“Aku mau donat bayinya, satu saja!”
“Ania, aku tidak akan membaginya. Tinggal sedikit Nara-ahh” ucap Jeykey dengan menyembunyikan box donatnya
“Bayiiiiii, bang jinnn. Bang jeykey tidak mau berbagi!!” adu Nara
“Terus saja kau mengadu! Aku tetap tidak akan memberinya” ucap Jeykey
“Yaa yaa yaa! Stop! Stop!” ucap Jhope “Sudahh besok beli lagi saja, Nara kau siapkan untuk besok. Sekolahmu akan dimulai” lanjut Jhope
“Tuh! Dengerin bang hobi! Bye anak kecil. Selamat sekolah!! Bertemu dengan matematika!!! Wleeeee” ledek Jeykey kemudian berlari menuju kamarnya
“BANG JEYKEYYYYY!!” teriak Nara
“NARA JANGAN BERTERIAK!” ucap semua para abangnya kecuali Hobi dan Jeykey
******
“Ini handphone untukmu” ucap Bang Jin yang tiba-tiba dikamar Nara“Untuk apa? Aku sudah mempunyai ponsel bahkan masih bagus” ucap Nara sambil menunjukkan ponselnya kepada bang Jin
Jin menaruh ponsel yang ia berikan kepada Nara di meja rias milik adiknya itu.
“Dengarkan abang baik-baik. Jika kau menggunakan ponsel ini, jika nanti hilang pasti akan berbahaya. Dan jika ada yang mengetahui Nara sebagai adik kami”
“Abang, bukannya tidak mau mengakui. Tapi abang hanya ingin melindungi Nara, terlebih nanti kau tinggal sendiri di negara ini tanpa kami. Kamu boleh menggunakan ponsel ini saat dirumah tanpa temanmu” jelas Bang Jin tanpa diprediksi Nara menangis
Bang Jin yang terkejut kemudian menenangkannya dengan memeluk Nara, Namjoon yang sedang ingin ke kamar Jhope mendengar suara tangisan dari kamar Nara kemudian mengeceknya
“Yaa, Nara. Kau mengapa menangis? Bang Jin, ada apa dengan Nara?” tanya Namjoon
“Aku juga tidak terlalu paham, mengapa Nara menangis. Yang pasti aku hanya bilang jika aku tak ingin Nara kenapa-napa, dan ingin menyembunyikan identitasnya”
“Sudahlahh, besok kau akan bersekolah jangan menangis, kami akan tetap disini sepuluh hari lagi”
Nara menghentikan tangisannya tapi masih dalam pelukan bang jin, Namjoon keluar dari kamar Nara karena dia tak tahan dengan suasananya.
Nara yang berada dipelukan bang jin tertidur, dia terlalu lelah karena sejak pagi sudah memasak, kemudian pergi dan menyelesaikan pertengkaran kedua abangnya, ditambah dia kembali bertengkar dengan Jeykey dan kini dia menangis
Bang Jin memindahkan Nara kekasurnya dengan perlahan, dan menaruh Nara dengan nyaman, dia keluar dari kamar Nara dan turun menuju ruang tv
“Jeykeyy, yaa jeykeyyy!” panggil jin
“Aishh, setelah menghabiskan donat bayinya dikamar. Dia memilih tidur diruang tv” ucap Jin saat melihat Jeykey dengan antengnya tertidur di sofa
“Jhopeee, dimana kau” tanya bang jin
“Nee, waeyo? Aku didapurr!” jawab jhope sedikit teriak
Jin berjalan menuju dapur, dan mendapati Jhope sedang memotong buah melon untuk dicemil
“Kau ingat peralatan sekolah apa saja?” tanya Jin
“Haa?? Peralatan sekolah?? Kau ingin membelinya?” tanya Jhope
“Aku ingin menyiapkannya untuk Nara, tapi aku lupa apa saja peralatan sekolah itu kecuali pulpen, pensil, penghapus dan buku tulis” ucap Bang Jin
“Yaa, bang jin. Kau ingin melucu? Apa yang kau sebutkan tadi sudah termasuk peralatan sekolah umum”
“Hee? Benarkah? Hanya itu saja?” tanya Jin tak percaya
“Tanyakan pada Jeykey saja, mungkin dia masih ingat” ucap Hobi sambil memakan satu buah melon yang sudah di potong kecil-kecil
“Tapi dia sedang tidur”
“Yasudah nanti saja kau tanyakan bang. Kau mau?” ucap Jhope sambil menawarkan melon, Jin mengambilnya dan memakannya
******
“Ini jadwal tour kita, dan ini jadwal untuk Nara” ucap Suga“Kenapa kau memberi Nara jadwal?” tanya bang jin
“Baca dulu baru abang bertanya”
Mereka berenam membaca jadwal tour secara bersamaan dan membaca jadwal Nara bergantian karena Suga hanya mengeprint sekali untuk jadwal Nara
“Ahh benar-benar padat awal tour kita nanti” ucap Jhope
“Setidaknya ada waktu untuk istirahat selama tiga hari di seoul nanti” ucap Jeykey dengan senyum kelincinya
“Kenapa kau tersenyum jeykey? Yaa apa kau ingin menemui Lisa nee???” goda Jimin
“Aniaa, jangan mengada-ngada bang nchim. Aku hanya ber.te.man. Tidak lebih”
“Aigoo kenapa kau sangat emosional sekali jika berhubungan Lisa?” goda Tae
“Yaa Jeykey! Jujurlah. Aku hanya ingin mengingatkan jika kau hanya bermain-main lebih baik tidak usah. Umurmu masih dini untuk itu” ucap Bang Jin
“Nee, aku benar-benar tidak ada apa-apa dengannya. Lagipula yang selalu mengajarkan juki menggombal siapa nee???”
“Bang Jin” ucap mereka berenam serempak
“Waeyo? Memanggil Worldwide Handsome??” ucap Jin dengan penuh percaya diri
“Yess, you is worldwide handsome in bts. But in the real world is V” ucap Nara yang sudah bangun
“Seterah Nara. Oh iya ini jadwalmu, ada kelonggaran waktu disana untukmu bermain saat mempunyai teman nanti” ucap Jin
“Woahh, JJINJJAYO?? aku diberi banyak waktu sekarang?? aaaaa gomawoo bang sugaa!!!” ucap Nara sambil melompat-lompat, karena tidak mungkin ia akan memeluk Suga yang selalu menolak untuk berpelukan
“Nee, itu berarti abang sudah beri kamu kepercayaan! Jangan dirusak nee. Ahjussi dan Ahjumma akan membantu kami mengawasimu saat nanti kami tour”
“Neee, ready captains!! Nara akan menjaga kepercayaan kalian” ucap Nara dengan tingkah lucunya
Semuanya tertawa melihat tingkah Nara, sesaat setelah Nara kembali ke kamarnya mereka kembali serius dengan rapat yang dipimpin Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Abang Tan ✓
FanfictionCerita ini mengandung unsur halu bagi para ARMY!! Gimana jadinya kalau kamu menjadi adik dari para lelaki yang akan menjadi legenda dunia? Yap! Nara adalah adik perempuan satu-satunya dari para bangtan dia ditinggal di indonesia dikarenakan suatu...