fine

178 18 0
                                    

Huening bingung dengan tingkah Nara semenjak mereka bertemu lagi, gadis itu menjadi pendiam. Huening hanya menatap bus yang sudah pergi itu.

Pria itu kembali ke apartemen dengan berjalan kaki, saat kembali dia disambut dengan teriakkan kekalahan dari Soobin

“Ya Beomgyu kau curang! Aku minta ulang”

“Aniyoo, kau harus traktir. Kau sudah kalah jadi terima itu”

“Aku pulang” ucap Huening

“Bukankah kau baru keluar? Kenapa sudah kembali?” tanya Beomgyu

“Aku ingin istirahat saja”ucap Huening, saat berjalan menuju kamar dia melihat Taehyun yang sedang menelpon seseorang

“Taehyun-ahh, siapa itu?” tanya Huening dengan senyum meledek

“Sampai nanti” ucap Taehyun dan mematikan telfonnya

“Bukankah kau baru saja keluar? Kenapa cepat sekali pulangnya” tanya Taehyun

“Tadi aku bertemu Nara, sepertinya dia banyak pikiran. Dijalan tadi pandangan dia kosong dan hampir ingin menabrak tong sampah”

“Apa kau bertanya dia kenapa?” tanya Taehyun

“Dia hanya menjawab jika dia baik-baik saja, Taehyun bisa kau membantuku?” ucap Huening

“Mwoya?”

“Aku ingin Nara tersenyum selama di sini. Aku ingin membuat surprise untuknya”

“Ajak saja ketempat bermain atau kau bisa ke tempat yang dihiasi molang. Kalian berdua suka bukan?” saran Taehyun

“Ide bagus, aku akan keluar sekarang dan menyewa tempat itu” ucap Huening dan keluar dari kamar Taehyung

“Aku lupa, gomawo Taehyun” ucap Huening saat kembali ke kamar Taehyun, dan berjalan kembali keluar

“Kau mau kemana?” tanya Yeonjun

“Aku ingin keluar”

“Lagi? Baiklah hati-hati” ucap Yeonjun, dan Huening mengangguk

Dia keluar apartemen, mencari cafe bernuansa molang menggunakan mobil. Setelah mencari hampir satu jam dia menemukan kafe bertema molang

“Annyeonghaseyo”

“Annyeong” ucap Huening

“Ada yang bisa dibantu?”

“Saya ingin memesan untuk besok apa bisa?”

“Untuk acara apa?”

“Hanya kejutan kecil untuk teman perempuan spesial saya” ucap Heuning dengan tersenyum

“Baiklah, anda akan memesannya jam berapa?”

*******
“Yeoboseyo?” ucap Nara saat menjawab telpon, dia bangun dari tidur karna seseorang menelponnya

“Apa kau baru bangun tidur?”

“O.. Huening? Yaa bisakah kita bertelfon besok saja? Aku benar-benar ingin istirahat saat ini”

“Jamkkaman, besok aku tunggu di halte tadi ya? Datanglah dengan bus, aku akan menunggunya disana”

“Ne arraseo, jalja Huening” ucap Nara dan mematikan telfonnya dia kembali tertidur

Disisi lain Huening tersenyum senang, besok Nara akan kembali seperti biasa senyum yang dia lihat pertama kali saat bertemu dihalte.

Huening kembali ke apartemen dengan suasana hati yang senang

“Aku pulangg” ucap Huening

“Apa yang kau lakukan sampai jam segini baru pulang?” tanya Yeonjun

“Hanya berkeliling saja”

“Mandilah, lalu kita makan bersama” ucap Yeonjun dan diangguki oleh Huening

Didapur Soobin sedang memasak, dan Beomgyu membantunya. Huening tersenyum ini seperti awal mereka dulu memutuskan untuk tinggal bersama

“Yaa, Huening cepatlah. Makanannya nanti keburu dingin” ucap Soobin

“Ye, aku datang” ucap Huening dari kamarnya

“Besok aku ingin memakai mobil lagi, tidak akan ada yang memakainya bukan?” tanya Huening, semua menatapnya bingung

“Apa kau ingin pergi lagi? Apa hari ini tidak cukup?” tanya Beomgyu

“Ada sesuatu yang harus kulakukan bersama Nara”

“Aigoo, apa kau memiliki hubungan khusus dengannya?” tanya Soobin

“Aniyo, Nara hanya yeoja chingu” ucap Huening

“Benarkah? Kau tidak berbohong?” tanya Yeonjun dan diangguki oleh Huening

*******
Pagi ini Nara sudah bersiap dengan menggunakan hoodie oversize dan celana jeans model pensil, tidak lupa rambutnya dikuncir kuda dan menggunakan kacamata miliknya, ditambah dengan slingbag dia sudah siap menuju halte yang dimaksud Huening semalam

Nara tidak ingin memikirkan gadis itu lagi, dia tidak ingin seperti kemarin menurutnya sikap kemarin bukanlah Nara jadi dia memutuskan untuk tidak memgungkitnya lagi

Bus sampai di halte taman, Nara melihat Huening yang sudah menunggu. Mereka berdua saling menyapa dengan senyum

“Kau sudah baikkan?” tanya Huening, dan Nara mengangguk

“Baiklah, ayo kita pergi. Sebelum itu kau diam disini aku ingin memgambil sesuatu”

“Arra, jangan lama” ucap Nara

Huening dengan cepat berlari menuju mobil yang dia parkir tidak jauh dari halte, dan membawanya menuju halte tempat Nara menunggu

“Nara, ayo masuk” ucap Huening dan Nara masuk kedalam mobil

“Kita mau kemana?” tanya Nara, Huening tersenyum dan memberikan penutup mata kepada Nara

“Tutup matamu dengan ini” ucap Huening

“Untuk apa?” tanya Nara, dia masih tidak menerima penutup mata dari Huening.

Huening menghela nafas, dan mendekat kearah Nara sedangkan gadis itu terkejut karena Huening mendekat kearahnya. Huening menutup mata Nara, karna gadis itu sama sekali tidak berniat menutup matanya sendiri

Sadar karna terlalu dekat dengan Nara, Huening menjauhkan badannya dari Nara dan mulai berjalan menuju kafe yang sudah dipesan kemarin

Dimobil Nara dan Huening diselimuti suasana canggung karna kejadian tadi, Huening yang fokus dengan jalan dan Nara yang terdiam kaku

“Aku hanya menyuruhmu menutup matamu, bicaralah ini terlalu sunyi”ucap Huening

“Sudah jalan saja, a-aku”

“Baiklah, kau diam saja” ucap Huening




Para Abang Tan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang