UBBY UPDATE CEPAAATTT:)
Tekan '☆' di pojok bawah terlebih dahulu sebelum membaca. Oh ayolah, ubby kangen komentar2 kalian yang support ubby. :"(-
-
-
-"Wikan Clarkson?" ejanya lalu menatap cowok di sampingnya.
Zita terkejut saat cowok itu tiba-tiba menutup bukunya dan tersenyum menatapnya. Terpampanglah seluruh wajahnya. INI ANEH TAPI NYATA. INI ADALAH COWOK YANG SAMA. COWOK YANG BERTEMU DENGANNYA SEBULAN YANG LALU. Zita masih mengingat semuanya.
"Long time no see." ucap cowok itu dengan senyumannya yang membuat jantung Zita kembali berdetak kencang, sama seperti awal mereka bertemu.
Lagi-lagi Zita terkejut saat cowok itu membawanya ke pelukannya dan bergumam lirih.
"Do you miss me like a miss you?"
Zita langsung mendorong dada bidang Wikan, walau ini terlihat nyata tapi tetap saja ia takut jika ini hanya mimpi seperti biasanya. Ya, ia sering bermimpi bertemu dengan Wikan. Walaupun hanya sekedar mimpi, ia senang bisa melihat Wikan.
Tolong, jika ini mimpi jangan bangunkan aku dahulu. Harap Zita dalam hati.
Ia memejamkan matanya, ia masih berpikir ini adalah mimpi. Mimpi terindahnya karena dipeluk Wikan.
Sedangkan Wikan mengernyit bingung, mengapa Zita melepaskan pelukannya? Apa Zita lupa dengannya? Tingkah Zita terlihat aneh. Mengapa ia memejamkan mata? Apa ia berpikir ini adalah mimpi? Seperti itulah beberapa pertanyaan yang ada di benak Wikan.
"Tuhan, jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku." lirih Zita yang masih dapat didengar Wikan.
Benar dugaan Wikan, Zita berpikir ini adalah mimpi. Padahal jelas-jelas ini nyata.
Zita memutar otak, ia sedang memikirkan cara untuk membuktikan apakah ini mimpi atau nyata. Sampai akhirnya, ide konyol nan memalukan muncul di otaknya.
Perlahan Zita membuka matanya, ternyata Wikan masih tetap menatapnya. Datar. Ia melihat sekitarnya, seluruh murid fokus mencatat apa yang sedang Bu Rahma tulis di papan persegi panjang berwarna putih itu. Setelah ia rasa aman, Zita memberanikan diri untuk menatap manik mata Wikan.
CUP!
Zita mencium bibir merah Wikan, agak lama. Dirasakannya bibir kenyal Wikan. Astaga! Zita!
Sedangkan, Wikan terkejut, tetapi keterkejutannya ia sembunyikan karena wajahnya yang datar. Wikan melihat wajah Zita yang memerah.
Zita menjauhkan wajahnya dari wajah Wikan. Ia merasakan jantungnya berdetak kencang. Ia menyentuh bibirnya yang tadi mencium bibir Wikan.
Astaga! Bundaaa ayaaahhh, Zita nyium cowok. Ya ampun mau ditaruh mana muka Zita. Ih kenapa Zita bodoh banget sih, ya ampun malu banget. Teriak Zita dalam hati.
"Lo bener, takdir Tuhan itu indah. Buktinya kita dipertemukan lagi, mungkin sebentar lagi kita bakal dipersatukan. Hehe. Aamiin-in dong." bisik Wikan tepat di telinga Zita.
Sedangkan Zita yang mendengar suara lembut itu seketika menegang. Mengapa Wikan senang sekali membuat Zita terpaku bak orang bodoh? Mengapaaaa-,-
BUNDA! AYAH! ZITA GAK KUAT LAGI. BISA MATI ZITA DISINI. JANTUNG ZITA UDAH GAK NORMAL LAGI! BUNNNNNN INI KENAPA DI SEBELAH ZITA GANTENG BANGET BUN. GA KUADHH DEDEQ. Teriak Zita dalam hati, frustasi.
Zita memutuskan untuk berdiri, "Maaf, Bu Rahma, saya izin ke toilet sebentar." ucapnya yang membuat seluruh murid di kelas ini menoleh padanya. Ralat---tidak dengan Wikan.
