19

216 24 3
                                    

Hari berlalu sangat cepat, persahabatan anak 6, Tiara dan Zita semakin erat terjalin. Mereka menjalani hari dengan suka cita, menikmati masa SMA layaknya remaja lainnya.

Mereka sangat aktif ikut organisasi, ekstrakurikuler, dan kegiatan sekolah lainnya. Sampai mereka dijuluki "geng cinta sekolah" karena merekalah yang paling lama meninggalkan sekolah. Entah ada rapat atau sekedar berkumpul bersama.

Seperti sekarang ini sudah pulang sekolah tetapi mereka masih berkumpul di bawah pohon yang rindang.

"Guys! Bentar lagi gue ulang tahun, kalian mau gak makan-makan? kesepian gue hehehe." ucap Dafa memecah keheningan.

"Yaelah elu tong udah tua belagu ulang tahunan segala!" ledek Randi.

Dandi pun menyahut, "Kapan lagi kan seorang Dafa ngajak makan-makan, skuy lah!"

Mereka bersorak ceria, "Gas!!!!"

Tiara pun diam-diam menyembunyikan senyumnya.

"Bentar lagi gue ada rapat ekskul mau cabut duluan ya." ucap Tiara sembari memakai jaketnya.

"Pulang jam berapa Lo?" tanya Dafa.

Tiara menoleh ke sumber suara, "Sorean paling jam 5, kenapa?"

"Gue jemput Lo nanti." jawabnya.

"Gue bisa sendiri." sahut Tiara.

Zita pun memikirkan sesuatu, sepertinya Tiara lupa. Ia pun membuka suara.

"Bukannya Tiara gak bawa motor? Kan lagi di bengkel motornya."

Tiara pun menepuk dahinya, "Anjir gue lupa dong, untung Lo ingetin Zi!"

Dafa pun tidak menyerah untuk menawarkan bantuan.

"Ayolah gue jemput aja nanti, bahaya pulang sendiri." bujuknya sambil memasang wajah penuh harap.

"Yaelah Lo gak usah gengsi napa, mau aja udah." Tegur Wikan yang sedari tadi jengah melihat wajah sok imut Dafa.

"Oke dah iya mau. Nanti gue chat kalo udah kelar, siapa tau lebih cepet." ujar Tiara pada akhirnya.

Dafa bersorak girang, "Akhirnyaaaaa ayang mbepp mau."

"Ck! diem lo gue batalin nih, dah babayyy gue cabut."

Setelah kepergian Tiara, Rivan nyeletuk tiba-tiba.

"Daf, Lo suka banget ya sama Tiara? Perasaan udah bertahun-tahun Lo berdua kagak ada perkembangannya dah." Pikirnya.

Alvin pun menambahi, "Lah iya juga ya, apa Lo nya yang kagak pernah serius kali?"

Dafa pun cemberut, "Gue tiap hari godain dia 24 jam lho. Tapi yang gue dapet cuma tampolan mulu. Susah banget rasanya deketin si badut Ancol." ucapnya ngawur.

"Tuhkan mulut Lo aja begitu gimana dia mau demen." kata Randi.

"Gue udah deketin dia pake semua jurus yang gue punya coy. Tapi tetep weh gini-gini aja. Malah si Wikan yang punya bebep duluan."

"Perlahan tapi pasti dong!" Ledek Wikan.

Dafa mendesis sebal.

"Tapi Tiara pernah bilang gak dia suka sama siapa?" tanya Dandi pada Zita.

Zita pun mengingat-ingat, "Hmmm... Gak pernah sama sekali Tiara bahas cowok."

"Fix dia gak doyan cowok!" ucap Alvin seenak jidat.

anak 6 pun menoyor dahi Alvin.
"Gak lah, gue sebagai tetangganya bisa jamin 100% dia normal." tegas Wikan.

"Minta dijepret emang ni mulutnya." ujar Dafa.

FIRST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang