Pagi ini Nara terbangun karena suara alarm yang berada dikamar Jeykey, dia berjalan menuju lantai dua untuk membersihkan tubuhnya.
Rasanya sedikit aneh sekarang, seharusnya dia sudah terbiasa saat mereka syuting diluar negri tapi kali ini sangat berbeda.
Nara membuka ponsel lamanya, dan melihat notifikasi dari para abangnya. Seperti membangunkannya, dan menanyakan bagaimana matanya dan itu pasti Jeykey, dia menggoda Nara
“Pagi Ahjumma, Aku berangkat sekolah dulu” pamit Nara
Dia sedikit bimbang akan membawa ponsel yang mana, akhirnya dia memilih ponsel barunya agar aman dan memberikan ponsel lamanya pada Ahjumma
******
Sesampainya disekolah, Nara memakai kacamatanya untuk menutupi matanya yang bengkak.“NARAAA” seperti biasa sambutan pagi saat dia memasuki kelas. Pastinya Yula yang berteriak
“Woahh, kau memakai kacamata? Apa matamu minus?” tanya Yula
“Tidak, aku hanya memakainya saja untuk menutupi mataku yang bengkak” ucap Nara
“Bengkak? Bagaimana bisa?” tanya Shana yang terkejut
“Kemarin keluargaku sudah kembali ke Seoul. Dan aku menangis hingga tertidur”
“Benarkah? Padahal aku ingin berkenalan dengan keluargamu. Tapi yasudah tidak apa mungkin nanti bisa bertemu lagi” ucap Yula
Bel masuk berbunyi dan mereka kembali pada kegiatan belajarnya.
“Baiklah, karena sedikit lagi akan ujian. Dan untuk mengisi nilai di rapot saya berikan tugas untuk kerja kelompok, karena disini lebih banyak siswa perempuan. Setiap kelompok harus 3 perempuan dan 2 laki-laki”
“Huening, kamu saya sarankan untuk sekelompok dengan Shana. Nilai mu benar-benar buruk disaya”
“Ma'am. Aku menolaknya” ucap Shana dengan berdiri dari mejanya
“Duduk Shana! Untuk kelompok yang lain bebas memilih, kecuali Shana dan Huening tetap harus satu kelompok. Jika tidak saya tidak akan memberikan nilai untuk kalian semua. Thankyou for attention. Saya akhiri”
Guru itupun keluar dari kelas, dan seisi kelas berteriak menyorakinya
“Yula aku tidak ingin sekelompok dengannya” ucap Shana
“Sudahlah Shana ini hanya untuk sekali. Coba saja dulu, mungkin dia bisa diajak kerja sama dalam hal ini” ucap Nara, sedangkan Yula menatap Nara terpercaya. Saat Nara memakai kacamata, aura yang dikeluarkan seperti Namjoon hadir.
“Yula, apa kau mendengarkanku?!” gertak Shana
“Ahh i-iyaa aku mendengarmu” ucap Yula gugup
“Kau kenapa?” tanya Shana
“Ah tidak, yasudah kita akan sekelompok bukan?” ucap Yula mengalihkan topik. Huening mendekat kearah mereka bertiga
“Kalau bukan karna nilai, Aku tidak ingin sekelompok dengan makhluk sepertimu” ucap Huening membuat Shana menahan emosi
“Huening, jaga bicaramu. Jangan membuat Shana marah” ucap Nara, dan Huening menatapnya tajam
“Tambahkan Beomgyu untuk kelompok ini”
“Huening apa kau sudah gila?” tanya Yula
“Aku masih waras, Beomgyu akan pindah sekolah dan kelasnya akan disini. Setelah istirahat ini dia akan masuk” ucap Huening lalu keluar dari kelas
“Awas kau Hueningggg!! Mau aku patahkan lehernya jika bisa” ucap Shana menahan emosi, ucapan Shana mengingatkan Nara kepada abangnya. Suga dia sering kali mengatakan itu untuk membuat Nara menurut
“Sudahlah, jadi kita akan mengerjakan dimana? Lebih cepat lebih baik bukan?” tanya Nara
“Aku tidak tau, bagaimana ditaman itu Yula. Cocok bukan?” ucap Shana, Yula mengangguk. Mereka menenangkan Shana karna ulah Huening.
******
Apa yang dikatakan Huening benar adanya, Beomgyu masuk kedalam kelas ini dan menjadi murid baru disini.Tempat yang kosong hanya ada disamping Nara dan itu membuat Nara takut.
“Kau yang kemarin itu bukan? Maafkan Yeonjun. Dia memang seperti itu” ucap Beomgyu saat sudah duduk dibangkunya, Nara mengangguk lalu melanjutkan pelajarannya.
“Tuhan berikan kesabaran pada Shana, agar dia tidak mengamuk saat kerja kelompok nanti” doa Yula saat diparkiran
“Nara, bagaimana apa kau ingin pulang terlebih dahulu?” tanya Shana, dia mendiamkan Yula yang mulai bertingkah absurd
“Nee, aku ingin pulang dulu. Kalian bisa menjemputku nanti” ucap Nara, lalu berjalan menuju halte dan masuk kedalam mobil
******
Suasana berbeda sangat dirasakan Nara, rumah yang biasanya sangat berisik saat dia pulang dan membantunya untuk relaks dengan tingkah mereka kini tidakDia berjalan menuju kamarnya, ponsel lamanya sudah di taruh ahjumma saat ia memberikan ponselnya tadi pagi.
Nara mengganti bajunya, dengan pakaiannya yang oversize karena abangnya tidak memperbolehkan Nara memakai pakaian yang ketat.
Setelah itu dia mengabari Yula dan Shana untuk menjemputnya, dan beralih ke ponsel lamanya.
BangDek Jeykey🐰
Kau sudah bangun?naraaa, apa kau sudah sekolah?
matamu bagaimana? 😂
yaaa naraaaa
dongsaeng kuu, kau tau? akhirnya aku bertemu dengan lisa
kau pasti membaca surat itu bukan?
kau tau jawaban lisa apa😭
yaaa jahat sekali dia, aku ingin marah tapi tidak bisa🙁
yaaaa naraaaaaa. Jawab pesanku
oh ne aku lupa, kau sedang sekolah😂
Nara hanya membaca pesan dari Bang Jeykey dan dia beralih ke grup keluarga yang sepi
Bangtan Family
Para abangku, kenapa kalian tidak mengabari? ^_^
Aku minta izin ne, kali ini aku sekelompok dengan dua orang laki-laki
Tapi ada Shana dan Yula juga, ottokke?
BangDek Jeykey🐰
Jahatnya kau, aku mengabarimu tapi tidak membalas nya😒Bang Suga🐱😑
Siapa kedua laki-laki itu? Apa tidak bisa perempuan semuanya!tanyakan pada guruny bang
@BangDek Jeykey🐰kau meledekku😝
Bang Njoon🐨
Boleh selagi jika itu dari gurumuArraseo, gomawoo. Semua setuju bukan?
Bang Hobi🐿️💜
Nee, jaga dirimu Nara. Malam nanti kita videocall!!Nee, arra.
Nara sebenarnya sedikit canggung untuk mengirim pesan kepada ketujuh abangnya. Tapi dia tidak ingin kehilangan ikatan keluarga karena sikapnya
“Nona, temannya sudah menjemput” ucap Ahjumma
“Nee, Nara akan keluar Ahjumma” ucap Nara dan keluar dari kamar
Nara berjalan yakin melewati pintu kamar abang-abangnya, dia yakin akan terbiasa tanpa kehadiran mereka dalam tatap muka
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Abang Tan ✓
FanfictionCerita ini mengandung unsur halu bagi para ARMY!! Gimana jadinya kalau kamu menjadi adik dari para lelaki yang akan menjadi legenda dunia? Yap! Nara adalah adik perempuan satu-satunya dari para bangtan dia ditinggal di indonesia dikarenakan suatu...