chapter 11

488 65 70
                                    

Flashback Sakusa.

Ingatkah kalian saat pernikahan suna dan Osamu berakhir dan Sakusa menarik seorang gadis dengan paksa.

Mari kita bahas secara rinci ( ͡° ͜ʖ ͡°).

.

Sakusa menarik tangan gadis itu tak memperdulikan pemberontakan nya, ia membuka pintu apartemen nya dan melemparkan gadis itu kesofa yang syukurnya empuk.

"Apa apaan kau ini, kenapa kau membawaku kemari?!" tanya si gadis ngegas dan berusaha untuk keluar, namun Sakusa mencengkram pundaknya dan mendorong nya dengan kasar hingga wajah gadis itu menabrak tembok dengan keras, bahkan hidung gadis itu sampai mengeluarkan darah.

"Akh!"

Sakusa merogoh saku jas nya dan mengeluarkan sebuah foto yang terdapat bekas terbakar di pinggiran nya, ia memperlihatkan foto itu pada sang gadis yang langsung membelalakkan mata nya.

"Kau, jadi kau yang mencuri foto milik ku" marah gadis itu sambil memberontak, namun Sakusa malah menekan lebih keras, hingga gadis itu menjerit.

"Sakit, lepas!"

"Hah, dasar lemah hanya ditekan pada dinding kau sudah berteriak kesakitan, apalagi ditekan diatas ranjang" kata Sakusa frontal, yang kita yakini kata kata itu berasal mula dari atsumu sang manusia pakboi.

Wajah gadis itu memerah mendengar ucapan frontal Sakusa, ia langsung lebih keras berusaha melepaskan diri, dan hal itu membuat Sakusa kesal.

"Ku sarankan kau untuk diam"

"Lepaskan aku brengsek apa apaan kau ini"

"Allin kusarankan kau untuk tak banyak tinggah, atau-"

"Atau apa hahakh?!"

Sakusa memukul kepala gadis itu menggunakan vas bunga kecil, membuat darah segar langsung merembes dari kepala si gadis, dan membuat nya langsung tersungkur kelantai.

"Sudah ku bilang jangan banyak tingkah" kata Sakusa sambil membopong tubuh allin kearah kamarnya, ia membuka pintu kamar dan langsung melemparkan tubuh tak berdaya itu keatas ranjang, ia menatap sprai nya yang tadi berwarna putih langsung berubah merah karna darah yang masih merembes dari kepala allin.

Dengan malas Sakusa berjalan kearah kotak obat dan mengeluarkan perban dan plester, ia menatap sebuah kotak pengaman pemberian atsumu yang berada disamping kotak obat, ia menyeringai dan langsung mengambil nya, dengan santai ia kembali berjalan kearah gadis yang kini terbaring diatas ranjang nya.

Ia menatap gadis itu dari atas sampai bawah dan sebaliknya, ia menyisir rambutnya kebelakang, dan melepaskan jas nya dan melemparkan nya secara asal, tangan nya membelai pipi gadis itu yang ternodai darah, ia membersihkan darah yang ada di wajah allin, Sakusa dengan telaten mengobati luka luka yang terdapat pada allin, setelah selesai ia mendekatkan wajah nya pada allin.

"Aku tau kau tak benar benar pingsan, dengar allin, rumah sakit yang saat ini ditempati oleh ibu mendiang suami mu itu adalah property milik keluarga ku, dan aku tahu kau sudah menunggak administrasi selama lima bulan, bayangkang jika aku memerintahkan orang orang disana untuk melepaskan semua alat bantu hidup nya, bisa kau bayangkan apa yang akan terjadi pada wanita tua itu?" bisik Sakusa tepat didepan telinga allin, tangan gadis itu mengepal mendengar penuturan Sakusa, mata nya bahkan bergetar, karena marah.

"Kau, apa yang kau ingin kan sebenarnya?" lirih allin sambil membuka mata nya dan menatap Sakusa.

"Mari buat kesepakatan, kau berikan tubuh mu, dan akan kubiarkan wanita tua itu dirawat tanpa kau membayar administrasi nya, bagaimana mudah bukan" kata Sakusa

(BL)Our Future-ushitsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang