"Nara yaaa" panggil Shana dan Yula didepan gerbang sekolah
"Shana-ahh, Yula-ahh" panggil Nara
"Ayo bareng kekelas" ucap Shana ramah, Nara menghadap kebelakang lalu melambaikan tangan pada mobil.
"Ayo, Shana-ahh, Yula-ahh" mereka bertiga memasuki koridor sekolah
"Nara, apa tadi kau melambai pada keluargamu?" tanya Yula, Nara mengangguk
"Apakah dia Appamu? Eomma? Atau Oppa? Atau Eonniemu?" tanya Shana
"Nee, dia Oppa ku. Tapi dikeluarga kami memanggilnya dengan sebutan Abang" keduanya mengangguk, lalu mereka saling mandang.
"Matte!! Matte!! Bukankah itu sebutan dari indonesia?? Yang aku tau dikorea memanggil yang Tertua itu dengan sebutan Oppa atau Hyung" ucap Yula, Shana mengangguki dengan setuju
"Ande, aku tidak tau asal usul keluargaku memanggil yang tertua dengan sebutan itu. Tapi sejak kecil memanggil Oppa, dengan sebutan Abang" Yula dan Shana ber-oh-ria atas penjelasan Nara
Sesampainya dikelas, Yula dengan sangat excitednya. Dia membahas tentang RM.
"Kau tau Nara? Aku bukannya menjelekkan RM atau bagaimana. Tapi Yula mempunyai kebiasaan yang sama dengan RM" ucap Shana
"Apa itu Shana?"
"Menghancurkan barang, tapi dia untungnya bisa berkendara dengan baik saat dibutuhkan. Contohnya seperti ini, kau tau makanan atau minuman kemasan yang digantung dikantin?" Nara mengangguk
"Saat itu kami memborongnya, dan aku minta Yula untuk memegangnya, aku sudah peringatkan dia untuk diam dengan barang itu tapi" ucapan Shana terpotong karena Yula menceritakan sendiri
"Aku berkata, tidak akan sobek percaya lah. Baru beberapa detik aku mengucapkan itu dan Shana kembali tenang. Makanan itu sobek dan berhamburan dikoridor ruang guru" ucap Yula
"Karena kecerobohannya kami dihukum" sinis Shana
"Lalu apa Yula sekarang masih seperti itu? Benar-benar mirip sekali menurutku" Shana dan Yula mengangguk
"Tapi tidak terlalu sering, seperti dulu Nara" ucap Shana
"Hmm Shana, apakah kamu menyukai BTS?" tanya Nara hati-hati. Shana mengangguk
"Si-" ucapan Nara terhenti karena bel masuk sudah berbunyi, dan ketua kelas langsung menyiapkannya
******
"Baiklah, minggu depan kumpulkan tugas itu. Saya akhiri. Huening jaga kelasmu jangan sampai bertingkah!" ucap guru matematika sekaligus bkSedangkan Huening hanya berdehem panjang sebagai jawaban, waktu istirahat berbunyi dan kantin pun langsung diserbu oleh para murid
"Nara apa kau ingin ke kantin?" tanya Shana dan Nara menggelengkan kepalanya
"Anniya, aku membawa bekal. Shana dan Yula ke kantin saja" lalu Shana dan Yula pergi meninggalkan Nara sendiri ke kelas
Saat sedang asyik makan, ada yang berteriak kedalam kelas. Membuat atensi Nara mengarah pada pembuat gaduh itu.
"Beomgyu!! Tunggulah" ucap Taehyun
"Jangan lakukan itu hyun! Soobin akan marah nanti" ucap beomgyu
"EHHH ADA CEWEK BROU! HEUNING SIAPA DIA? ANAK BARU YA? WEH KENALIN. Yeonjun!" ucap Yeonjun dengan menghampiri Nara, Nara sedikit takut
"Jangan membuatnya takut, kau pergilah dari sini. Atau kau akan menyesal" ucap Huening dengan nada datar biasanya
Nara mengangguk, dan membawa bekalnya menuju kantin. Menemui kedua teman barunya itu.
"Yaa! Yaa!!! Shana-ahh!! Yula-ahh!!. Selamatkan aku" ucap Nara saat sudah dimeja mereka berdua, mereka terkejut karena Nara datang dengan panik
"Ada apa? Tenanglah Nara. Jangan panik duduklah" ucap Shana sedikit panik
Nara mengikuti arahan Shana, dia duduk dan berusaha mengatur nafasnya agar tenang.
"Saat aku makan tadi, ada tiga pria yang masuk kedalam kelas ditambah dengan ketua kelas. Lalu salah satu diantara mereka berkenalan denganku tapi aku takut, ketua kelas menghampiri aku dan memperingatkan orang itu juga aku"
"Peringat apa??" tanya Yula dengan sedikit teriak
"Dia hanya bilang, 'Jangan membuatnya takut, kau pergilah dari sini. Atau kau akan menyesal' karna aku panik. Aku hanya mengangguk lalu keluar dari kelas kemudian mencari kalian"
"Benar-benar Huening. Dia kembali membawa teman luar sekolah ini" ucap Shana
"Sudahlah Shana, kau biarkan saja dia berbuat apa. Kita tidak bisa melarangnya, sudah lanjutkan saja makannya" ucap Yula menenangkan
"Ah benar juga tadi kau ingin menanyakan apa Nara? Saat bel berbunyi?" tanya Shana disela-sela makan, Nara mengingat lalu mengangguk
"Shana suka sama BTS kan? Tadi Nara ingin bertanya. Siapa yang Shana suka di BTS?" tanya Nara
"Dia sangat menyukai Jimin, Nara taukan? yang jarinya sangat imut. Lalu dia sangat bermasalah dengan bangku? Shana pun juga seperti itu, dia saat pertama kali datang ke kelas itu dia terjatuh saat menduduki bangku" ucap Yula menahan tawanya
Nara tersenyum, memang sepertinya banyak yang tertular penyakit kecerobohan para abangnya
"Ahh benar, jika Nara? siapa yang sangat kau sukai?" tanya Shana
"Aku menyukai ketujuhnya, karena mereka saling melengkapi menurutku. Bagiku mereka adalah Abang yang sangat dibutuhkan" ucap Nara sambil membayangkan kegiatannya saat bersama para abangnya
"Aishh, aku benar-benar iri padamu Nara. Meskipun tidak terlalu sering kau berpapasan dengan mereka tapi setiap event kamu akan bertemu dengan mereka, lalu disaat ada berita atau mereka speech di tv nasional korea pasti kau langsung bisa menontonnya tanpa mengakses jaringan apapun" ucap Yula
"Kapan-kapan bertamulah ke rumahku, kita bermain. Apa kau boleh Nara?" tanya Shana
"Aku akan meminta izin terlebih dahulu pada abangku, karena pasti mereka khawatir"
"Mereka? Maksudmu? Kau mempunyai lebih dari satu abang?" tanya Yula dengan selidik, Nara yang sadar dengan ucapannya lantas menggeleng dengan cepat
"Maksudku, keluargaku. Eomma, Appa" ucap Nara tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Abang Tan ✓
FanfictionCerita ini mengandung unsur halu bagi para ARMY!! Gimana jadinya kalau kamu menjadi adik dari para lelaki yang akan menjadi legenda dunia? Yap! Nara adalah adik perempuan satu-satunya dari para bangtan dia ditinggal di indonesia dikarenakan suatu...