17

462 41 5
                                    


Tidak terasa, satu bulan sudah Zita menjadi kekasih seorang Wikan Clarkson. Selama satu bulan dijalani dengan suka dan duka bersama. Sejauh itu hubungan mereka baik-baik saja. Tak ada masalah. Tambah romantis pastinya.

"SELAMAT PAGI WIKAN!" teriak Zita dari ruang tamu rumah Wikan.

Wikan menuruni anak tangga dengan tangan seraya mengibaskan rambutnya.

"Masih pagi teriak-teriak." Bukannya membalas sapaan Zita, Wikan malah berkata seperti itu.

Zita mengedikkan bahunya tak peduli, "Ya suka-suka dong. Orang di rumah ini cuma ada kamu sama Bibi doang. Wleee." Ucapnya seraya menjulurkan lidahnya.

"Kayak Miris banget gue sih sendirian disini." gumam Wikan.

"Apa? Wikan tadi ngomong apa?"

"Lo cantik."

YAK! PIPI ZITA BERSEMU MERAH PERMIRSAHHHH!!!

Dari satu bulan berpacaran, untuk pertama kalinya Wikan memuji Zita. Haha :(

"Apa sih Wikan,"

"Apa sih apa sihh, pipinya merah. Ahahaha."

Suatu keajaiban pagi ini, melihat pacar tertawa dengan ketampanan yang berkali-kali lipat.

Wikan menangkup pipi Zita, lihatlah! Pipi Zita merah merona dibuatnya!

"AAAAAAA! SAKIT WIKAN!"

Yak! Saking gemasnya, Wikan mencubit kedua pipi gembul Zita lalu kabur terbirit-birit. Tak bertanggung jawab. Huh.

Zita ingin mengejar, namun ia tak bisa menahan senyumnya. Jantungnya berdegup sangat kencang.

Belum pernah Wikan seperti ini sebelumnya. Hahaha. Mungkin sudah mainstream, tetapi jika Wikan yang melakukannya terasa berbeda sekaliii.

"Senyum-senyum terus, sok manis huu!" Ledek Wikan dari atas tangga.

"Emang manis, wleee!" Balas zita.

"Buruan mau lari pagi gak sih?! Lama banget! Harusnya mah cowoknya yang nyamperin, ini ceweknya. Alah!" lanjut Zita seraya mengomel.

Wikan menghampiri kekasihnya yang sedang berdecak sebal. Ia merangkul Zita mesra.

"Nanti gue traktir es krim setoko. Udah ya. Yuk lari pagi!" ucap Wikan.

Zita melebarkan matanya, "SETOKO?! WAHHHHH! THANK U NEXT THANK U!" ujarnya antusias, dengan diakhiri bersenandung lagu Ariana Grande, penyanyi favoritnya.

"Kayak punya mantan aja nyanyi lagu itu," sindir Wikan.

Zita mengedikkan bahunya, "Gak punya mantan sih. Wikan mau jadi mantan Zita?"

Wikan menjitak pelan dahi Zita, "kalo gue jadi mantan lo, berarti kita putus astagaaaa!"

"PUTUS?! GAK! GAK MAU! AKU GAK MAU!" Teriak Zita histeris.

Wikan menepuk jidatnya, "BODOAMAAAAT!!"

Wikan langsung lari meninggalkan Zita yang histeris. Ia mengelus dadanya, harus ekstra sabar menghadapi pacar yang kelewat polos.

***********************

"Aduh, capek juga ya." keluh Zita.

Wikan mengernyit heran, "Perasaan lo lari baru sekali putaran taman, gue yang udah lari sepuluh putaran aja biasa."

"Sekali putaran! Enak aja!" Elak Zita.

"Lah emang berapa?"

"Dua putaran dong!!!"

"Yaelah gue kira...aish terserah lo dah!" Pasrah Wikan.

Saat mereka sedang duduk berdua menikmati semilir angin pagi, mata keduanya tak sengaja melihat Ravi.

Keringat dingin langsung membasahi pelipis Zita, "W...Wikan k...ita pulang aja yuk. Buruuu!!!"

Hmmm....
sepertinya Zita masih trauma dengan kejadian sebulan lalu.

Fyi, Ravi sudah dikeluarkan dari sekolah atas perbuatannya. Masih beruntung ia tak di penjara.

Wikan mengerti apa yang Zita rasakan, ia merangkul pacar chubby-nya.

"Santai, ada gue."

"I'm scared, he like a psycho." ucap Zita dengan suara menciut.

Wikan dengan santainya mengelus puncak kepala Zita. Ia sama sekali tidak takut.

Ravi yang sedang membeli roti-pun tak sengaja melihat pasangan romantis itu, ia segera menghampirinya.

"Hi, long time no see." tegur Ravi dengan senyum tipisnya.

Wikan hanya menampilkan senyum smirk-nya.

sedangkan Zita terbata menjawab Ravi, "H..Hai."

Ravi ikut duduk di sebelah mereka, ia menghela napasnya.

"Kebetulan ketemu disini, gue mau minta maaf atas kejadian waktu itu. Setelah gue dikeluarin dari sekolah, gue langsung kontrol ke psikolog. Gue bener-bener minta maaf." lirih Ravi.

Wikan sebenarnya sudah tahu jika ada yang tidak beres dengan Ravi, termasuk masalah 'kesehatannya'.

Zita mengangguk, "Gakpapa Ravi, udah berlalu juga. Harus buka lembaran baru mulai sekarang."

Ravi tersenyum menatap Zita, "Selalu bahagia ya, cantik."

Wikan mendelik, "Lo mau minta maaf atau mau ngajak gelut lagi?"

Ravi tertawa renyah, "Santai bro! Hahaha. Jagain yaa bidadari gue!" setelah itu, Ravi berlari cepat menghindari amukan Wikan.

Zita tertawa, "Ututututu cemburu yaaa,"

Wikan menoleh, "Yaiyalah, pacar gue enak aja digenitin!"

Zita tersenyum malu, iapun berdiri dan menyodorkan tangannya. Meminta Wikan untuk bangun juga.

"Yok beli eskrim! S-E-T-O-K-O!" seru Zita semangat 45.

Wikan mendesis malas, "Iya deh..." pasrah.

Mereka berdua berjalan bersama dengan tautan jemari yang enggan lepas.

Sesekali Wikan menjahili gadisnya dan dibalas dengan rengekan kesal.

Siapapun yang melihatnya, akan iri. Seperti seorang cewek yang melihat dari kejauhan, Bianca kesal sekali.

"My baby honey, kenapa kamu selingkuh.... hiks."

--------------------------------------------------

long time no see.

ubby minta maaf banget😭
pasti kalian sebel banget ya sama ubby yang gantungin cerita selama ini hikd. maaf 😭🙏

FIRST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang