13

1.9K 157 1
                                    

ASIK UBBY UPDATE DUA CHAPTER SEKALIGUS. UBBY SEMPETIN NULIS FIRST DI TENGAH TUGAS SEKOLAH YANG MENUMPUK.

SO, KOMENTAR DAN VOTENYA YA JANGAN LUPA :)

ADA YANG KANGEN UBBY GAKKKKK??? KEBANGETAN KALO ENGGAK :( *plak *dasar jones

-
-
-
-
Happy reading gaesss:*:*

"Kalau nanti malem bisa gak?"

"Bisa apa?"

"Jalan sama gue."

Uhuk! Uhuk!

Jika kalian pikir yang tersedak Zita, kalian salah. Karena yang tersedak bakso adalah Wikan.

Bukannya menjawab ucapan Ravi, Zita malah panik dengan Wikan yang tersedak. Ia langsung menyodorkan segelas air putih pada Wikan.

"Ya ampun, pelan-pelan Wikan kalo makan tuh. Baksonya kegedean ya makanya kamu keselek begitu. Besok aku nyuruh si amang ngecilin baksonya deh," cerocos Zita seraya mengelus punggung lebar Wikan.

"Jangan dong Zi, kalo dikecilin kagak kenyang gue." celetuk Dafa.

Zita mengabaikan ucapan Dafa.

"Kamu udah gakpapah?" tanya Zita.

Wikan menahan senyumnya, Zita mengabaikan ucapan Ravi juga Dafa karena dirinya. Kentara sekali wajah Zita yang khawatir.

"Gakpapah kok." ucap Wikan.

"Hhh..syukurlah."

"Zita, jadi gimana?"

"Jadi apa?"

"Mau gak jalan sama gue?"

UHUK! UHUK!

Wikan kembali terbatuk, dan lagi-lagi fokus Zita teralihkan.

"Noh katanya gakpapah, ini minum lagi." ucap Zita lalu menyodorkan kembali segelas airnya.

Ravi menggeram kesal, ia merasa diabaikan melulu. Ia pun menarik tangan Zita.

"Ish apaan sih narik-narik?!" kesal Zita karena pergelangan tangannya dicengkram kuat oleh Ravi.

"Kita perlu ngomong berdua, karena disini banyak setan." ujar Ravi.

"Yaudah gak usah pake narik-narik!"

"Oke oke, ayo!"

"Setan kok ngomong setan ahahaha," ucap Dafa.

Ravi mengabaikan Dafa dan yang lainnya, ia dan Zita berjalan keluar kantin.

Wikan melanjutkan makannya yang tertunda, ia biasa saja karena ia yakin Zita akan menolak ajakan Ravi.

*****

Bel istirahat telah usai pun terdengar nyaring, semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Begitupun dengan Zita.

"Udah gak ada yang mau dibicarakan lagi kan? Kalo gak ada Zita mau ke kelas." ucap Zita.

"Gak ada sih, ya udah jam 7 malem gue jemput."

Zita mengacungkan jempolnya lalu berlalu meninggalkan Ravi.

Ravi tersenyum miring, "Masuk ke perangkap!" gumamnya.

Di kelas...,

"Wikan!" panggil Zita.

Wikan hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Nanti malem jam 7 aku pergi sama Ravi,"

Wikan terkejut mendengarnya, ternyata dugaannya salah. Tapi sedetik kemudian ia mengubah raut wajahnya menjadi biasa saja seakan tak terjadi apa-apa.

FIRST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang