Cemburu?

310 26 0
                                    

Nara kembali ketempat dimana ia kemarin menangis selama satu jam disini, ternyata taman yang dimaksud oleh Shana adalah taman dimana saat Nara menikmati eskrim hanya berdua dengan Tae

“Nara, apa kau bisa menjadi photografer sebagai dokumentasi?” tanya Yula, Nara mengangguk dan menerima kamera dari tangan Yula.

“Shana, tersenyumlah ini tugas kelompok jadi kita harus kerja sama” ucap Nara, karena dia tau jika Shana sama sekali tidak menyukai Huening dan sekarang ada Beomgyu.

“Baiklah, kau bisa melakukannya bukan? Karena guru yang satu itu sangatlah detail dalam melihat film” tanya Shana dan diangguki oleh Nara

“Beomgyu, Huening carilah anak kecil dan minta izin pada orang tuanya” ucap Shana

“Shana apa kau yakin?” tanya Nara, Shana mengangguk “Sebaiknya kita ikuti mereka dan Nara aku minta tolong untuk mendokumentasikannya” ucap Shana

Kedua pria itu berjalan menyusuri taman mencari anak kecil untuk membantunya dalam kerja kelompok.

“Apa kau bisa santai NingNing?” tanya Beomgyu sambil merangkul Huening

“Aishh, dont call me NingNing in here! And shut up!” ucap Huening dan berjalan lebih dulu dari Beomgyu

“Anak itu, benar-benar harus diajari untuk berperilaku manis” Beomgyu akhirnya menemukan satu anak kecil yang sedang bermain bersama orang tuanya, dia meminta izin, tidak lupa Nara mengshoot nya dalam hal itu.

“Yula, jagalah anak kecil itu” ucap Beomgyu dan mencari Huening disekitar taman tersebut

“Yashh, jika disamping bukan anak kecil sudah berteriak sejak tadi. Tidak Beomgyu atau Huening sama saja membuat darah naik” dumel Yula

“Kakak tadi kata kakak laki-laki itu kalau aku nurut sama kakak mau dibeliin eskrim sama kakak itu” ucap anak kecil yang sedang berada disamping Yula

“Benarkah? Kau mau membantuku?” tanya Yula lalu anak kecil itu mengangguk

Yula membisikkan sesuatu pada anak kecil itu dan tertawa setelahnya.

******
Huening sudah mencari hampir keseluruhan taman tapi tidak ada yang menarik perhatiannya untuk diajak bicara

Nara melihat Huening susah untuk berinteraksi kepada anak kecil, dia menghampiri Huening tanpa ragu.

“Huening, boleh aku bicara sama kamu?” tanya Nara, dan Huening menatapnya seperti biasa

“Apa?”

“Bagaimana kau yang mendokumenter aku untuk mencari anak kecil? Sepertinya kamu kesusahan” ucap Nara, lalu Huening menadahkan tangannya meminta kamera

Nara dengan senang memberikan kamera itu dan berjalan bersampingan dengan Huening. Dia melihat anak kecil yang menangis dan menghampirinya

“Hai, kamu kenapa nangis? Habis jatuh?” tanya Nara

“A-akuu-uu ditinggal sama temen, me-mereka bilang mau ma-mai-in disini ta-tap-pi ga-ga adaa” ucap anak kecil itu sambil menangis sesegukkan

Nara menenangkannya, dan itu membuat Huening terpaku dengan sorot mata Nara untuk anak kecil itu

Beomgyu datang dan menepuk pelan bahu Huening lalu berjalan menuju Nara dan anak kecil itu

“Hai adik kecil, aku Beomgyu teman kakak ini. Mau ikut kakak gak? Nanti kamu dapet teman baru”

“Ka-kamu namanya kak bomgyo?”tanya anak kecil itu yang membuat nara gemas

“Beom-gyu” ucap Beomgyu dengan mendikte

“Bomgu” ucap anak kecil itu, dan karna itu membuat Nara tertawa

Beomgyu terlihat cemberut, sedangkan Huening menatap interaksi ketiga orang tersebut datar. Ada rasa tidak suka melihat interaksi itu

“BEOMGYUU, KAMU TAU GAK? CAPEK TAU JAGAIN ANAK ORANG. MINTA ESKRIM NIH” teriak Yula sedangkan Shana menutup telinga anak kecil itu

“Pakai uangmu dulu” ucap Beomgyu, dan itu membuat Yula mengomel seperti mengerap.

Nara menggelengkan kepala, dan menenangkan mereka

“Sudah-sudah, lebih baik aku menraktir kalian semua. Bagaimana Beomgyu? Semuanya?” ucap Nara

“Ide bagus” ucap Beomgyu dan merangkul Nara spontan. Nara yang diperlakukan seperti itu terkejut dan segera melepaskan rangkulan Beomgyu

Huening yang melihatnya tersenyum miring lalu kembali datar

******

“Akhirnya selesai juga tugas kelompoknya. Tinggal diedit terus presentasi” ucap Yula dan semuanya mengangguk

“Kak Nala dia siapa? Gak senyum dalitadi” ucap anak kecil yang tadi sempat meledek nama Beomgyu

“Dia memang seperti itu wajahnya, jadi kamu jangan heran” ucap Yula

“Dia namanya Kak Hue-Ning, coba deh kamu panggil dia Hyung smile” ucap Nara sambil tersenyum

“Hyung smile” ucap anak kecil itu, dan Huening menatapnya dengan datar. Lalu tersenyum tipis

“Kak Nala, kakaknya senyum” ucap anak kecil itu dan semuanya terkejut kecuali Beomgyu

“Huening coba senyum lagi, kalau gak senyum lagi. Hoax” ucap Yula heboh

Sedangkan Huening memutar bola matanya malas, “Sudah selesai bukan? Aku ingin pulang” ucap Huening lalu berdiri tapi ditahan oleh anak kecil itu

“Kak Huening jangan pelgi” ucap anak kecil itu.

“Yaa! Aishh anak kecil pilih kasih. Dia menyebut nama Huening dengan benar tapi tidak dengan namaku” ucap Beomgyu lalu cemberut, stik eskrim melayang ke arah Beomgyu dan itu ulah Shana

“Kau ini Beomgyu, cemburu dengan anak umur lima tahun” ucap Shana lalu terkekeh

Huening kembali duduk dan mengacak-acak rambut anak kecil itu. “Baiklah aku tidak akan pulang sekarang”

Dan sore itu mereka bertujuh menikmatinya dengan bernyanyi karena Beomgyu membawa gitar entah alasannya apa tapi dia membawanya

Nara ikut bernyanyi dan semua terpaku dengan suara Nara yang indah, Shana dan Yula seperti tidak asing dengan pesona Nara keluarkan dengan memakai kaca mata dan rambut digerai bahkan bakat bernyanyi seperti mirip seseorang yang mereka kenali



Para Abang Tan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang