Tidak Terduga

273 21 0
                                    

Nara saat ini sedang berada dikamarnya, mengganti bajunya dengan pakaian santai. Lalu turun menuju ruang tamu membawa ponsel barunya

"Mian, sudah membuat kalian lama menunggu" ucap Nara

"Tidak Nara, tidak lama. Ya sudah ayo kita pergi" ucap Yula.

Shana dan Yula tadi mengajaknya untuk pergi ke pusat perbelanjaan yang kata mereka harganya murah-murah.

"Ahjussi, bisa aku pakai mobilnya sendiri? Bersama teman-temanku" ucap Nara saat Ahjussi sedang berjalan keluar

"Apa nona sudah izin dengan tuan muda?" ucap Ahjussi dengan nada takut, Nara menggeleng

"Aku mohon Ahjussi, ini dekat tidak terlalu jauh" ucap Nara

"Ahjussi takut dimarahi mereka nona, sebaiknya nona kabari mereka dulu. Kuncinya ada di laci depan seperti biasa" ucap Ahjussi lalu meninggalkan Nara dan kedua temannya. Nara menghela nafasnya

"Kalian masih bisa tunggu sebentar? Aku ingin menelfon keluargaku dikamar" tanya Nara, Yula dan Shana mengangguk memaklumi

Nara berjalan menuju kamar Jeykey, karena ponselnya ada disana. Kemarin malam dia menelfon Jeykey karena hanya dia yang masih bangun

"Aku baru sadar, jika kamar dirumah ini berjumlah delapan. Dan tertutup rapat, ada berapa ya jumlah keluarga Nara sebenarnya?" tanya Yula

"Kau tau Yula, wangi bantal sofa ini sangat candu. Seperti wangi parfum Jimin" ucap Shana

"Kau ini, aku berbicara tentang apa dan kau balas tentang apa" balas Yula sinis

"Tapi aku serius, wangi bantal ini berbeda-beda. Dan ini juga bukan parfum Nara" ucap Shana lalu memberikan bantal sofa yang tadi dia pegang, Yula mengambilnya dan memang benar wanginya berbeda dengan yang dia pegang

"Eh iya beda masa, tapi yaudahlah mungkin aja emang begitu" ucap Yula

Tak lama Nara kembali dengan senyum senangnya, "Yeyy, ayo kita pakai mobilku" ucap Nara lalu berjalan lebih dulu menuju depan rumah

Nara duduk dibangku sopir, sedangkan Yula duduk disamping Nara dan Shana duduk dibelakang.

"Ternyata mobilmu besar juga Nara" celetuk Yula.

"Tidak, ini bukan mobilku. Ini mobil abangku tapi karena dia di luar negri sekarang, jadinya aku yang memakai" ucap Nara

"Ya sudah, kau bisa membaca maps bukan?" tanya Yula, Nara mengangguk dan dia melihat maps yang ditunjukkan Yula

"Ini bukannya yang disekitar taman itu? Aku pernah kesana bersama abangku hingga sore. Baiklah ayo meluncur" ucap Nara

******
"Yeonjun hyung, beomgyu, taehyun, hueningkai. Oke fix komplit"

"Soobin kau ini mengapa seperti mengabsen ha?!" ucap Yeonjun

"Meskipun hyung itu sudah besar tapi hyung juga masih suka hilang dan mengerjaiku" ucap Soobin

"Kalian bisa tidak, sehari saja tidak berdebat. Kita jadi pergi atau tidak?" ucap Beomgyu

"Sudahlah, aku pergi saja sendiri" ucap Huening dan langsung pergi meninggalkan mereka berempat

"Huening! Jangan pergi sendiri! Aishh anak itu benar-benar" ucap Yeonjun

"Kalian bisa berhenti berbicara dan segera berjalan tidak? Terlalu lama diam. Huening akan menghilang" ucap Taehyun dan mengejar Huening dia juga sudah lelah dengan perdebatan ketiga orang itu

Huening berjalan masuk kedalam supermarket dan membeli beberapa makanan juga minuman. Samar-samar terdengar suara yang ia kenali beberapa minggu ini, tapi dia memilih acuh dan berjalan menuju lorong minuman

******
"Yula sama Shana, ke kasir aja nanti Nara nyusul. Aku mau beli minuman dulu" ucap Nara dan disetujui oleh kedua temannya

Nara berjalan menuju lorong minuman seperti biasa dia bergumam menyanyikan lagu abangnya

Saat berbelok dia terkejut dengan sosok pria yang membuat jantungnya berdetak dengan cepat. Huening.

"Huening" ucap Nara, dan hal itu membuat Huening menengok ke arahnya. Huening menatapnya dengan bingung seakan bertanya kenapa.

"Aku ng-gak nyangka ketemu kamu disini" ucap Nara sambil mengambil minuman yang diinginkan

"Sendiri?" tanya Nara

"Kelihatannya?" tanya Huening balik

"Sendiri hehe" ucap Nara dengan terkekeh

"Duluan ya, udah ada yang mau diambil nih" ucap Huening lalu tersenyum tipis, Nara yang melihatnya lagi-lagi terkejut

"I-iya" ucap Nara, lalu Huening pergi meninggalkan Nara

Nara berjalan menuju kasir dan keluar dari supermarket menyusul kedua temannya yang sudah menunggu

"Apa kau tadi bertemu dengan Huening? Tadi aku melihatnya keluar dari supermarket" ucap Yula. Nara mengangguk

"Bahkan kami tadi mengobrol sebentar" jawab Nara

Mereka bertiga, akhirnya berjalan menuju toko yang lain. Menghabiskan waktu selama 30 menit didalam pusat perbelanjaan akhirnya mereka keluar dari pusat perbelanjaan

"Akhirnya keluar juga" ucap Shana

"Shanaa, shan. I-itu bukannya soobin?! Yeonjun juga" ucap Yula tiba-tiba

"Eh iya bener, tapi bisa aja mereka lagi nungguin adik-adiknya. Tadikan liat sendiri Huening ke supermarket"ucap Shana

"Kalian membicarakan siapa?" tanya Nara. Shana dan Yula tersadar

"Nanti aku jelaskan ayo kita pulang kerumahmu Nara" ucap Yula

Mereka bertiga menuju rumah Nara dan berniat menginap disana, sebelumnya Ahjumma sudah mengabarkan kepada para abang Nara. Mereka menyutujuinya.

"Kita akan tidur dimana nanti Nara?" tanya Yula

"Di lantai dua, di kamarku apa cukup?" ucap Nara

"Sangat cukup" ucap Shana

Mereka memasuki rumah dan berjalan menuju lantai dua kemudian masuk kedalam kamar Nara

"Ini kedua kalinya aku melihat surga dunia"celetuk Yula

"Jangan terlalu berlebihan Yula, kau mengidolakan RM bukan?" tanya Nara

"Ini ambil saja, entah kamu suka atau tidak. Tapi hanya itu yang bisa aku berikan" ucap Nara, sambil memberikan dua photocard Namjoon pada Yula

"Aaaaaa Naraaa. Arigatou gozamaisu!!! Apa kau yakin? Ini sangat langka bukan?"

"Aku yakin, aku masih punya beberapa" ucap Nara

"Ini untukmu Shana, sama seperti Yula. Tapi versi Jimin" ucap Nara, dan Shana terkejut

"Kau semudah itu memberikan photocard mereka?" tanya Shana dan Nara mengangguk. Shana memeluk Nara dan mengucapkan terima kasih

"Nara, barang apa yang ada dibawah kasur itu?" tanya Yula sambil melihat ke kolong kasur dengan badan yang masih di kasur

"Itu kado dari abangku, katanya jangan dibuka sampai hari ulang tahunku tiba" ucap Nara

"Kapan ulang tahunmu?" tanya Shana, sedangkan Yula masih berusaha membenarkan posisinya

"Dua hari lagi" ucap Nara sambil tersenyum

"Wow, benarkah? Lalu apa yang kau lakukan nanti?" tanya Yula

"Aku masih belum memikirkannya, aku juga harus izin kepada keluargaku terlebih dahulu"

Para Abang Tan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang