Buku

284 21 0
                                    

Keesokkannya Nara sudah bersiap untuk sekolah, dia berjalan menuju meja makan yang sudah ada roti dan selai berbagai rasa. Tidak lupa dengan kotak bekal yang selalu ia bawa saat ke sekolah

“Hmm Ahjumma, apa Lisa belum bangun?” tanya Nara

“Belum nona, apa Ahjumma harus membangunkannya sekarang?” ucap Ahjumma, Nara menggeleng

“Tidak perlu Ahjumma, biar aku saja. Ahjumma lanjutkan saja pekerjaannya” ucap Nara lalu menaruh tas di bangku kemudian berjalan menuju kamar Jeykey dimana Lisa tertidur

“Lisaa, kau sudah bangun? Allisa?? Jika sudah bangun jawab ucapanku, Kim Allisa bangun!” panggil Nara, tapi tidak ada jawaban dari Lisa. Akhirnya dia merasakan apa yang dirasakan oleh Bang Hobi saat membangunkannya

Nara membuka pintu kamar yang ternyata tidak terkunci, dia melihat Lisa yang tertidur pulas dan tenang disana

Nara masuk kedalam kamar dan berjalan mendekat ke arah Lisa, duduk di pinggir kasur lalu membangunkannya

“Lisa? Lisaa bangun. Aku ingin berangkat sekolah”

“Hmm jam berapa ini?” ucap Lisa lalu meraba ponsel nya, dia terkejut karena ini masih sangat pagi

“Kau berangkat sepagi ini??!” ucap Lisa yang sudah sadar sepenuhnya

“Ne, jika kau ingin melanjutkan tidur tidak apa. Aku akan kembali siang nanti, aku membangunkanmu hanya untuk pamit saja” ucap Nara

“Aku akan tidur lagi setelah kau berangkat sekolah, kau menggunakan mobil kesana? Apa jalan kaki?” tanya Lisa

“Aku berjalan kaki, ya sudah jika kau tidak ingin tidur lagi mari sarapan bersama” ucap Nara lalu keluar dari kamar, Lisa mengikuti Nara menuju meja makan

“Igi boya? Seokjin oppa ehh maksudku Bang Seokjin masih tidak membolehkanmu untuk jajan dikantin?” ledek Lisa

“Ne, waeyo? Kau ingin meledekku sama seperti di seoul?” ucap Nara, Lisa tertawa lalu menggelengkan kepala. Mereka berdua memakan roti bersama sampai habis

“Jangan lupa baca buku yang ada dilaci bang Jeykey, aku tunggu reaksimu nanti siang” ucap Nara lalu berjalan keluar menuju sekolah

Lisa kembali kedalam kamar Jeykey, sepertinya parfum yang dipakai Jeykey saat disini masih menempel, Lisa ragu untuk membuka laci yang berada dihadapannya sekarang. Apa dia harus membukanya atau tidak?

“Aku harus apa? Maaf Jeykey aku melebihi batas” ucap Lisa kemudian membuka satu persatu laci dan tepat diurutan ketiga atau terakhir dia menemukan sebuah buku bersampul hitam

“Tulisan yang rapih jeong gugie” monolog Lisa

Lisa berjalan menuju meja kerja Jeykey yang terdapat bangku disana, dia mulai membuka halaman pertama yang ternyata diisi oleh Jeykey dengan gambar hingga lembar ketujuh

Apa aku harus menulis tanggal untuk menulis diary ini? Hmm sepertinya tidak

Surat darimu membuatku jantungku berlari-lari, apa aku salah mendeskripsikannya lisa?

Aku harap kau tidak akan membaca ini, jika kau membacanya pasti ulah salah satu anggota keluargaku. Hey apa harus aku bawa saja buku ini?

Para Abang Tan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang