau mungkin sebenarnya kata maaf tidak perlu diciptakan di kamus bahasa?
Supaya manusia nggak seenaknya buat salah
Atau... Atau barangkali, hidup adalah sebuah skenario mendadak?
Kita nggak akan tau adegan selanjutnya, ending-nya
Sampai kita jalanin terus cara kerja semesta
Kita turutin maunya dia apa
Yang kita tau cuma jadi siapa kita
Jadi seperti apa kita
Dan improvisasi apa yang bisa kita lakukan
Kalo yang direncanain aja kadang bisa berubah tiba-tiba, apalagi yang namanya garansi hidup
Yang sutradaranya ada di ujung langit tertinggi
Dulu, saya selalu mengira kalimat "jalanin aja" cuma sebuah gombalan belaka
Sampai akhirnya saya sadar
Bahwa perkara marah dan maaf udah seperti lahir dan mati
Yang mana kita, manusia, cuma bisa jadi pemerannya
Jadi ya... Udah, jalanin aja
Marahnya, kesalnya, bencinya
Karena sebenarnya bukan tugas kita untuk memaafkan
Tapi tugasnya waktu
Cr : Rintik Sedu
14/08/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Podcast Rintik Sedu (Season 2) [Completed]
De TodoSetelah setahun, kisahnya masih berlanjut. Podcast Rintik Sedu di tahun kedua akan dituliskan disini. Selamat membaca sambil mendengarkan! Ingat ya only on Spotify Rintik Sedu! p.s. ini cuma akun teri, bukan akun paus