Harapan

192 20 0
                                    

Semua orang masih menunggu dikamar rawat Taehyun, Shana sudah tenang dan duduk didekat kasur berjaga-jaga jika Taehyun bangun

Atmosfir berbeda dirasa Nara dan Huening. Meskipun pria itu kecewa kepada Taehyun tetap saja dia yang selalu menemani Huening saat sulit, berbeda dengan Nara yang sangat canggung dengan keadaan ini

Jari-jemari Taehyun bergerak, Shana dengan cepat merespon. Dengan segera dia memencet tombol yang menghubung ke ruangan dokter

“Taehyun? Kau bisa mendengarku? Jika iya respon sebisamu?” tanya Shana, Taehyun merespon dengan menggerakkan jemarinya ke arah Shana

Semuanya tersenyum lega, saat dokter menyatakan jika kondisi Taehyun baik-baik saja. Meskipun dia harus dijahit karna luka robek itu.

“Hue ning ka-u da-tang?”tanya Taehyun sambil tersenyum, efek bius belum sepenuhnya menghilang

“Ne, istirahatlah dengan cukup jangan terlalu memaksakan untuk mengajar. Aku harus pulang karna tidak ada yang menjaga rumah” ucap Huening dan dia pamit pada semua orang dikamar

“Taehyun, aku senang kau bangun. Tapi ini sudah malam aku harus pulang Ahjumma dan Ahjussi sudah menanyakan diriku” ucap Nara, kemudian dia keluar dari kamar rawat Taehyun setelah berpamitan

Nara berharap jika dia bisa berbaikan dengan Huening, setidaknya pria itu membuka blokir nomor ponselnya

“Huening” panggil Nara, Huening berhenti sejenak lalu melanjutkan jalannya

Nara mengejarnya berusaha menggapai tangan Huening dan berbicara dengannya

“Huening, aku mohon berhenti” ucap Nara dan Huening berhenti, menunggu gadis itu berdiri dihadapannya

“Kau kenapa menjadi jauh denganku? Seakan kau lupa jika aku bukan kuncimu lagi? Bicaralah Huening?” ucap Nara, Huening menatap Nara datar dan tajam. Dia menghela nafasnya

“Nara, dengarkanlah. Jangan berbicara denganku lagi sementara waktu, jangan sampai aku berperilaku kasar. Menjauhlah dariku sekarang bukankah kau sekarang sudah menjadi milik orang lain?” tanya Huening dan tersenyum miring.

“Maksudmu apa Huening? Milik seseorang? Apa yang kau katakan?” tanya Nara dengan wajah bingung

“Tidak perlu ku perjelas bukan? Sudah pergilah dari hadapanku” ucap Huening dan meninggalkan Nara sendiri dikoridor rumah sakit

Nara terdiam, memikirkan kalimat Huening. Lalu dia melanjutkan jalannya ke parkiran mobil dan pulang kerumahnya

Nara kembali dengan wajah bingungnya, Ahjumma menghampirinya dan memberikan ponsel lamanya.

“Ada apa Ahjumma?” tanya Nara yang bingung

“Tuan Muda Hoseok menelfon Nona. Tadi Ahjumma sudah menyampaikan jika Nona sedang menjenguk temannya” jelas Ahjumma, Nara mengangguk dan berterima kasih

Dia berjalan menuju kamarnya dan mulai menghubungi abangnya, Bisa saja dia menelponnya dikamar abangnya itu tapi tidak. Dia hanya akan memberantakan kamar abangnya dan pastinya Jhope akan mengomel

“Yeobseyo?”

Aishh kau sekarang mulai sibuk ya Naraya?”

“Ye, hmm abang bagaimana kabar kalian. Dan bukankah tadi kita baru saja bervidio call bersama bang njoon?”

“Kami baik-baik saja Naraya, yaa! Apakah abang tidak boleh menghubungimu lagi?”

Para Abang Tan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang