궨차나 (Gwenchana)

208 18 0
                                    

Nara dan kedua temannya datang ke rumah sakit untuk menjenguk Taehyun setelah mereka menyelesaikan ujiannya, sedangkan Beomgyu dan Huening entah kemana saat selesai ujian

“Annyeonghaseyo” ucap Nara formal

Didalam kamar hanya ada Soobin dan Taehyun, Shana memberikan buah untuk Taehyun dan berbincang-bincang dengannya. Sedangkan Yula dia membuka artikel-artikel diponselnya

“Kak Soobin, Kak Yeonjun dimana?” tanya Nara, Soobin melirik sebentar ke arah Taehyun dia sibuk berbincang dengan Shana

“Yeonjun Hyung, dia sedang mencari makanan dan membayar administrasi”

“Hmm, Soobin-ssi jika boleh aku ingin membantu membayarkan administrasinya” ucap Nara lalu menunduk

“Tidak perlu Nara, tabungan kami masih cukup untuk ini dan untuk nanti kami pulang ke korea dan kembali ke indonesia” ucap Soobin

“Tentang itu, kata abangku jika aku mendapat nilai yang bagus aku bisa menonton konser di Japan. Jadi aku tidak tau bisa atau tidaknya berangkat bersama kalian nanti” jelas Nara

“Baiklah, aku maklumi mungkin saat kembali kita bisa bertemu lagi dibandara?”

“Ne, Mianhada aku tidak bisa menepati janji itu” ucap Nara, dan Soobin menggeleng menandakan tidak apa-apa

*******
“Taehyun, kau baik-baik saja?” tanya Shana

“Iya aku baik-baik saja. Besok aku sudah boleh pulang” ucap Taehyun lalu tersenyum

“Sungguh? Secepat ini?”

“Iya Shana, kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Fokus saja pada ujianmu” ucap Taehyun

“Baiklah Taehyun”

“Aku kembali, siapa yang lapar?” ucap Yeonjun yang baru datang

“Hyung, berikan saja pada mereka. Aku makan buah saja” ucap Taehyun

“Lagi-lagi kau tidak makan makanan dari rumah sakit” ucap Yeonjun lalu menghela nafasnya

“Tidak enak, hambar” balas Taehyun

“Lakukan saja apa yang mau kau lakukan. Dan Kedua anak itu diman Beomgyu dan Huening. Yula kau tau?”tanya Yeonjun

“Ha? Ada apa?” tanya Yula yang terkwjut karena sedari tadi dia fokus membaca artikel

“Kau melihat Beomgyu dan Huening?” tanya Yeonjun lagi

“Tidak, setelah ujian tadi kami bertiga tidak melihat mereka. Bahkan saat kami sampai diparkiran kendaraan kalian tidak ada” jelas Yula

“Kemana dua anak itu” ucap Yeonjun frustasi

“Shana, bagaimana ujiannya tadi?” tanya Yeonjun

“Lancar, aku bisa menjawabnya” ucap Shana lalu tersenyum senang

“Bagaimana dengan Nara dan Yula”

“Ada beberapa soal yang sedikit lupa caranya, tapi bisa ku kerjakan” ucap Yula

“Lancar Kak, semuanya bisa ku jawab” ucap Nara, Yeonjun mengangguk mendengarnya

Yeonjun melihat Soobin yang sibuk dengan ponselnya, dan melirik apa yang membuatnya sibuk.

“Jangan mengganggunya Soobin, atau sahabatnya akan menghabisimu” ucap Yeonjun tiba-tiba

“Aish Hyung, buat aku kaget saja. Ani ini hanya perbincangan kecil” ucap Soobin

“Maaf semuanya, aku harus pulang terlebih dulu” ucap Nara tiba-tiba

“Tiba-tiba? Kau naik apa Nara. Bukankah tadi kau menumpang kami?” tanya Yula

“Aku akan naik bus saja. Gwenchana Yula” ucap Nara

“Baiklah, jangan sampai salah memilih bus Nara” ucap Shana dan diangguki oleh Yula

“Ne, Taehyun aku pamit sehat selalu. Kak Yeonjun, Kak Soobin aku pamit” ucap Nara dan keluar dari kamar rawat Taehyun

Nara berjalan menuju halte bus dia sudah men-searchingnya di internet, dia harus naik bus nomor berapa.

Bus yang akan dia naiki akhirnya datang setelah 10 menit menunggu, dia mendahului orang yang turun, dan ternyata ada Beomgyu disana tapi karna waktu dia langsung naik tanpa menyapa Beomgyu yang turun dari bus

Nara mencari bangku kosong, dan mendapatkannya disamping laki-laki yang menutupi wajahnya

Nara mendengarkan lagu menggunakan earbuds miliknya, dan menscrool sosial media.

Dia mengklik aplikasi weverse dan melihat interaksi abangnya dengan penggemar. Dia membaca beberapa komentar abangnya itu.

“Aku kira dia hanya akan romantis denganku tapi ternyata dengan penggemar dia seperti itu” setelah Nara berkata seperti itu, pria disampingnya itu melepaskan jaket yang menutupi wajahnya dan melirik Nara yang sedang tersenyum membaca komentar-komentar yang lucu itu

“Nara?” panggil pria itu, dan Nara meliriknya

“Kamjjagiya, Hue-ning!” ucap Nara sedikit kencang

“Sttt, kau sedang di bus jangan membuatku malu” ucap Huening dengan menaruh telunjuknya di bibirnya mengisyaratkan diam

“Mianhae” ucap Nara, Huening menunggu ucapan selanjutnya dari Nara

“Mianhae, aku tidak tau salahku. Hanya saja aku bingung kenapa kau berubah, apa kau salah paham? Tapi tentang apa? Mianhae jika aku salah. Atau kau sudah menemukan kunci gembokmu yang baru ne?” lanjut Nara

Huening tidak menjawabnya, dan dia bersiap untuk turun. “Kau tidak ikut turun?” tanya Huening. Nara melihat sekitar ternyata ini dekat dengan daerah rumahnya. Nara akhirnya bangun dan bersiap turun

Mereka berdua akhirnya turun dari halte dan berjalan bersama mengarah ke rumah Nara.

“Tentang tadi, maaf aku kemarin terlalu kasar kepadamu. Aku kira saat itu kau menerima Beomgyu dan ingin melupakan bahwa aku adalah gembokmu” ucap Huening tiba-tiba. Nara berhenti berjalan, apa Huening akan bersikap seperti kemarin sebelum kesalah pahaman ini muncul? Pikir Nara

“Nara, kau akan tetap menjadi kunciku. Dan aku akan tetap menjadi gembokmu” lanjut Huening, dan menghadap kebelakang. Tangannya terulur pada Nara

“Ja-jadi maksudmu? Kau akan kembali seperti semula bukan?” tanya Nara, dan Huening mengangguk. Nara menerima uluran tangan Huening

Mereka berdua berjalan berpegangan tangan, sampai depan rumah Nara. Huening masuk kedalam rumah Nara dan bertemu dengan Ahjussi

“Annyeonghaseyo Ahjussi” ucap Huening dan membungkukkan badannya, kemudian dibalas oleh Ahjussi

Huening masuk kedalam ruang tamu, dan dia melihat molang. Boneka yang ia dapat ditaman bermain saat itu. Nara berjalan menuju ruang tamu dan memberikan minum untuk Huening tidak lupa makanan ringan untuknya

Nara duduk berhadapan dengan Huening kemudian memeluk boneka molang tersebut didepan Huening, membuat pria itu salah tingkah

“Na-Ra kau mendapatkan boneka itu darimana?” tanya Huening menahan salah tingkahnya

“Beomgyu bilang dia mendapatkan ini dari seseorang, tapi dia tidak menyebutkan namanya. Karena aku sangat suka molang jadi aku memintanya” jelas Nara sambil memeluk erat molang itu

“Kau kenapa Huening? Apa kau takut dengan molang?” tanya Nara bingung, Huening menggeleng dengan wajah canggung nya

“Ani, aku harus pergi. Terima kasih atas makanan dan minumannya Nara” ucap Huening dan berdiri dari sofa. Nara ikut dibelakangnya sambil membawa molang

“Bye-Bye Huening” ucap Nara dengan nada suara molang. Huening hanya tersenyum canggung dan berjalan keluar rumah Nara.

Saat sudah berjalan sedikit jauh, dia melihat sekitar dan bersorak senang. Setelah itu dia pulang ke rumah menggunakan bus. Senyumnya kembali seperti awal dia menjadikan Nara sebagai kuncinya

Para Abang Tan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang